Sudah tau anime Ano hi Mita Hana no Namae o Bokutachi wa Mada Shiranai? Kalo ribet bacanya, anime ini lebih dikenal dengan judul Anohana. Anime ini dijamin bikin lo yang tegar langsung jadi cengeng. Anime ini berkisah tentang Menma yang sudah meninggal dan hantunya muncul lagi 10 tahun kemudian. Kisahnya seputar 6 orang sahabat yang dulu dekat banget, tapi berubah setelah Menma meninggal. Menma balik lagi, tapi cuma Jinta yang bisa lihat dia. Yang jelas, Menma balik lagi ke dunia karena masih punya suatu hal yang belum terselesaikan.
Meski Anohana sudah tayang pada April—Juni 2011, anime ini membekas banget di hati sampai sekarang, padahal enggak diangkat dari manga apa pun. Di antara 11 episodenya, rasanya hampir setiap episodenya bisa bikin lo meneteskan air mata. Buat lo yang gampang baper, Viki saranin lo sediain tisu yang banyak sebelum nonton anime ini. Nah, berikut adalah lima alasan kenapa anime ini wajib lo tonton.
1. Persahabatan yang Mengharukan
Anohana adalah anime tentang persahabatan antara Jintan, Yukiatsu, Anaru, Poppo, Tsuruko, dan Menma yang berubah setelah kematian Menma. Setelah kematian Menma, mereka berlima berubah sikapnya, bahkan sampai menjauh satu sama lain. Persahabatan mereka enggak bisa kembali kayak dulu lagi. Mereka menjalani hidup masing-masing sampai akhirnya bersatu kembali 10 tahun kemudian, saat Menma kembali dalam wujud hantu. Kisah persahabatan yang enggak lekang dimakan waktu ini, meski udah sempat pisah, Viki jamin bakal bikin lo sesenggukan.
2. Tentang Kepercayaan
Kira-kira, lo bakal percaya enggak kalo ada teman lo yang bilang bahwa teman kalian yang udah lama meninggal balik lagi dalam bentuk hantu dan muncul di hadapannya? Mungkin lo akan menganggap itu cuma bercanda atau bahkan cuma halusinasi dia aja. Di anime ini, memang cuma Jintan yang bisa lihat Menma, makanya keempat temannya yang lain enggak ada yang percaya awalnya. Saat Jintan enggak dipercaya teman-temannya, emosi Jintan bakal lo rasakan banget.
3. Pedihnya Kehilangan
Di anime ini, lo bakal lihat bagaimana persahabatan yang tadinya menyenangkan dan seru bisa berubah saat satu orang aja menghilang. Lo juga bisa lihat bagaimana sebuah keluarga menghadapi kehilangan anggota keluarganya. Cara setiap tokoh menghadapi kehilangan itu berbeda-beda dan alasannya bakal bikin lo meneteskan air mata.
4. Sederhana, Enggak Berlebihan
Justru karena ceritanya yang sederhana, Anohana jadi bikin perasaan meluap-luap. Kadang, yang lo perlukan untuk bikin film yang sedih bukan tokoh yang disiksa dan diperlakukan semena-mena macam di sinteron yang dramanya berlebihan banget. Di Anohana, cuma dengar para tokohnya bikin pengakuan dengan backsound yang menyentuh aja udah bisa bikin dada lo sesak. Bahkan, bisa dibilang anime ini bergerak lambat banget. Enggak tergesa-gesa, ceritanya mengalir, sampai lo bisa ngerasain perasaan para tokohnya satu per satu. Biarpun Viki bilang sederhana, tapi sebenarnya kisahnya cukup kompleks, loh. Bayangin aja, seorang anak perempuan bisa memberikan perasaan begitu besar sama orang-orang terdekatnya sampai mereka sama sekali enggak bisa lepas dari masa lalu.
5. Ada Pertemuan, Ada Perpisahan
Enggak akan ada pertemuan tanpa diakhiri perpisahan. Perpisahan pun enggak selamanya berakhir bahagia, apalagi kalo pisahnya sama orang yang sangat lo sayang. Anohana ini mengisahkan pertemuan, tapi juga perpisahan. Lo akan dibawa melihat bagaimana cara para tokohnya menjalani kehidupan setelah kehilangan teman dan keluarganya, bagaimana mereka berusaha melakukan hal yang mereka anggap benar untuk orang yang mereka sayang. Akhirnya, perpisahan pun jadi terasa berat karena semuanya udah berusaha sebisa mungkin untuk memperbaiki kesalahan dan bikin orang yang mereka sayangi bahagia.
***
Kisahnya yang sederhana bakal bikin lo enjoy nikmatin setiap episodenya. Meski ada saat-saat yang bisa bikin lo nangis kejer, ada juga saat bahagia yang bikin lo nangis terharu juga. Pokoknya, klo lo suka kisah-kisah persahabatan yang enggak dicampuri sama drama percintaan yang berlebihan, Anohana ini harus lo tonton. Lo bisa tonton Anohana di sini.