Isekai adalah subgenre yang sangat digandrungi oleh para mangaka dan animator dalam beberapa tahun ke belakang. Entah udah berapa puluh judul karya yang meliputi manga, anime, atau pun light novel yang coba menerapkan elemen ini. Saking populernya, genre ini pernah dicekal dalam sebuah kontes cerita pendek Jepang pada 2016 serta kontes serupa yang diadakan oleh penerbit Kadokawa (Cowboy Bebop, Code Geass, Nichijou) pada 2017.
Sebelum lanjut baca, mending lo “teleportasi” sejenak ke 7 Anime Terbaik Berkonsep Isekai (Bagian 1).
Terlepas dari frekuensi kemunculannya yang cukup tinggi, anime isekai bisa jadi semacam pelepas dahaga di tengah maraknya anime dengan genre lain yang bisa jadi lo udah bosen tonton. Bak tokoh utamanya yang terlempar ke dunia lain, begitu pun lo yang juga bakal ngerasain sensasi serupa ketika menyelami subgenre ini.
Melengkapi daftar bagian pertama, berikut anime-anime terbaik dengan konsep isekai yang enggak boleh lo lewatkan!
7. Isekai wa Smartphone to Tomo ni (In Another World with Smartphone)
Ada-ada aja ide bangsa Jepang dalam menciptakan sebuah karya. Salah satu yang paling gila adalah anime ini. Konsep awal ceritanya dimulai ketika Touya Mochizuki, 15 tahun, tanpa sengaja terenggut nyawanya oleh Tuhan. Sebagai bentuk permintaan maaf, Tuhan kembali menghidupkannya. Namun, bukan ke dunia asalnya, melainkan ke sebuah dunia fantasi yang benar-benar berbeda.
Touya setuju asalkan dia dibolehin membawa satu barang ke dunia tersebut, yaitu smartphone miliknya. Setelah mencapai kata “setuju”, ternyata Tuhan juga memberi “bonus” berupa modifikasi perangkat seluler tersebut. Bukan sembarang bonus, karena dengan menggunakan smartphone-nya ini, Touya jadi punya kekuatan magis yang membuatnya jadi OP dibanding entitas lain yang udah lebih dulu hidup di semesta itu.
Touya hidup enak di dunia ini. Dia bisa dengan entengnya melancarkan rapalan atau jurus apa pun yang dia mau. Ujung-ujungnya, sih, seperti yang bisa lo tebak, remaja ini dikerubungi banyak cewek yang mengidolainya. Yap, ada unsur harem dalam anime ini. Fanservice-nya juga lumayan banyak.
Anime berjumlah 12 episode ini diangkat dari web novel hasil ilustrasi Eji Usatsuka dan dikarang oleh Patora Fuyuhara. Kalau lo udah pernah nonton KanoSuba, premisnya kurang lebih seperti itu. Level komedinya memang enggak sepecah anime tersebut, tapi In Another World with Smartphone tetap bisa jadi pilihan buat lo yang lagi pengen asupan serial isekai yang lebih ringan namun tetep menghibur.
6. Blood Lad
Staz Charlie Blood adalah salah satu bos vampir paling disegani di wilayahnya. Uniknya, berbeda dengan spesies vampir yang lain, dia justru enggak doyan memangsa manusia. Makin ajaib karena bos vampir ini malah lebih suka ngoleksi berbagai produk kultur pop buatan mereka, mulai dari video game, manga, sampai action figure. Dengan kata lain, Staz adalah vampir otaku. Kehidupannya makin berwarna sekaligus runyam ketika seorang gadis manusia terdampar ke dunianya.
Dengan kadar banyolan yang lebih ngena satu tingkat di In Another World with Smartphone, serta kandungan harem yang sedikit direduksi, terciptalah anime ini. Lawakan paling mantap adalah ketika muncul referensi mengenai suatu anime serta manga yang populer. Sekuens pertarungan antara kaum vampir dengan bangsa werewolf juga tersaji seru dan keren abis.
