Setelah lama berkecimpung dalam dunia film pendek, Wregas Bhanuteja akhirnya menelurkan film panjang pertamanya yang diberi judul Penyalin Cahaya. Film itu pun berhasil meringkus 12 Piala Citra dalam ajang FFI 2021. Kini Wregas kembali dengan Budi Pekerti, sebuah film panjang yang tayang dan berkompetisi dalam Toronto Internasional Film Festival. Ada sejumlah fakta film Budi Pekerti yang harus kamu tahu
Sebagai seorang sutradara muda film Budi Pekerti mungkin semakin menebalkan eksistensi Wregas dalam belantika perfilman Indonesia. Jadi, apa saja fakta film Budi Pekerti? ringkasannya bisa kamu baca dalam daftar berikut ini:
Fakta unik Budi Pekerti, film terbaru Wregas Bhanuteja yang tayang di TIFF 2023
1. Film Budi Pekerti duetkan Prilly dan Angga Yunanda
Dua aktor muda yang namanya sedang meninggi dalam perfilman Indonesia ini dipertemukan dalam film Budi Pekerti. Baik Prilly maupun Angga keduanya memang tengah sibuk membintangi sejumlah film kenamaan. Dalam rentang bulan Juli-Agustus keduanya bermain dalam dua film berbeda. Prilly main dalam film Ketika Berhenti di Sini sementara Angga main dalam film remake Catatan si Boy.
Kini untuk pertama kalinya keduanya bertemu dalam sebuah film. Uniknya, film ini langsung mendapat kesempatan untuk tayang dalam festival bergengsi di luar negeri. Ini juga kali pertama baik Prilly maupun Angga main dalam sebuah film yang dikirimkan ke festival luar negeri.
2. Ada 129 film yang diputar dalam TIFF tahun ini
Selain film Budi Pekerti, setidaknya ada 128 film lain dari seluruh belahan dunia yang turut diputar pada Toronto international Film Festival 2023 ini. Film Budi Pekerti termasuk dalam program Discovery TIFF, program yang dibuat untuk menyokong sutradara-sutradara baru yang visioner. Dalam program ini ada 26 film yang bersaing. Tentu ini akan dirasa membanggakan bagi insan perfilman Indonesia.
Program ini sudah dilangsungkan bertahun-tahun bahkan seorang Christopher Nolan dulu juga masuk dalam program Discovery TIFF. Kini, Nolan jadi salah satu sutradara dengan nama besar yang filmnya selalu ditunggu oleh banyak orang.
3. Film Budi Pekerti punya judul internasional “Andragogy”
TIFF rencananya akan dimulai sejak tanggal 7 hingga 17, belum diketahui pasti kapan film karya Wregas ini akan tayang di festival film bergengsi tersebut. Mengutip website resmi TIFF, film Budi Pekerti ini ternyata memiliki judul internasional dengan nama Andragogy.
Istilah Andragogy atau dalam bahasa Indonesia berarti Andragogi memang agak asing didengar oleh telinga kita. Jika membaca dari beberapa sumber, arti Andragogy sendiri adalah proses belajar yang melibatkan orang dewasa ke dalam struktur pengalaman belajar. Tentu saja ini nyambung dengan premis ceritanya yang mengangkat tema tentang kehidupan keluarga seorang guru BK. Pemilihan kata Andragogi cukup beririsan dengan judul Budi Pekerti.
4. Karakter Unik Angga Yunanda
Dari posternya kita sudah bisa melihat jika sepertinya Wregas menitipkan peran yang baru untuk Angga Yunanda. Jika sebelumnya ia selalu tampak ganteng, cool dan jadi sosok yang terkenal, kini karakter Angga sepertinya digeser untuk menukangi karakter yang cukup unik.
Angga Yunanda sendiri yang bilang pada sebuah konferensi pers tempo hari. Ia bersyukur Wregas menitipan karakter bernama Mukhlas ini padanya. Itu membuat dia jadi bisa mengeksplorasi lebih jauh bakat aktingnya. Selain itu, ia juga dapat menunjukan pada penonton jika dirinya bisa keluar dari zona nyaman. Menarik menantikan karakter Angga Yunanda dengan rambut pirangnya dalam film ini.
5. Film Budi Pekerti terinspirasi dari cerita di dunia maya
Setelah mengangkat cerita tentang pelecehan seksual dalam film Penyalin Cahaya, kini Wregas kembali dengan isu sosial lainnya. Wregas kali ini membawa tema cyberbullying yang memang tengah marak terjadi di Indonesia. Sinopsis film ini memang bicarakan soal keluarga seorang guru BK yang video perselisihannya tersebar di dunia maya.
Sebab itu, semua orang merundung keluarga sang guru karena perbuatannya dirasa enggak sesuai dengan apa yang ia kerjakan di sekolah. Tentu saja cerita seperti ini dekat dengan masyarkat Indonesia apalagi warganet Indonesia dikenal sebagai warganet paling tidak sopan di seluruh dunia.
6. Masih diproduksi oleh Rekata Studio dan Kaninga Pictures
Sama halnya dengan film Penyalin Cahaya, film Budi Pekerti kembali diproduksi oleh rumah produksi Rekata Studio dan Kaninga Pictures. Kedua rumah produksi ini berhasil membuat Penyalin Cahaya jadi juara umum dalam ajang FFI 2021 dan menghantarkan Wregas jadi sutradara terbaik kala itu.
Kini kedua rumah produksi ini kembali berkolaborasi. Dengan kehadiran film Budi Pekerti dalam TIFF 2023, kita jadi cukup yakin kalau film ini punya cerita yang menjanjikan. Dalam tahun-tahun sebelumnya ada deretan film Indonesia seperti film Autobiography, Yuni, atau Gundala dari yang juga tayang di ajang sebesar TIFF dan pada akhirnya publik Indonesia mengapresiasi tentang kualitas film tersebut.
Jadi itu tadi deretan fakta film Budi Pekerti, setelah baca faktanya dan sedikit banyak tahu tentang premisnya, seberapa besar keinginan kamu untuk menonton film ini jika nanti filmnya tayang di bioskop Indonesia?