*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung bocoran cerita serial Attack on Titan Season 4 yang bisa saja mengganggu kalian yang belum nonton.
Attack on Titan Final Season udah memasuki Episode 3. Reiner Braun, si anak kesayangan sang mangaka Hajime Isayama, masih menjadi sorotan utama seperti di episode sebelumnya. Nah, di episode ini, kalian diajak lebih dalam memahami apa yang menjadi motivasi bagi pemilik kekuatan Armored Titan tersebut.
Dibuka dengan ingatan masa kecilnya, Reiner ternyata ingin membuktikan bahwa dirinya layak bersanding dengan Marleyan. Semua demi membuat ibunya bangga. Karena itulah, dia bertekad menjadi Prajurit dan mewarisi kekuatan Armored Titan.
Masih mengisahkan masa lalu, Attack on Titan tetap bisa menyajikan kelamnya dunia yang menuju kehancuran ini. Anak-anak Eldian dicuci otak oleh Marleyan hingga mereka percaya bahwa kontribusi terbesar mereka adalah untuk Marleyan. Meski harus membunuh bangsa mereka sendiri, bagi mereka untuk diakui oleh Marleyan adalah tempat tertinggi.
Hal ini dipahami oleh Reiner yang bersikeras melanjutkan misi meski mereka telah kehilangan Jaw Titan. Baginya, kembali dalam keadaan kosong bukanlah pilihan. Dia harus menjadi pahlawan. Dia harus meraih posisi tertinggi yang bisa didapatkan Eldian.
Jelas bahwa Episode 3 ini mengajak kalian mengerti perasaan Reiner dan apa yang mendorong dia melakukan semua itu. Semua ditampilkan dengan cepat, mulai dari kenapa menjadi Prajurit itu penting bagi Reiner hingga keputusan yang diambilnya untuk membuktikan diri. “Pintu Harapan” yang menjadi judul episode ini sebenarnya adalah pintu harapan bagi Reiner, namun neraka bagi Eren.
Mencoba membuat kita memahami para “penjahat” ini juga membuat Attack on Titan selalu bisa menemukan sisi gelap dalam hidup, bahkan tanpa ada adegan Titan memakan orang-orang. Harapan, perasaan ditinggalkan, menangisi keadaan, menyesali keputusan, semua itu ditampilkan dalam episode ini tanpa berbelit-belit. Cukup tampilkan sudut pandang Reiner dan semuanya jadi jelas.
Di sini, kalian bisa melihat bagaimana Annie dan Reiner bisa sepakat untuk meneruskan misi. Annie masih jadi orang yang tidak peduli pada dirinya dan orang-orang di sekitarnya. Namun, bagi Reiner, misi ini adalah segalanya.
Momentum yang luar biasa adalah ketika Reiner mencetuskan ide untuk menghancurkan tembok dan menyusup ke dalam di tengah kekacauan justru merupakan ide dari seorang anak kecil. Bayangkan aja, ide yang keluar dengan mudah dari mulutnya itulah yang bikin ribuan orang di dalam tembok menderita.
Attack on Titan masih belum mau terburu-buru masuk ke main event yang mungkin telah dinanti para pembaca manga-nya sejak Episode 1. Namun, kalian tahu bahwa main event-nya sudah dekat karena akhirnya kalian bisa bertemu lagi dengan Eren yang menyamar menjadi korban perang.
Falco yang masuk dalam perangkap Eren akhirnya bisa mengobrol dengannya. Awal yang mulus bagi Eren karena Falco memegang peran penting dalam pertemuan selanjutnya. Kalian bisa lihat Eren terluka parah dan kakinya diamputasi untuk menegaskan samarannya sebagai korban perang.
Attack on Titan memang disiapkan buat kisah yang jauh lebih besar lagi. Makanya, setiap langkah yang diambil sekarang jadi penting banget buat para karakter di dalamnya. Eren yang mendekati Falco, Reiner yang putus asa ingin mengakhiri hidupnya sendiri, hingga rencana penyerangan yang akan dilakukan oleh Marleyan. Semuanya bermuara di satu peristiwa penting yang bakal terjadi sebentar lagi.
Selain itu, Eren bisa dibilang mulai kehilangan mata yang selalu melihat kebenaran seperti di musim sebelumnya. Kalau kalian lihat Reiner udah hancur, Eren pun sama. Sekarang, yang ada di kepalanya cuma balas dendam dan dia bakal melakukan apa pun demi membelaskan dendam itu. Dendam ke Marleyan dan seluruh manusia di dunia. Namun, buat menuju ke situ, masih banyak yang bakal terjadi di episode selanjutnya.
***
Bagaimana pendapat kalian tentang episode ketiga Attack on Titan Season 4? Tunggu ulasan khas KINCIR untuk episode selanjutnya pekan depan, ya!