Blood Lad sebetulnya enggak benar-benar mengandalkan subgenre isekai. Lagipula, hanya pada awal cerita ketika Yanagi Fuyumi, gadis manusia tersebut yang bukan tokoh utama, terlempar ke dunia lain. Anime ini baru berjalan semusim doang dan kepastian akan produksi musimnya yang kedua masih remang-remang hingga sekarang.
6. Isekai Shokudou (Restaurant to Another World)
Satu lagi anime unik berkonsep isekai. Diceritakan bahwa terdapat sebuah restoran yang beroperasi di suatu distrik di kota di Jepang. Enggak ada yang aneh dengan restoran yang menyajikan hidangan Barat bernama Youshoku no Nekoya ini. Umumnya, para pelanggan berasal dari kalangan pegawai kantoran. Namun, tepat pada hari Sabtu, restoran ini tutup demi mengakomodasi konsumen dari dimensi lain yang meliputi peri, manusia setengah binatang, atau pun makhluk mistis dan fiksional lainnya.
Kuro dan Aletta, dua pramusaji yang biasanya tampil reguler di hadapan manusia, khusus pada hari spesial tersebut menampilkan wujud asli mereka. Keunggulan serial ini enggak lain dan enggak bukan adalah menu hidangannya. Mulai dari proses pembuatannya, cara penyajiannya, hingga ekspresi makhluk-makhluk multidimensional tersebut ketika menyantapnya. Semua ini ditunjukin dalam visual yang elegan, indah, sekaligus menggugah.
Silver Link, selaku studio produksi, sangat memerhatikan detail-detail kecil yang tampak remeh tapi ternyata punya impak yang signifikan ketika ditata dengan penuh perhatian. Gaya art setiap karakter dan sederet hidangan pun terlihat serasi dengan dominasi corak warna yang lembut dan hangat. Kalau lo lemah iman, jangan nonton anime ini pas lagi puasa, deh. Kalau udah waktunya santap sahur atau berbuka, anime ini bisa jadi tontonan pendamping yang “barokah”.
Bingung mau buka puasa pakai apa? Lo bisa cari inspirasi lewat 7 Anime Kuliner Paling "Maknyus" Saat Ini.
4. Inuyasha
Inuyasha juga enggak boleh dilupain ketika membahas anime isekai. Jika Sword Art Online disebut-sebut sebagai lokomotif utama yang berjasa memopulerkan subgenre ini di masa sekarang, Inuyasha adalah salah satu anime yang memrakarsai serial isekai pada generasi sebelumnya.
Kisahnya, Kagome Higurashi terlempar ke zaman Sengoku Jepang melalui sebuah sumur yang ada di kuil keluarganya. Di dunia tersebut, dia bertemu dengan Inuyasha. Keduanya pun melaksanakan tugas suci yang berbahaya untuk mengumpulkan pecahan bola arwah. Kagome diceritakan kerap “pulang-pergi” dari dunia modern ke dunia fantasi tersebut. Tentu ini bukan hal yang mudah bagi seorang gadis remaja berusia 15 tahun. Akan tetapi, Kagome bukanlah cewek sembarangan.
Kesan indah serial ini semakin berbekas berkat salah satu lagu ending-nya yang berjudul “Fukai Mori”. Beuh, dijamin, lo langsung merinding pas denger genjrengan gitarnya. Apalagi lengkingan suara sang vokalis, Tomiko Van, ketika mempersembahkan bagian reff.
3. Re:Zero kara Hajimeru Isekai Seikatsu (Re:Zero − Starting Life in Another World)
Setelah sekian lama mengurung diri di kamar, Natsuki Subaru melangkahkahkan kaki menuju minimarket terdekat. Begitu dia keluar, dia langsung berada di sebuah dunia yang sangat asing. Di sana, dia bertemu dengan seorang cewek bernama Satella yang meminta bantuan untuk mencari benda miliknya. Malamnya, Subaru dan Satella tewas mengenaskan. Akan tetapi, dia terbangun dan kembali ke tempat mula dia terlempar ke dunia ini.
