5 Hal yang Harus Ada di Attack on Titan Versi Hollywood

Baru saja Deadline merilis kabar bahwa Warner Bros. sedang bernegosiasi untuk mendapatkan hak cipta pembuatan live-action Attack on Titan. Enggak tanggung-tanggung, orang yang digaet buat proyek ini adalah David Heyman, produser Fantastic Beasts and Where to Find Them. Davin Heyman ini sebenarnya juga merupakan sosok di balik populernya franchise film Harry Potter. Enggak cuma itu, dia juga terlibat dalam produksi film Gravity, I Am Legend, The Boy in the Striped Pyjamas, dan Paddington. Semua itu memang bukan film-film biasa, melainkan film-film box office yang punya cerita yang enggak kampungan.

Mungkin lo udah tau bahwa Attack on Titan adalah manga karya Hajime Isayama yang hits banget di Jepang. Anime-nya saat ini mau memasuki musim keduanya, meski belum ada kabar resmi mengenai tanggal rilisnya. Meski begitu, sebenarnya live-action movie-nya sebenarnya sudah pernah dibuat oleh sutradara Shin Godzilla, Shinji Higuchi. Akan tetapi, live-action movie-nya sama sekali enggak meninggalkan kesan dan sama sekali jauh dari ekspektasi. Makanya, kabar mengenai akan diproduksinya live-action movie Attack on Titan versi Hollywood ini merupakan kabar baik.

Meski begitu, sebenarnya Coming Soon menyebutkan bahwa versi Hollywood ini akan menjadi versi remake dari live-action yang dibuat sama Om Shinji.  Semoga aja naskahnya benar-benar diubah, setidaknya jadi dibuat enggak terlalu melenceng jauh dari manga-nya. Kalau pun mau dibuat berbeda, semoga aja lebih masuk akal, enggak kayak versi Jepang.

Kabar ini tentu jadi kabar gembira buat para pencinta manga dan anime. Soalnya, kayaknya semakin banyak manga keren yang dilirik sama para pelaku industri film Hollywood buat digarap sama mereka. Tahun ini aja ada Ghost in the Shell—meskipun cukup menuai kritik karena Mayor Kusanagi-nya diperankan sama Mb Scarlett Johansson yang bukan orang Jepang, trailer-nya tetap kelihatan keren. Nah, buat Attack on Titan ini lo perlu optimis soalnya Warner Bros. udah melirik David Heyman. Semoga aja mereka sepakat untuk bikin film ini, ya.

Kalau Attack on Titan jadi dibuat versi Hollywood-nya, lima hal ini harus banget ada di filmnya. Soalnya, bisa dibilang lima hal ini adalah napasnya Attack on Titan. Enggak percaya? Langsung simak aja ulasan Viki berikut ini.

 

1. Karakter yang sebenarnya

Saat nonton Attack on Titan garapan Om Shinji, Viki rasanya pengin teriak, “Kembalikan Eren yang selalu mau berjuang! Kembalikan Mikasa yang dingin dan selalu mau melindungi Eren! Kembalikan Armin yang cerdas, tapi enggak luput dari rasa takut!”. Iya, watak dan penokohan karakter-karakter original yang ada di manga-nya memang diganti di filmnya. Eren jadi pengecut, Mikasa bahkan sama sekali enggak dingin, dan Armin jadi enggak berguna sama sekali.

Kalau benaran bakal dibikin versi Hollywood-nya, please kembalikan lagi watak dan penokohan karakter-karakter originalnya jadi kayak di manga. Soalnya, mengganti watak dan penokohan mereka terbukti enggak bikin live-action movie versi Jepang jadi lebih baik. Mz Isayama udah keren banget bikin karakter-karakter kayak gitu, jangan sampai kembali dirusak di film versi Hollywood ini. Semoga aja.

