Film Bohemian Rhapsody bakal melibatkan sejumlah nama besar, seperti Bryan Singer dan Rami Malek. Nama Bryan Singer makin dikenal di industri perfilman Hollywood setelah menyutradarai X-Men. Pasca menggarap X-Men: Apocalypse (2016), pria berusia 51 ini mengaku sedang rehat dari waralaba pahlawan super itu. Hal itu dilakukan bukan hanya demi film Bohemian Rhapsody, tetapi ia masih punya proyek lain untuk disutradarai yaitu adaptasi 20.000 Leagues Under the Sea. Film Bohemian Rhapsody sendiri mengisahkan kehidupan Freddie Mercury sebagai vokalis band rock legendaris asal Inggris, Queen.
Sementara itu, Pemenang Emmy Award 2016, Rami Malek dikabarkan akan berperan sebagai Freddie Mercury. Sebelumnya, Rami merupakan bintang utama serial Mr. Robot dan juga pernah membintangi beberapa karakter pendamping di film Need for Speed (2014), Night at The Museum (2006), dan The Twiligjt Saga: Breaking Dawn-Part 2 (2012).
Film biopik ini sebearnya adalah proyek lama yang udah terlunta-lunta. Bahkan tadinya yang akan berperan sebagai Freddyie Mercury awalnya bukan Rami Malek, tetapi Sacha Baron Cohen. Namun karena perbedaan kreativitas yang akhirnya menyebabkan Sacha Baron mundur.
Rami Malek nantinya akan beradu peran dengan Bob Edenkirk, Liev Shcreiber, dan Kevin Spacey. Menurut pemberitaan Guardian, proses produksi Bohemian Rhapsody memakan waktu selama 8 tahun. Untuk proyek biopik ini juga turut melibatkan personel Queen, Brian May dan Roger Taylor sebagai produser musiknya.
Proyek ini dalam fast track di Fox dan New Regency dengan Graham King memproduksinya lewat GK Films. Jim Beach menjadi produser dengan Denis O’Sullivan sebagai prodiser eksekutif. Sementara, para personel asli band ini, seperti Brian May dan Roger Taylor, bakal menjadi produser musiknya.
Produksi film ini diperkirakan akan dimulai awal tahun depan. Sebagian besar naskah film ini akan disediakan oleh penulis pemenang Oscar Anthony McCarten (The Theory of Everything). Bohemian Rhapsody sendiri merupakan salah satu lagu Queen yang paling kondang sampai saat ini. Lagu ini ditulis Freddie untuk album A Night at the Opera yang dirilis pada 1975 dengan durasi sekitar 6 menit. Lagu ini dikabarkan menjadi lagu paling mahal di masa itu, meskipun biaya pembuatannya tidak pernah diungkapkan.
Freddie juga menolak menjelaskan apa sebenarnya makna dari lagu yang dia ciptakan itu. Dia hanya mengatakan kalo lagu ini adalah tentang hubungan. Sementara, Brian mendukung indikasi bahwa lagu ini berisi tentang trauma pribadi Freddie.
"Freddie itu adalah orang yang sangat kompleks: kurang ajar dan lucu di permukaan, tapi dia menyembunyikan ketidakamanan dan masalah dalam menyelaraskan hidup dengan masa kecilnya. Dia enggak pernah menjelaskan apa makna lirik itu, tapi saya kira, dia memasukkan banyak tentang dirinya dalam lagu itu," ungkap Brian kala itu.