*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung bocoran film yang bisa aja mengganggu buat lo yang belum nonton.
Cerita: 7 | Penokohan: 8 | Efek Suara/Scoring: 8 | Visual: 8 | Nilai Akhir: 7,75/10
Hadirnya film aksi di antara euforia film superhero merupakan tantangan tersendiri. Mungkin itu yang dirasain Patrick Hughes. Lewat film garapannya yang berjudul The Hitman’s Bodyguard, Hughes menantang hal tersebut dengan sentuhan baru. Film aksi komedi yang dibintangi oleh aktor kenamaan, Samuel L Jackson dan Ryan Reynolds.
Buat yang belum tahu, film laga-komedi ini bercerita tentang Michael Bryce (Ryan Renolds), seorang pengawal elite di Eropa yang kariernya hancur karena salah satu klien pentingnya tewas di depan matanya. Lalu, dia ditugasin menjaga musuh bebuyutannya, Darius Kincaid (Samuel L. Jackson).
Sinopsis: Michael Bryce adalah seorang pengawal ternama dunia. Pekerjaannya kali ini enggak mudah. Bryce harus menjaga Darius Kincaid, seorang pembunuh bayaran yang paling dicari di dunia. Kincaid dijaga karena bakal ngasih kesaksian di pengadilan internasional. Kini, keduanya harus menyingkirkan ego dan bekerja sama agar berhasil menuju meja persidangan.
Kincaid sang pembunuh terkenal mendapat kesempatan keluar dari penjara. Dia harus dikirim ke pengadilan sebagai aksi kunci dalam persidangan aksi genosida yang dilakukan Vladislav Dukhovich (Gary Oldman). Walaupun penjahat kelas kakap, Kincaid diproteksi ketat.
Ada suatu insiden. Bryce dan Kincaid yang bermusuhan pun bekerja sama menghadapi situasi berbahaya sepanjang pengawalan lintas negara menuju pengadilan. Bryce dipekerjakan oleh mantan kekasihnya, Amelia Roussel (Elodie Young), seorang agen Interpol yang berbasis di Inggris. Amelia menawarkan pemulihan reputasi Bryce kalau dia mau mengawal Kincaid ke Den Haag.
Karakter yang dihidupkan duo kocak Reynolds dan Jackson saling menyeimbangkan meski keduanya selalu bertengkar seperti anjing dan kucing. Bryce digambarin sebagai sosok logis dan penuh perhitungan. Sedangkan, Kincaid amat manipulatif dan bersikap lebih spontan.
Berbagai macam kesulitan menghampiri Bryce dan Darius dalam perjalan menuju Den Haag. Adegan kejar-kejaran dan tembak-tembakan sukses bikin penonton ngerasain emosi yang campur aduk. Menariknya, film berdurasi 118 menit ini enggak berasa lama karena plot serius berlatar sejarah dan penuh aksi menegangkan dikemas dalam bentuk komedi oleh penulis skenario, Tom O'Connor.
Sebenarnya, cerita dalam film ini enggak terlalu spesial. Namun, dibintangi oleh para pemeran berkualitas bikin film ini menjanjikan dan buat penasaran. Sekaligus tantangan bagaimana cerita film yang biasa aja bisa jadi luar biasa karena para pemeran filmnya. Hal ini dibuktikan oleh Jackson dan Reynolds yang berakting cukup apik.
Menariknya, di film ini lo bakal ngerasa ada nuansa Deadpool dan Nick Fury lewat dua karakter tersebut. Pesona akting kedua tokoh Marvel tersebut cukup terasa di film ini. Bisa dibilang, Deadpool ngejagain Nick Fury dari para musuh.
Walaupun isinya komedi aksi, film ini enggak cocok ditonton oleh mereka yang berusia di bawah 17 tahun. Alasannya, banyak adegan kekerasan penuh darah dan kata kotor yang enggak pantas buat anak-anak. Selain itu, adrenalin lo bakal terpacu karena sejumlah adegan baku tembak dan baku hantam dalam film. Belum lagi, banyak kendaraan berkejaran di jalan raya.
Walaupun begitu, cerita film yang menegangkan bakal cair dengan beberapa adegan romantis ala Kincaid dan istrinya serta Bryce dan mantan kekasihnya. Apalagi, beberapa dialog Kincaid mengenai perjalanan percintaan rumah tangganya sukses bikin lo senyum-senyum karena romantika yang unik. Ini kontras dengan adegan percintaan Bryce dan Amelia yang labil ala ABG.
Poin lebihnya, walaupun keluaran Hollywood, film ini enggak terlihat kayak film yang Amerika-sentris. Ini terlihat dari para pemeran yang beragam kebangsaan, yakni Reynolds yang berasal dari Kanada, Jackson asal Amerika Serikat, Oldman dari Inggris, Salma Hayek dari Meksiko, dan si cantik Elodie Yung asal Perancis.
Walaupun ceritanya biasa aja dan beberapa momen ada hal-hal visual yang bisa dibilang enggak masuk akal, secara keseluruhan, film ini cukup menarik. Apalagi, penambahan lagu-lagu nostalgia yang mengiringi film bikin kekurangan-kekurangan ini jadi enggak kentara dan jadi sebuah daya tarik tersendiri.
Hebatnya, sutradara Hughes bersama timnya ternyata enggak main-main menggarap aspek visual The Hitman's Bodyguard. Uniknya, mereka memilih tiga kota lintas negara sebagai lokasi pengambilan gambar, yaitu London di Inggris, Amsterdam di Belanda, dan Sofia di Bulgaria. Tersirat pula kehidupan dan kebudayaan tiga negara tersebut.
Mungkin sebagian dari lo bakal ngelihat ulasan sebelum nonton filmnya. FYI, pas tulisan ini dibuat, film ini dapat rating 7,2/10 dari IMDb dan 39% dari Rotten Tomattoes. Lo jangan mikir dulu kalau dengan rating segitu film ini enggak seru. Nyatanya, banyak yang terpukau dengan film laga ini, kok.
Lo penasaran dengan aksi “Deadpool ngejagain Nick Fury”? Film ini siap bikin akhir minggu lo jadi lebih berwarna karena aksi laga dan kekocakan dua aktor tersebut. Kabarnya, sinema garapan Summit Entertainment ini udah bisa lo nikmati mulai hari ini (18/8) di seluruh bioskop Indonesia. Biar lo punya gambaran mengenai filmnya, tonton dulu cuplikan filmnya di bawah ini!