5 Film tentang Perselingkuhan Tanpa Adegan Seks

Film yang memiliki tema perselingkuhan, terutama jika kategorinya extra-marital affairs (perselingkuhan dalam pernikahan), biasanya masuk ke dalam kategori 17 tahun ke atas atau R-rated karena kerap menampilkan adegan seks. Memang harus diakui, mereka yang sudah terikat dalam pernikahan, biasanya akan melakukan aktivitas seksual saat berselingkuh karena hal itu sudah masuk ke dalam salah satu hal yang biasa mereka lakukan di dalam pernikahan.

Namun, sebetulnya orang berselingkuh bukan hanya karena masalah fisik semata. Psychology Today menyebutkan bahwa extramarital affair kerap bukan tentang kebutuhan seks semata, tetapi menyangkut kebutuhan akan dukungan emosional. Maka dari itu, kerap kita melihat banyak orang yang berselingkuh dengan orang lain yang secara fisik enggak lebih baik daripada pasangannya.

Beberapa film juga dengan cakap menunjukkan bahwa perselingkuhan adalah hal yang kompleks. Maka dari itu, walau tema utamanya perselingkuhan, film ini sama sekali enggak menyelipkan adegan seks antarpelaku perselingkuhannya. Apakah kamu mau melihat perselingkuhan dari sisi yang berbeda dan menyelami alasan mereka yang terkadang kompleks dan absurd? Yuk, tonton film-film ini.

5 Film tentang perselingkuhan tanpa adegan seks

In The Mood for Love (2000)

Film tentang perselingkuhan
In the Mood for Love via Istimewa

Wong Kar-wai memang selalu brilian dalam meramu kegelisahan cinta, termasuk dalam filmnya yang mendapatkan Palm d’Or ini, In the Mood for Love. Dua tetangga di apartemen murah, Mr. Chow dan Mrs. Chan, menjadi dekat karena mencurigai bahwa pasangan mereka berdua saling berselingkuh.

Awalnya hanya berbagi, termasuk berbagi proyek pekerjaan, bahkan sebelumnya Mrs. Chan mengatakan bahwa mereka berdua enggak akan berbuat hal buruk seperti yang dilakukan pasangan mereka, nyatanya justru arah perasaan enggak dapat ditebak. Pertemuan keduanya yang terlalu sering, obrolan yang kelewat nyambung, membuat mereka saling jatuh cinta satu sama lain.

Walaupun nuansanya sendu, walaupun posternya merah membara, tetapi enggak terlihat adegan seks di antara mereka berdua. Perselingkuhan mereka ditekankan lewat perbincangan, lewat pertemuan diam-diam di gang atau hotel yang sebelumnya disewa untuk mengerjakan proyek penulisan bersama agar enggak digunjingkan, serta lewat keresahan masing-masing.

Nampaknya lewat hal ini, Wong Kar-wai hendak menyampaikan bahwa perselingkuhan itu enggak tentang masalah fisik atau kebutuhan lahiriah semata lewat seks, tetapi pemantiknya justru kenyamanan. Dalam film ini, Mr. Chow dan Mrs. Chan menemukan kenyamanan dan perhatian satu sama lain, sebuah hal yang enggak mereka temukan dari pasangan mereka.

Lost in Translation (2003)

Lost in Translation via Istimewa

Film ini cukup menimbulkan perdebatan karena affair yang timbul berlangsung antara Charlotte, yang diceritakan berusia 25 tahun, dan Bob, yang dalam film digambarkan sebagai pria berusia 50 tahunan. Namun, bahkan enggak ada adegan atau cerita yang mengindikasikan bahwa keduanya berhubungan seks, padahal, latar tempatnya di hotel.

Charlotte pindah sementara ke Tokyo karena suaminya, yang berprofesi sebagai fotografer, mendapatkan proyek di sana. Mereka ditempatkan di Hotel Hyatt Tokyo di mana Charlotte merasa sangat kesepian dan sang suami enggak memahami perasaan kesepiannya. Ditambah lagi, teman dekat suaminya yang merupakan seorang selebritas perempuan self-centered, menginap di hotel yang sama dan seolah enggak melibatkan Charlotte dalam setiap pembicaraan mereka.

Di hotel yang sama, Bob Harris, seorang selebritas Hollywood lawas yang mengalami krisis paruh baya dan masalah komunikasi dengan istrinya yang pasif agresif, merasa selalu enggak diperlakukan “manusiawi”. Ke mana pun ia berada, orang-orang selalu memperlakukannya sebagai selebritas, bukan “manusia”.

Di bar hotel, Charlotte dan Bob bertemu dan di situlah kedekatan mereka dimulai. Charlotte, lulusan Yale di usia 25 tahun yang sedang bingung mencari jati diri, dan Bob, yang mengalami midlife crisis sebahai seorang selebritas, saling berkeluh-kesah dan menemukan kedamaian.

Walaupun terlihat betul romansa antara keduanya, bahkan sempat ada kecemburuan, tetapi Charlotte dan Bob sama sekali enggak terlibat hubungan seks. Film ini secara apik mengemas bagaimana keterasingan di negeri orang, beserta keterasingan dari orang terdekat, membuat hubungan spesial bisa teracik di antara keduanya.

Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh (2014)

Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh via Istimewa

Diangkat dari novel berseri Supernova buku pertama, film Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh bercerita tentang Reuben dan Dimas yang akan membuat kisah tentang perselingkuhan yang dibumbui dengan sains, filsafat, serta adanya bumbu kekuatan extraterrestrial. Kisah itu adalah tentang Ferre, seorang managing director usia muda yang skeptis dan dingin. Namun, kedatangan seorang reporter muda bernama Rana ke kantornya mengubah persepsi skeptisnya tentang hubungan. Ia jatuh cinta, sayangnya, Rana sudah menikah.

Rana sendiri sekilas memiliki kehidupan yang sempurna. Ia punya suami pintar, kaya, dan baik. Namun, banyak orang yang tak memahami kegelisahannya. Sejak kecil, keluarganya yang mapan kerap mengaturnya, bahkan untuk mengambil jurusan kuliah. Ia pun dipaksa cepat menikah dengan pacarnya agar tidak berzina, padahal ia sendiri belum selesai mengeksplorasi dunia.

Saat bertemu Ferre, Rana menemukan kebebasan menjadi dirinya sendiri tanpa tuntutan ini-itu secara sosial. Sementara itu, Ferre menemukan teman berbicara dan bertukar pikiran yang asyik, baik, dan sedikit kekanak-kanakkan.

Film ini, enggak menampilkan adegan seks sama sekali. Seperti bukunya, (walau versi buku jauh lebih baik), perselingkuhan dititikberatkan pada permasalahan kenyamanan, bukan fisik semata.

Spanglish (2004)

Spanglish via Istimewa

Bagaimana jika kamu memiliki seorang istri yang suka mengintimidasi, tukang ngatur, serta pasif agresif? Cara pertama yang dapat kamu lakukan untuk menyelesaikan masalahmu adalah dengan berbicara dengannya. Namun, bagaimana jika berbicara dengannya justru membuat masalah semakin rumit?

Spanglish bercerita tentang Flor Moreno, seorang imigran dari Meksiko yang bekerja di keluarga kaya Malibu bernama John Clansky. Tinggal di rumah mereka, Flor memahami betapa rumitnya keluarga ini. John adalah koki yang cukup sukses. Istrinya, Deborah, adalah wanita cantik yang dulunya berprofesi sebagai pebisnis, tetapi semenjak adanya masalah ekonomi, kini ia adalah ibu rumah tangga biasa.

Masalahnya, Deborah adalah perempuan pasif-agresif yang selalu menyalahkan sang suami, membuat suami merasa rendah diri, dan enggak puas dengan anaknya, Bernice, yang dianggap overweight serta enggak bisa berpenampilan cantik. Deborah sendiri lebih suka dengan Cristina, anak dari Flor yang ia anggap cantik dan menarik, serta merasa bahwa Cristina lebih cocok menjadi anaknya ketimbang Bernice.

Dalam beberapa hal, Deborah bahkan enggak minta izin kepada Flor selaku ibunya, mulai dari mengajak Cristina jalan-jalan sampai memasukkannya ke sekolah swasta. Belum selesai sampai di situ, Debora juga berselingkuh, membuat John kecewa.

John pun kemudian mendatangi Flor, yang hendak keluar dari pekerjaannya, serta menyatakan rasa cinta serta kenyamanannya pada Flor yang pekerja keras, apa adanya, dan kendati Flor belum terlalu mahir berbahasa Inggris, ia bisa mendengarkan dan memahami John lebih baik ketimbang istrinya. 

Spanglish sendiri bukan hanya film tentang bagaimana kelas sosial dapat terbentur, tetapi adalah tentang bagaimana kenyamanan bisa ditemukan dari hal-hal kecil yang terkadang luput dari perhatian kita.

Before Sunset (2004)

Before Sunset via Istimewa

Sembilan tahun setelah pertemuan pertama mereka yang penuh perbincangan mengesankan di Vienna dalam Before Sunrise (1995), Jesse dan Céline bertemu lagi di Paris. Jesse menjadi penulis novel laris dengan kisah pertemuan keduanya tersebut dan Céline menjadi aktivis lingkungan. Jesse sudah menikah dan memiliki anak lelaki. Sementara itu, Celine berpacaran dengan fotografer.

Apa yang terjadi di Before Sunset mengulang beberapa hal yang dulu mereka lakukan, mulai dari bercanda, berbicara soal pekerjaan, politik, sampai main gitar. Siapa sangka hubungan singkat yang berlandaskan banyak obrolan itu justru membuat persepsi mereka berubah soal cinta. Jesse kesulitan melupakan Céline dan membuat pernikahannya hambar. Sementara itu Céline juga merasa demikian dengan hubungannya.

Waktu yang hanya satu jam sebelum keberangkatan Jesse kembali ke keluarganya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Namun, terikat kenangan dan kenyamanan, akhirnya Jesse ketinggalan pesawat terbang.

Before Sunset meletakkan koneksi cinta antartokoh lewat banyak obrolan yang terasa random, tiba-tiba muncul, tanpa rencana, tetapi justru hal inilah yang membuat mereka saling sulit melupakan satu sama lain. Bukan dari pasangan masing-masing, mereka menemukan kenyamanan dari obrolan mereka yang apa adanya tersebut.

***

Berbagai film tentang perselingkuhan di atas berusaha menunjukkan bahwa terkadang, dalam perselingkuhan, alih-alih mencari hubungan seks yang lebih baik, para pelakunya sebetulnya mencari kenyamanan yang bisa membuat mereka lebih bebas menjadi diri sendiri. Dan hal itu kerap bisa mereka dapatkan dari pola komunikasi yang lebih baik dengan pasangan selingkuh. Bagaimana pendapatmu tentang ide semacam itu?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.