The Marvels

5 Alasan The Marvels Gagal Jadi Penyelamat MCU Fase 5

Marvel Studios menutup 2023 dengan merilis sekuelnya Captain Marvel (2019), yang diberi judul The Marvels (2023). Sebagai informasi, The Marvels merupakan bagian dari Marvel Cinematic Universe (MCU) fase 5. Jika dibandingkan fase-fase sebelumnya, MCU fase 5 sejauh ini bisa dibilang yang mendapatkan banyak kritikan. Ditambah lagi, masih belum ada film MCU fase 5 yang menyentuh pendapatan 1 miliar dolar hingga saat ini.

MCU fase 5 dibuka dengan perilisan Ant-Man and the Wasp: Quantumania (2023). Sayangnya, film tersebut dikritik habis-habisan, bahkan Box Office-nya tidak memuaskan. Keadaan semakin diperparah ketika Marvel Studios merilis serial Secret Invasion yang benar-benar mengecewakan. Dengan kesuksesan besar film pertamanya, The Marvels tentunya diharapkan untuk menjadi penyelamat MCU fase 5. Sayangnya, kegagalan Box Office film ini malah lebih parah dari Quantumania.

Nah, KINCIR bakal memaparkan alasan mengapa The Marvels gagal jadi penyelamat untuk MCU fase 5!

Alasan The Marvels gagal selamatkan MCU fase 5

1. Brie Larson Gagal Membuat Penggemar Menantikan Aksinya di MCU

The Marvels

Marvel Studios pertama kali mengumumkan Brie Larson sebagai pemeran Captain Marvel lewat San Diego Comic-Con 2016. Awalnya, banyak penggemar yang senang dengan pengumuman tersebut karena Marvel Studios berhasil mengajak aktris pemenang Oscar 2016 untuk memerankan Captain Marvel. Penggemar semakin dibuat penasaran ketika Marvel Studios nge-tease kemunculan Captain Marvel pada adegan post credit Avengers: Infinity War (2018).

Sayangnya, rasa simpati penggemar kepada Larson perlahan-lahan berkurang. Banyak penggemar yang tidak suka dengan gaya angkuh Larson selama masa promosi Captain Marvel dan Avengers: Endgame (2019), yang mana Larson selalu berkoar-koar bahwa Captain Marvel adalah karakter terkuat di MCU. Ditambah lagi pada beberapa video wawancara masa promosi Endgame, Larson dianggap bersikap kurang menyenangkan kepada rekan-rekan aktornya.

2. Film pertama Captain Marvel sama sekali tidak berkesan

The Marvels

Adegan post credit Avengers: Infinity War memang berhasil bikin banyak penggemar penasaran tentang Captain Marvel, seakan-akan dia adalah sosok yang bakal menjadi penyelamat utama atas kekacauan yang dilakukan oleh Thanos. Enggak heran banyak penggemar yang antusias menantikan film pertama Captain Marvel untuk lebih mengenal sosok yang dipanggil Nick Fury lewat pager-nya. Banyak penggemar yang penasaran mengenai kehebatan Captain Marvel.

Berkat hype besar yang dibangun Avengers: Infinity War, Captain Marvel sukses besar dengan pendapatan 1,14 miliar dolar (sekitar Rp17,7 triliun). Namun di balik kesuksesan besar filmnya, banyak penggemar MCU yang sebenarnya kecewa dengan Captain Marvel. Film ini malah menghadirkan cerita yang cenderung hambar untuk memperkenalkan sosok sekuat Captain Marvel.

Walau kritikus memberikan skor 79% kepada Captain Marvel di Rotten Tomatoes, skor audiens film ini hanya mencapai 45%. Skor IMDb-nya pun cenderung rendah, yaitu 6,8. Berhubung film pertama Captain Marvel kurang memuaskan secara kualitas, banyak penggemar MCU yang akhirnya tidak terlalu antusias dalam menantikan sekuelnya, yaitu The Marvels.