Adalah hal yang wajar ketika serial isekai bersinggungan dengan unsur time travel. Hal yang membuatnya jadi spektakuler adalah Re:Zero merupakan salah satu anime terbaik dalam dua kategori tersebut.
Seperti halnya Okarin dalam Steins;Gate, dalam anime ini, penonton juga diajak untuk terus merasakan beban psikologis Subaru yang enggak berkesudahan. Biar begitu, sesekali Re:Zero tetap menawarkan adegan kocak dan mengharu biru yang efektif bikin penontonnya rileks dan lupa akan nestapa yang diderita sang tokoh utama.
2. Youjo Senki (The Saga of Tanya the Evil)
Tanya von Degurechaff adalah seorang prajurit kecil berusia 9 tahun yang disegani di medan perang. Dia sadis, beringas, dan brutal tatkala menghabisi lawan-lawannya. Ternyata, tubuh gadis kecil tersebut didiami sesosok jiwa penentang “Tuhan”. Dulunya, dia merupakan salah seorang pegawai yang tewas terbunuh oleh mantan rekannya. Karena dia enggak mau ditransfer ke alam baka, “Tuhan” mengirimnya ke sebuah dunia alternatif yang tengak dikecamuk perang.
Dari deskripsi tersebut, lo bisa nebak bahwa rating anime ini mustahil berlabel “Bimbingan Orang Tua”. Nyatanya, The Saga of Tanya the Evil bukan anime isekai standar yang sekadar mengusung tema cinta dan persahabatan. Ada banyak ceceran darah dan desingan peluru sepanjang aksinya dalam latar Perang Dunia. Adalah fakta langka dan menakjubkan bahwa hingga 2017 kemarin masih ada anime seinen yang dengan lantangnya berani menawarkan konten kekerasan berbalut muram dan kelamnya peperangan.
Baca juga 7 Anime Terbaik Berkonsep Perjalanan Lintas Waktu.
1. Hataraku Maou-sama! (The Devil Is a Part-Timer!)
Bukannya kembali ingin bersikap mainstream. Namun, memang udah “kodratnya” bahwa serial anime isekai harus akrab dengan tema cinta dan persahabatan. Jika posisi puncak pada artikel bagian pertama dihuni oleh Sword Art Online, pada daftar kali ini Hataraku Maou-sama! menjadi rajanya. Anime menawarkan perspektif unik bukan hanya di lingkungan isekai, tapi juga lingkup anime secara keseluruhan.
Tersebutlah sang Demon Lord Satan yang berniat menaklukkan dunia para pahlawan, Ente Isla. Akan tetapi, dia menderita kekalahan yang masif. Ngerasa terpojok, dia melarikan diri lewat sebuah portal dimensional. Sayangnya, portal ini malah membawa dia ke negeri Jepang era sekarang. Alih-alih membuat bangsa modern bertekuk lutut kepadanya, dia justru terpaksa bekerja menjadi pegawai paruh waktu di sebuah restoran waralaba fiktif, MgRonald’s. Mengusung identitas baru bernama Sadao Maou, dia dan seorang pengikut setianya mulai berjuang mengais pundi-pundi yen.
Hataraku Maou-sama! adalah balada seorang raja iblis yang teraniaya. Kehidupannya menjadi seorang manusia biasa sungguh mengenaskan, tapi dibawakan dengan sangat jenaka. Premis ceritanya segar. Hampir setiap adegan komedi yang dilancarkan juga tetap sasaran. Dinamika yang terjadi pada masing-masing karakternya diceritakan dengan sangat brilian.
***
Tentu aja masih banyak anime isekai lain. Biar begitu, lo bisa ikut memberi kontribusi kepada para penggemar anime lain dengan cara menuliskan judul anime isekai yang belum ada dalam dua daftar ini. Enggak usah malu-malu. Buruan isi kasih tahu rekomendasi lo di kolom komentar yang udah disediain, ya!