Wish

5 Alasan Wish Jadi Film Disney Lainnya yang Gagal Menarik Penonton

Sejak merilis Snow White and the Seven Dwarfs (1937) pada 86 tahun lalu, Walt Disney Animation Studios dikenal sebagai studio film animasi yang selalu melahirkan karya-karya ikonis yang tetap dikenang sepanjang masa. Nah pada 2023, Walt Disney Animation Studios merilis film animasi terbaru mereka dengan nuansa musikal, yaitu Wish (2023).

Dalam setahun ini, sudah banyak film yang dirilis Disney. Sayangnya, sebagian besar film Disney yang dirilis selama 2023 malah kurang memuaskan secara Box Office, termasuk Wish. Dirilis pada 22 November 2023, Wish hanya mendapatkan pemasukan sebanyak 82 juta dolar (sekitar Rp1,2 triliun) dari bujet 200 juta dolar (sekitar Rp3,09 triliun). Box Office-nya bahkan tidak mampu melampaui bujet produksinya!

Nah, apa saja, sih, yang menjadi faktor sehingga Wish berakhir jadi film Disney 2023 lainnya yang gagal menarik penonton?

Alasan Wish gagal

1. Kurang gembar-gembor sebagai film perayaan 100 tahun Disney

Wish

Sebagai informasi, Disney pertama kali didirikan pada 16 Oktober 1923. Nah, di tahun ini, Disney resmi berusia 100 tahun! Mungkin enggak banyak dari kamu yang tahu bahwa Wish disiapkan sebagai film untuk merayakan 100 tahun berdirinya Disney. Sebagai film untuk perayaan momen bersejarah bagi Disney, jujur saja tidak ada yang spesial dari Wish.

Salah satu faktor yang membuat film ini menjadi tidak spesial adalah Disney tidak terlalu menggembar-gemborkan Wish sebagai film untuk merayakan 100 tahun berdirinya Disney. Promosi film ini terasa kurang maksimal sehingga banyak orang yang tidak aware bahwa Wish adalah film untuk perayaan besarnya Disney. Jika dibandingkan film Marvel Cinematic Universe (MCU), kegiatan promosi Wish seperti tidak ada apa-apanya.

2. Kontroversi Disney yang membuat orang enggan menonton filmnya

Wish

Belakangan ini, Hollywood semakin tidak malu-malu memasukkan agenda politik ke dalam filmnya, khususnya tentang LGBTQ+. Dalam beberapa tahun ini, Disney beberapa kali menuai kontroversi karena memasukkan unsur LGBTQ+ ke dalam filmnya, apalagi ke dalam film-film animasi yang ditujukan kepada anak-anak.

Bahkan, ada beberapa film animasi Disney yang gagal masuk ke bioskop berbagai negara, termasuk Indonesia, karena memasukkan unsur LGBTQ+, sebut saja Lightyear (2022) dan Strange World (2022). Enggak bisa dimungkiri, berbagai kontroversi yang terjadi pada film-film Disney beberapa tahun belakangan akhirnya memengaruhi minat orang dalam menonton Wish, padahal film ini tidak ada unsur LGBTQ+.

3. Ceritanya tidak memorable

Wish

Walt Disney Animation Studios sudah begitu banyak merilis film-film animasi ikonis dengan cerita yang sangat berkesan, sebut saja seri film Frozen, seri film Wreck-It-Ralph, Moana (2016), dan film-film lainnya. Film-film tersebut hadir dengan cerita yang sangat kuat dan memiliki pesan yang mendalam. Sayangnya, hal tersebut tidak bisa kamu temukan di Wish.

Seperti judulnya, Wish memberikan pesan bagaimana seseorang diberikan kebebasan untuk mewujudkan impiannya. Pesannya memang berdampak, tetapi dieksekusi dengan cerita yang cenderung biasa saja. Dengan durasi filmnya yang hanya 1 jam 35 menit, ceritanya terasa terlalu terburu-buru. Tidak ada momen ikonis di filmnya dan villainnya pun tidak spesial.

4. Easter egg film Disney klasik tidak membantu filmnya

Wish

Supaya nuansa perayaan 100 tahun Disney semakin terasa di Wish, film ini menampilkan berbagai easter egg yang referensinya diambil dari berbagai film animasi Disney klasik, mulai dari Snow White and the Seven Dwarfs (1937), Sleeping Beauty (1959), Pinocchio (1940), hingga Tarzan (1999) karena salah satu sutradara Wish merupakan orang yang menyutradarai Tarzan.

Bagi orang-orang yang pernah menonton film-film Disney klasik tersebut, kamu bisa dibuat bernostalgia selama menonton Wish. Namun bagi anak-anak muda generasi baru, easter egg tersebut mungkin enggak akan familier bagi mereka. Berhubung tidak familier, penonton awam tidak akan merasakan antusias ketika film ini dijanjikan bakal menampilkan berbagai easter egg dari film animasi klasik.

5. Lagunya bagus tetapi kurang ear catching

Wish

Wish menampilkan Asha sebagai karakter utamanya, yang diperankan oleh Ariana DeBose. Berhubung Wish adalah film musikal, DeBose tentu saja menyumbangkan suara emasnya pada adegan-adegan musikalnya Asha. Secara kualitas, suaranya DeBose benar-benar maksimal di setiap lagu yang dia nyanyikan dan membuat semua lagunya terdengar semakin indah.

DeBose memang sudah menampilkan suaranya indahnya, sayangnya lagu-lagu yang ditampilkan di film ini bisa dibilang kurang memorable dan kurang ear catching. Lagu-lagunya tidak memiliki efek yang menempel di otak dan telinga, sehingga mudah terlupakan begitu saja ketika orang selesai menonton filmnya. Buktinya, tidak ada lagu dari Wish yang booming sampai diputar di mana-mana, ‘kan, seperti lagunya Frozen?

***

Itulah deretan alasan Wish jadi film Disney lainnya yang gagal menarik penonton di 2023. Siapa yang sudah menonton Wish? Apakah kamu setuju dengan pendapat di atas atau merasa Wish seharusnya mendapatkan perhatian lebih dari penonton?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.