3. Kurangnya partisipasi aktor The Marvels dalam promosi filmnya

The Marvels

Bukan rahasia lagi bahwa Marvel Studios dan Disney selalu melakukan promosi besar-besaran untuk film-film MCU. Para aktor yang membintangi film MCU pasti selalu aktif dalam masa promosi dengan hadir di berbagai wawancara. Sayangnya untuk proyek The Marvels, para aktornya tidak bisa muncul dalam berbagai kegiatan promosi sebelum filmnya dirilis.

Buat kamu yang belum tahu, serikat aktor Hollywood sempat melakukan mogok kerja selama 14 Juli hingga 9 November 2023 untuk menuntut kontrak kerja yang adil. Berhubung The Marvels dirilis pada 8 November 2023, masa promosinya pun berlangsung pada masa mogok kerja serikat aktor Hollywood. Itulah sebabnya, para aktor The Marvels tidak bisa mengikuti kegiatan promosi sebagai bentuk solidaritas.

Kurangnya promosi dari para aktor ternyata cukup berpengaruh dalam membangun hype film ini kepada para penggemar MCU. Berhubung hype-nya kurang terbangun karena kurangnya promosi, banyak orang yang akhirnya kurang antusias dan tidak sadar dengan momen-momen mendekati perilisan The Marvels.

4. Penonton awam tidak familier dengan Ms. Marvel dan Monica Rambeau

The Marvels

Sejak 2021, Marvel Studios mulai mengembangkan MCU dengan merilis berbagai serial yang ceritanya terhubung dengan film. Walau sudah diberi tahu mengenai hubungan cerita antara film dan serial, nyatanya banyak penonton awam yang tidak terlalu termotivasi untuk mengikuti serial MCU yang ditayangkan secara eksklusif di Disney+.

Alhasil, banyak penonton awam yang menonton film MCU fase 4 dan 5, tetapi mereka melewatkan detail cerita yang lebih dulu disampaikan lewat serial MCU. Bagi yang tidak mengikuti serial MCU, mereka pasti tidak terlalu mengenal Ms. Marvel dan Monica Rambeau yang dijadikan sebagai karakter utama di The Marvels.

Kisah asal-usul Ms. Marvel diceritakan sepenuhnya lewat serial Ms. Marvel. Monica versi kecil memang sudah diperkenalkan di film pertama Captain Marvel. Namun, asal-usul Monica bisa mendapatkan kekuatan diceritakan lewat serial WandaVision. Bagi orang yang tidak menonton WandaVision dan Ms. Marvel, mereka jadinya tidak terlalu antusias dan penasaran dengan The Marvels karena kurang mengenal Ms. Marvel dan Monica.

5. Cerita yang tidak matang dan villain yang tidak menarik

The Marvels

Sebagai informasi, The Marvels resmi menjadi film MCU dengan durasi terpendek, yaitu 105 menit atau 1 jam 45 menit. Dengan durasi sesingkat itu, The Marvels memang langsung menceritakan inti masalah dengan pace yang cepat. Walau tidak bertele-tele, durasi yang terlalu singkat ini akhirnya membuat cerita yang ditampilkan di film ini jadi kurang tereksplorasi dengan baik.

Salah satu masalah besar pada The Marvels, yang kembali mengulang kesalahan pada film pertamanya, adalah villain-nya. Berhubung kurang dieksplorasi dengan baik, kehadiran Dar-Benn sebagai villain jadi tidak berkesan. Sekeras apa pun sutradara dan penulis naskah film ini membuat Dar-Benn memiliki latar belakang yang tragis, tetap saja tidak berhasil membuat penonton bersimpati dengannya. Sudah tidak bisa membuat orang bersimpati, kekejaman Dar-Benn sebagai villain pun terasa nanggung.

***

Itulah deretan alasan mengapa The Marvels belum mampu jadi penyelamat untuk MCU fase 5. Menurut kamu, apakah MCU kini sedang masuk dalam masa keterpurukan dan akan sulit berjaya kembali seperti masa-masa MCU fase 1—3?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.