Info 
Selamanya, bulan Agustus akan istimewa bagi Indonesia. Bulan ini adalah bulan di mana Indonesia akhirnya merebut kemerdekaan. Setiap tahunnya, masyarakat Indonesia merayakan hari ke 17 di bulan Agustus dengan sangat meriah. Beberapa sineas malah sengaja membuat film perjuangan Indonesia. Tentu saja film perjuangan ini mengisahkan sejarah perlawanan bangsa Indonesia melawan penajajah.
Sayangnya film-film seperti ini justru sepi penonton. Buktinya adalah daftar film perjuangan Indonesia di bawah ini. Kami telah merunut film yang paling banyak ditonton, namun ternyata. jumlah penontonnya agak jauh dari fantastis.
Apa saja film perjuangan Indonesia yang paling banyak ditonton hingga saat ini? Berikut rekomendasinya:
Film perjuangan Indonesia dengan penonton Terbanyak
5. Sang Kiai – 234 ribu penonton
Film biopik karya sutradara Rako Prijanto ini rilis pada tahun 2013 lalu. Sang Kiai adalah sebuah film yang menceritakan tentang kehidupan seorang kiai besar pemimpin Nahdatul Ulama, Hasyim Ashari. Sebagai seorang yang punya peran penting dalam perkembangan pengajaran Islam di Indonesia, Kiai Hasyim juga adalah tokoh yang punya andil besar membakar semangat para pejuang.
Ia merestui pertempuran akbar di Surabaya pada 10 November 1945. Lewat petuahnya, masyarakat Jawa Timur khususnya Surabaya bergelora menantang penjajah. Hingga terlahir salah satu pahlawan nasional dalam momen tersebut, dialah Bung Tomo. Semua cerita perjuangan Kiai Hasyim terangkum dalam film berdurasi 136 menit tersebut.
Film ini mendapatkan sejumlah pengharagaan salah satunya adalah film terbaik dari Festival Film Indonesia. Film ini juga mendapat jumlah penonton yang lumayan, 234 ribu penonton.
4. Soegija – 459 ribu penonton
Masih dari film biopik dan masih dari cerita seorang pemuka agama. Kali ini ada Soegija, film perjuangan Indonesia yang mampu membius ratusan ribu penonton. Film ini secara enggak terduga mampu mengumpulkan penonton hingga 459 ribu, Pada tahun 2012, enggak terlalu banyak film yang bisa menembus angka perolehan penonton sebanyak ini.
Soegija adalah seorang pastur yang berasal dari Semarang. Ia adalah uskup pribumi pertama di Indonesia. Lewat pemikirannya Soegija begitu dipatuhi oleh banyak orang kala itu. Ia adalah salah satu simbol perlawanan di dataran Semarang. Kisah hidupnya berlangsung dalam masa-masa penting untuk bangsa Indonesia. Ia melewati masa penjajahan Belanda, masa pendudukan Jepang dan masa agresi militer Belanda.
Namun Soegija enggak pernah gentar untuk terus menyuarakan kebenaran. Sampai akhirnya atas keberanian Soegija, Soekarno memberikan penghargaan sebagai pahlawan nasional.
3. Kartini – 545 ribu Penonton
Mundur beberapa tahun ke belakang, pada awal tahun 1900an, Indonesia mengenal sosok Kartini sebagai salah satu pahlawan nasional pejuang emansipasi perempuan. Lewat pemikiran dan tulisan-tulisannya, Kartini menjelma menjadi sosok yang disegani di kemudian hari. Pada tahun 1982 film Kartini dibuat. 35 tahun berselang, sosok ini kembali dibuatkan film biopiknya.
Ditukangi oleh sutradara Hanung Bramantyo, film ini mendatangkan sejumlah nama tenar seperti Dian Sastro, Reza Rahadian, Ayushita, Acha Septriasa dan masih banyak lagi. Film ini mencoba untuk menceritakan secara detail bagaimana sosok seorang Kartini dan masalah apa saja yang ia hadapi ketika itu.
Sebanyak 545 ribu penonton hadir ke bioskop untuk menyaksikan film biopik ini. Setahun sebelum film ini tayang, Kartini sempat dibuatkan film biopik pada tahun 2016 dengan judul Surat Cinta untuk Kartini.
2. Darah Garuda – 700 ribu penonton
Sebuah proyek dengan ambisi besar dibuat pada rentang watu 2009 hingga 2011. Sebuah film trilogi Merdeka dirancang dengan mendatangkan beberapa nama aktor terkemuka. Sayangnya tiga film ini enggak terlalu bertaji ketika tayang di bioskop Indonesia. Tiga film itu hanya mendatangkan 1.4 juta penonton. Satu film yang mendapatkan jumlah penonton banyak adalah Darah Garuda.
Film ini adalah film kedua dari rangkaian film trilogi Merdeka. Ceritanya tentang sekelompok pejuang yang tengah mengemban misi. Para pejuang ini datang dari berbagai daerah dan agama yang enggak sama. Namun mereka kompak untuk bisa mengusir Belanda dari tanah ibu pertiwi.
Selain Darah Garuda, ada film Merah Putih dan Hati Merdeka yang tayang pada 2009 dan 2011, sayangnya Kincir enggak menemukan secara pasti berapa jumlah penonton dua film tersebut. Data yang valid hanya datang dari perolehan penonton film Darah Garuda sebanyak 700 ribu orang.
1. Soekarno – 970 ribu penonton
Terakhir ada film biopik bung Karno. Film berdurasi 137 menit itu menceritakan secara detail kisah hidup sang proklamator dari lahir hingga menjadi pemimpin pertama Indonesia. Film ini juga menceritakan soal kisah asmara Bung Karno dan bagaimana perjuangan ia dalam berdialog dan memerdekakan Indonesia.
Ario Bayu adalah sosok yang ditunjuk untuk perankan karkter bapak proklamator tersebut. Film Soekarno mendapat sambutan yang cukup baik dari penonton Indonesia. Film ini mendapat jumlah penonton 970 ribu orang. Sesungguhnya angka ini jauh dari target yang diharapkan. Awalnya film ini berharap mendapatkan 5 juta penonton. Namun apa daya satu juta penonton pun ternyata enggak sampai.
Di luar itu, penonton mendapatkan pelajaran sejarah yang enggak membosankan ketika menyaksikan film Soekarno ini.
***
Jadi itu tadi sederet film perjuangan Indonesia dengan penonton terbanyak. Mengejutkan sekali karena ternyata belum ada film perjuangan Indonesia yang mendapatkan satu juta penonton. Menurut kamu apa sebab film perjuangan Indonesia enggak terlalu berhasil menarik minat penonton?
