*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung bocoran cerita serial Attack on Titan Season 4 yang bisa saja mengganggu kalian yang belum nonton.
Di Episode 10 Attack on Titan Season 4, kalian masih akan berkutat di Pulau Paradis dengan para tokoh yang mulai bergerak menjalani rencana masing-masing. Namun, kali ini kita sudah berada dua tahun yang lalu yang berarti satu tahun setelah kisah di episode sebelumnya. Kerja sama yang di episode sebelumnya baru dimulai kini sudah menampakkan tujuannya dengan jelas.
Memang, sih, kalau kalian berharap bakal semudah itu menerima sambutan bersahabat dari orang yang sama sekali enggak kalian kenal, pasti kalian halu banget. Makanya, ketika akhirnya Hizuru datang ke Pulau Paradis sebagai bagian dari rencana Zeke Yeager, udah pasti ada udang di balik batu.
Yah, bagaimana pun, hidup ini emang sebercanda itu, sih. Makanya, orang-orang di Pulau Paradis juga sebaiknya enggak polos-polos amat menerima bantuan dari “negara tetangga”.
Meski begitu, membangun komunikasi dengan negara lain memang jadi tujuan orang-orang Pulau Paradis, seenggaknya dua tahun lalu. Mereka tahu masalah mereka adalah “fitnah” yang diterima karena kesalahan nenek moyang mereka. Jadi, mereka tahu masih bakal dianggap sebagai “keturunan iblis” atau “monster” dan ditakuti oleh seluruh dunia. Makanya, ketika pelabuhan selesai dibangun, mereka pun menerima Kiyomi Azumabito dari Hizuru.
Sebagaimana dalam manga-nya, Azumabito ini awalnya terlihat datang ke Pulau Paradis buat menemukan keturunan Shogun terakhir yang ada di Pulau Paradis. Yap, itu adalah Mikasa. Namun, ternyata tujuan utamanya lebih kepada uang.
Satu hal yang menarik banget dari sekuens ini adalah penggambaran Hizuru sebagai kritik terselubung terhadap Jepang. Hajime Isayama mengkritik Hizuru yang merupakan penggambaran Jepang sebagai negara yang materialistis dan hanya memikirkan keuntungan pribadi. Bisa kalian lihat, Azumabito punya banyak kesamaan dengan Jepang.
Kembali ke pembahasan utama, kedatangan Hizuru juga menjadi titik penting soal rencana Zeke yang ingin menjadikan Hizuru sebagai negosiator ketika situasinya menjadi Pulau Paradis vs The World.
Menariknya lagi, seperti inilah gaya berbisnis Jepang yang dimulai dengan membangun komunikasi dan menciptakan kepercayaan antara kedua pihak, dilanjutkan dengan pertukaran informasi, lalu negosiasi. Di sini, kelihatan banget Hajime Isayama sebagai mastermind di balik ini memang memikirkan berbagai langkah dengan matang.
Selain itu, di episode ini, orang-orang Pulau Paradis juga ditampar oleh kenyataan bahwa dunia tetap menginginkan mereka sebagai “monster” dan sumber ketakutan semua orang. Dunia yang diselimuti oleh rasa takut bagaimana pun akan lebih mudah dikontrol. Sebagaimana yang terjadi di Pulau Paradis, ketakutan mereka kepada Titan telah membuat kerajaan lebih mudah mengontrol mereka. Enggak ada tempat buat mencoba jalan kedamaian di dunia yang bahkan menolak itu.
Damai memang utopis. Semakin dikhayalkan, semakin sulit itu diwujudkan. Di episode ini, meski kelihatannya terlalu bertele-tele dan berjalan lambat, inilah episode yang menjelaskan latar belakang keputusan Eren berubah.
Di episode ini, kalian masih bisa melihat interaksi Eren, Historia, dan Mikasa yang masih kelihatan seperti dahulu. Satu tahun setelah mengamankan tembok dan menghabisi semua Titan, mereka masih enggak lebih dari remaja biasa. Mereka memang ditempa oleh situasi mengerikan dan kebrutalan Titan, namun di sini kalian diingatkan lagi bahwa mereka memang remaja biasa.
Historia yang senang karena merasa dia bukanlah satu-satunya yang menanggung beban karena ikatan darah. Jean yang kesal karena gara-gara Eren bilang mereka harus melatih tubuh mereka, dia jadi harus membantu membangun rel kereta di bawah panas terik matahari. Levi yang menyampaikan kekesalan karena anak buahnya sekarang jadi lebih tinggi dari dirinya.
Pun dengan Sasha dan Connie yang saling membodoh-bodohi (ini momen terbikin ngakak sepanjang season ini setelah momen Levi ngeluh soal tinggi badannya!). Hingga Eren yang menyatakan bahwa teman-temannya sangat berarti dan ingin mereka berumur panjang.
Di satu sisi, ada momen kehangatan yang udah lama enggak terlihat. Namun, di sisi lain, ada kesedihan juga karena para pemilik kekuatan Titan cuma bisa hidup selama 13 tahun. Eren udah menggunakan 7 tahunnya dengan 5 tahun dihabiskan dalam ketidaktahuan. Armin masih memiliki sekitar 11 tahun lagi, namun bukan berarti dia bisa bersantai-santai. Ditambah lagi, Titan Armin adalah yang paling menghancurkan, bertolak belakang banget sama visinya yang memilih kedamaian.
Namun, di tengah semua kehangatan itu, kita dibawa kembali ke masa sekarang ketika Armin dan yang lainnya mempertanyakan apakah keputusan Eren tepat. Apakah Eren yang sekarang adalah Eren yang mereka kenal saat ini? Sejauh mana mereka bisa mempercayai Eren, padahal dia aja tertawa ketika mendengar kabar soal meninggalnya Sasha. Ada konflik kepercayaan di sini dan alasan mereka memang masuk akal banget buat enggak mempercayai Eren.
Dengan rilisnya Episode 10 ini, kalian udah semakin dekat dengan pertengahan musim. Dengan bergeraknya Garison menawan para volunteer dari Marleyan, pemberontakan para pendukung Eren, hingga pergerakan Zeke yang dipantau oleh Levi, masih bakal ada hal besar yang terjadi sebentar lagi. Kita tunggu aja!