Tahukah kamu bahwa industri rumah produksi film porno adalah salah satu industri yang walaupun enggak bermoral secara umum, tetapi dilihat dari sisi bisnis, adalah salah satu industri yang paling menghasilkan di dunia. Berdasarkan riset Gitnux pada tahun 2023, diestimasikan bahwa industri ini secara global memiliki pendapatan sekitar US$ 97 triliun, dengan industri porno Amerika Serikat menyumbang sekitar US$12-14 triliun.
Sebetulnya, jika dibandingkan dengan industri Hollywood sendiri, pendapatannya memang enggak besar. Namun, untuk ukuran industri yang berjalan di “bawah tanah”, bahkan dilarang di banyak negara dan hanya bisa diedarkan via Internet saja, nilainya sangat besar.
Di dunia, terdapat beberapa negara yang memiliki rumah produksi film porno yang seolah berjalan di bawah tanah. Kebanyakan memang legal, tetapi data mereka banyak yang disembunyikan mengingat pekerjaan mereka yang kurang sesuai dengan norma, bahkan kadang terkait dengan kejahatan lain seperti pencucian uang hingga pelecehan seksual.
Selain itu, proses produksi dan distribusinya berlapis. Di platform VOD, misalnya, kamu akan melihat beberapa penyedia layanan pornografi seolah berdiri sendiri dengan konsep yang berbeda-beda, padahal, kalau ditelusuri lagi, mereka akan bermuara pada “raksasa-raksasa” rumah produksi yang mendulang banyak uang dari sana.
Apa saja contoh rumah film porno di dunia dan apa yang mereka kerjakan?
Deretan rumah produksi film forno di dunia
Wicked Pictures/Gamma Entertainment – California, Amerika Serikat
Wicked Pictures sebelumnya adalah salah satu rumah produksi film porno mandiri yang besar di Amerika Serikat dan didirikan oleh Steve Orenstein. Namun, pada tahun 2010, Orenstein menjualnya kepada Gamma Entertainment usai salah satu aktor terkonfirmasi positif HIV.
Jenis produksi film mereka banyak dan salah satu yang terkenal dan menjadi pionir adalah Wicked Girls. Wicked Girls sendiri memiliki koleksi para gadis wicked yang menandatangani kontrak dalam kurun waktu tertentu, menjadi brand ambassador mereka.
Selain itu, mereka juga terkenal dengan produksi film-film “parodi seks” berbagai film box office dunia, seperti Star Wars, Deadpool, dan Spider-Man. Lebih gilanya, proses produksi dan penggunaan CGI-nya cukup niat.
Setelah dijual ke Gamma, jenis produksinya semakin banyak. Gamma terkenal juga dengan proyek Pure Taboo. Pure Taboo sendiri menggunakan konsep segala hal yang tabu tentang seks, seperti pemuka agama yang memanfaatkan wanita muda, ayah tiri yang berhubungan dengan anak tirinya, baby sitter yang menjadi surrogate mother, dan sebagainya, dengan sinematografi yang sangat detail.
Enggak banyak yang bisa diketahui dari Gamma Entertainment, bahkan kerap banyak yang salah mengasosiasikannya dengan perusahaan bernama sama di Montreal, Kanada, yang murni bergerak di bidang software dan e-commerce. Pada tahun 2004, saat masih hanya menjadi Wicked Picture, hingga saat ini, Gamma tercatat sebagai perusahaan film porno yang konsisten menggunakan kondom untuk para aktor heteroseksual.
Bang Bros – Miami, Florida, Amerika Serikat
Pemilik Bang Bros, Kasim, telah mulai membangun rumah produksi film porno sejak ia masih berkuliah di Universitas Florida tahun 2000! Salah satu proyek terkenal dari Bang Bros adalah bangbus.com, video-video porno yang memuat aktivitas seksual di bus atau minibus, dengan adegan seolah-olah penumpangnya pada akhirnya tertarik melakukan aktivitas seksual yang enggak biasa. Maka dari itu, walaupun ada genre lain di situs utamanya (bangbros.com), tetapi logonya tetap menggunakan bus dengan sayap kelelawar, untuk mengingatkan para penonton mengenai tema utama yang bikin Bang Bros terkenal.
Walaupun sering mendapatkan penghargaan AVN (semacam awards untuk film-film porno dengan berbagai kategori), nyatanya Bang Bros pernah terkena masalah hukum. Pengadilan federal Amerika Serikat pernah mendenda Bang Bros hingga US$ 650.000 karena enggak memberikan label sexual explicit pada konten-kontennya yang hardcore.
Pada tahun 2017, Bang Bros dibeli oleh WGCZ S.R.O, jaringan perusahaan porno yang menaungi platform VOD pornografi xvideos.com.
Abbywinters – Australia
Australia juga memiliki rumah produksi film porno yang cukup menghasilkan, yakni Abbywinters.com. Abbywinters didirikan pada tahun 2000 oleh Garion Hall, berdasarkan nama perempuan yang ia temui tahun 1999 dan berminat untuk syuting film porno dan mendistribusikannya.
Sesuai dengan inspirasi itu, tema Abbywinters memang agak segmented, yakni hanya berfokus pada konten solo model seperti masturbasi dan momen intim perempuan secara mandiri, bukan berpasangan. Makin lama, kontennya berkembang bukan hanya masturbasi secara konvensional, tetapi juga real world situation seperti sedang berolahraga, main video, atau mencuci mobil.