 

2. Visualisasi Titan yang mengerikan

Sebetulnya visualisasi Titan yang versi Om Shinji udah keren banget. Viki benar-benar merinding saat para Titan berhasil menjebol tembok. Viki benar-benar merasa kecil. Kemunculan para Titan ini pasti bikin lo merasa jarak kehidupan dan kematian itu cuma setipis benang. Ini satu hal yang berhasil digarap sama Om Shinji dengan baik di filmnya. Nah, kalau ada versi Hollywood-nya, semoga kengerian ini kembali tersampaikan dengan baik. Visualisasi Titan-nya, sih, kalau bisa jadi lebih keren lagi. Asal tetap mirip sama aslinya.

 

3. Kisah boleh beda, tapi buat dengan lebih masuk akal

Memang enggak ada keharusan sebuah adaptasi mengangkat kisah yang sama persis kayak aslinya. Attack on Titan versi Om Shinji pun boleh aja punya kisah yang beda, asalkan masuk akal. Lo ingat, enggak, ada kendaraan perang kayak tank dan helikopter di filmnya? Mereka bahkan punya mobil! Ini yang bikin filmnya Om Shinji jadi enggak masuk akal. Kenapa? Ya kalau dari awal lo punya segitu banyak kendaraan militer, kenapa juga lo enggak bikin senjata? Titan bukan alien canggih yang puya teknologi melampaui manusia. Kalau lo punya peralatan militer, mereka cuma sekumpulan raksasa enggak berotak. Lo bisa dengan mudah mengalahkan mereka.

Yang bikin manga Attack on Titan berhasil menyampaikan kengerian para Titan adalah mereka enggak punya senjata canggih, kecuali 3D Maneuver Gear. Mereka juga cuma punya kuda sehingga mereka enggak bisa lolos dengan cepat kalau mereka ketemu Titan. Keterbatasan itulah yang bikin ceritanya masuk akal. Semoga aja Warner Bros. sadar bahwa cerita yang masuk akal sangat penting buat bikin filmnya kece.

 

4. Penjelasan mengenai 3D Maneuver Gear

3D Manuever Gear bagi Viki adalah salah satu hal yang bikin manga dan anime Attack on Titan kece banget. Di anime-nya, bahkan lo bisa ngerasain betapa kerennya inovasi senjata itu buat melawan para Titan. Akan tetapi, hal ini dilupakan live-action movie-nya Om Shinji. Semoga aja versi Hollywood-nya lebih menyadari betapa pentingnya 3D Maneuver Gear ini buat manusia. Jadi, harus ada scene khusus paling enggak buat menjelaskan cara kerja dan kegunaan 3D Maneuver Gear ini.

 

5. Pemeran yang bisa akting

Lo yang udah nonton film versi Om Shinji pasti sedih banget lihat kualitas akting para aktor dan aktrisnya. Bahkan, anime-nya aja bisa lebih ekspresif. Khususnya saat melihat Eren jadi Titan, mereka sama sekali enggak kelihatan terkejut. Eren yang bisa berubah menjadi Titan adalah suatu rahasia besar, sekaligus penemuan terbesar yang bikin manusia untuk pertama kalinya bisa melawan para Titan. Tapi, nyatanya mereka tampak biasa aja.

Jangan sampai versi Hollywood-nya nanti enggak berhasil mengeluarkan kemampuan akting pemainnya, ya. Soalnya, sebetulnya jajaran pemeran di film versi Om Shinji juga enggak jelek-jelek banget, kok. Tapi, ya, tetap aja enggak cukup untuk menggambarkan banyak hal yang bisa tergambarkan dengan baik di manga dan anime-nya.

***

Semoga aja remake yang bakal dikerjakan sama Warner Bros. bersama David Heyman ini benar-benar terealisasi. Semoga aja lima hal di atas—yang sebagian besar jadi kekurangan terbesar filmnya Om Shinji—juga enggak luput ditampilkan. Viki, sih, berharap banget sama film ini, apalagi kalau David Heyman yang benaran jadi produsernya. Om Heyman punya selera tinggi soalnya, jadi pasti dia juga enggak bakal sembarangan memilih sutradara. Yang jelas, sekarang ini kita tunggu aja kabar baiknya.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.