Abbywinters mengklaim sebagai industri porno yang ramah perempuan. Maksudnya, semua kisah porno di dalamnya didasarkan premis konsensus perempuan. Enggak ada genre pemerkosaan atau manipulasi.
Abbywinters, kendati didirikan di Australia, tetapi kini berbasis produksi di Amsterdam. Pada tahun 2007, Lianda Dahl, salah satu mantan model di Abbywinters pernah mengkritik bagaimana Abbywinters “menyalahi kontrak” tentang konten yang hanya bisa diakses dengan langganan. Karena, konten Abbywinters nyatanya tersebar di mana-mana, bahkan di platform VOD gratis seperti XHamster, XVideos, dan XNXX. Hal itu, menurut Dahl, memberikan kerugian material dan moril bagi para model yang mau move on dari masa lalu sebagai model porno.
Salah satu keunikan dari Abbywinters adalah mereka menggunakan model-model yang enggak mengoperasi plastik bagian tubuh mereka. Jadi, Abbywinters berusaha menampilkan sisi “natural”
Brasileirinhas – São Paulo, Brasil
Sejak tahun 1990, di Brasil sudah ada rumah produksi video porno yang masih beroperasi bahkan jaringannya semakin luas hingga sekarang, Brasileirinhas! Brasileirinhas sendiri awalnya berfokus pada female performers dengan standar kecantikan model Brasil yang berperan di genre-genre berbeda, mulai dari genre porno biasa hingga real world situation seperti di kantor, bahkan penjara.
Fokus Brasileirinhas adalah para perempuan. Walau pernah ada male performer yang terkenal di sini, yakni Kid Bengala, tetapi perempuan tetap mendominasi, layaknya dalam JAV. Rata-rata, para pemain lelaki hanyalah tambahan saja, dengan fokus poster selalu hanya pada pemeran perempuan.
Brasileirinhas sendiri kini dipegang oleh Clayton Nunes dan semakin berkembang. Bukan hanya film porno konvensional yang dijual via DVD, Brasileirinhas memiliki platform sendiri di mana ada video yang dapat dinikmati gratis, ada pula yang berbayar. Enggak berhenti sampai di situ, rumah produksi ini juga berkembang membuka sextoys shops.
CineMagic – Tokyo, Jepang
Bicara soal film porno atau yang biasa dikenal sebagai AV (adult videos), nama Jepang memang sulit buat diabaikan. Selain Amerika Serikat, Jepang adalah negara yang melegalkan industri porno. Bahkan, industri porno di Jepang terkenal di dunia dengan pendapatan yang enggak sedikit.
Salah satu rumah produksi video porno yang terkenal di Jepang adalah CineMagic.co.jp. CineMagic memproduksi film dengan genre bondage, pemaksaan, BDSM, hingga rape. Video-video yang dirilis memang membuat wanita berada di posisi yang tertekan, menjadikan profesi-profesi terhormat seperti sekretaris atau guru misalnya, sebagai profesi di mana para pria dapat memanfaatkan mereka untuk seks.
Usia CineMagic sendiri sudah cukup tua, yakni didirikan sejak tahun 1983 di Tokyo, bahkan sebelum adanya Internet. Aktris porno pertamanya adalah Eri Kikuchi, dan ia memerankan peran sebagai gadis dengan dada besar –suatu hal yang paling banyak diminati penonton adult videos Jepang.
Kini, CineMagic melakukan penjualan video secara daring lewat subscription. Namun, versi DVD-nya juga masih dijual di bawah distributor film porno Hokuto.
Kelas Bintang- Jakarta, Indonesia
Indonesia sama sekali enggak melegalkan produksi film porno. Bahkan, konten porno yang enggak dimaksudkan menjadi konten yang dijual secara komersil pun akan mendapatkan tindakan hukum tegas di sini.
Untuk itu, adanya berita bahwa di Jakarta Selatan rupanya terdapat rumah produksi Kelas Bintang yang bergerak di produksi film-film porno membuat banyak orang terkejut. Kasus ini menghebohkan Indonesia pada September 2023, dengan pemiliknya, Irwansyah, kemudian menjadi tersangka, sementara para pemerannya menjadi saksi.
Kelas Bintang mulai dikenal saat memproduksi film porno Keramat Tunggak, yang dibintangi oleh selebtwit Siskaeee yang pernah terkena kasus asusila di Yogyakarta International Airport. Film-film yang diproduksi bisa dilihat di situs resmi mereka yang sekarang sudah ditutup.
Walaupun “melabeli” diri sebagai rumah produksi “film semi porno”, tetapi jangan bayangkan proses dan industrinya seperti industri film porno di negara-negara semacam Amerika Serikat dan Jepang. Selain produksinya melanggar hukum dan amatir, sistem pembayarannya diduga enggak jelas, dan film-filmnya dianggap enggak berkualitas, baik jika dilihat sebagai film “biasa” atau film “porno”.
***
Industri rumah produksi film porno memang sangat menjanjikan dan di beberapa negara, industri ini berdiri secara legal. Namun, perlu diingat bahwa ada banyak hal tragis dari industri ini, mulai dari pemaksaan, risiko penyakit seksual, bahkan praktik pencucian uang yang diduga bisa dengan bebas dilakukan oleh para pihak enggak bertanggung jawab di dalamnya.