7 Penipu Ulung dalam Film

Dengan kemampuan untuk berimajinasi, seorang manusia bisa menciptakan khayalan sebagai dasar untuk membangun sesuatu di masa depan. Namun, ada beberapa orang yang berani mendobrak norma dan juga enggak peduli dengan orang lain, sehingga membuat kemampuan itu berkembang menjadi penipuan.

Tentunya kamu sudah enggak kasih lagi dong sama berita tentang para crazy rich yang diduga melakukan penipuan dengan cara yang fantastis. Kekayaan yang mereka dapatkan dari penipuan itu enggak main-main, bahkan mencapai ratusan miliar.

Dan tahukah kamu bahwa modus penipuan semacam ini sudah banyak dilakukan sejak dulu dan sudah banyak menjadi tema dalam berbagai film? Kenalan sama mereka supaya kamu lebih berhati-hati.

Penipu ulung dalam film:

Frank Abagnale, Jr. (Catch Me If You Can)

Via Istimewa

Jauh sebelum Doni Salmanan dan Indra Kenz ditangkap atas penipuan yang fantastis, udah ada kisah mengenai penipuan yang lebih out of the box. Kisah Frank Abagnale, Jr. dari Amerika Serikat diabadikan dalam film bertajuk Catch Me If You Can yang dibintangi oleh Leonardo diCaprio.

Frank mulai menipu demi bertahan hidup setelah orang tuanya bercerai dan rumah keluarganya disita karena masalah pajak. Kabur dari rumah, Frank melakukan banyak penipuan untuk bertahan hidup, termasuk berpura-pura menjadi pilot Pan Am dan mendapatkan payroll. 

Penipuannya semakin profesional dan ia bahkan menghidupi peran-peran yang ia bawakan. Frank pun menjadi incaran FBI karena nilai penipuan yang fantastis. Ada dua hal yang menyukseskan penipuan Frank. Pertama, belum adanya kemajuan teknologi seperti sekarang. Yang kedua, kepercayaan diri Frank saat berbicara.

Setelah menjalani hukuman, karena kemahirannya dalam mendeteksi penipuan perbankan, Frank pun dipekerjakan oleh FBI dan kini memiliki perusahaan security. Nasibnya baik, ya? 

Jordan Belfort (Wolf of Wall Street)

Via Istimewa

Kisah biopik penipuan ini lagi-lagi dibintangi oleh Leonardo diCaprio. Aktor pemenang Oscar tersebut memang punya pesona khusus untuk peran-peran con-artist.

The Wolf of Wall Street bercerita tentang bagaimana Jordan Belfort, seorang pria dengan kemampuan sales dan stock broker yang mumpuni, merangkak dari kelas bawah hingga kelas atas. Jordan mengandalkan kemampuan persuasinya dan tentu saja penampilan yang keren.

Kesalahan Jordan Belfort  adalah ketika ia mulai terbuai dengan kekayaan yang bisa ia dapatkan dari aktivitas menjaring masyarakat untuk menanam saham. Belfort pun mulai bermain-main dengan saham gorengan. Kekayaannya pun enggak main-main.

Belfort menjalankan gaya hidup yang hedon dengan menggunakan kekayaan tersebut. Namun, pada akhirnya, pria perlente itu pun terkena masalah penipuan yang membuat hartanya disita dan ia pun harus dipenjara.

Roy Courtney (The Good Liar)

Via Istimewa

Masalah tipu-menipu ini memang enggak kenal usia. Di dalam The Good Liar, diceritakan bahwa sang penipu merupakan Roy Courtney, sosok pria yang sudah tua. Ia gemar menjaring para janda yang memiliki peninggalan harta dari almarhum suami mereka untuk kemudian dikuras dalam bentuk investasi bodong. Ia juga kerap menipu para investor yang ingin mendapatkan kekayaan instan.

Suatu hari, melalui aplikasi  Roy bertemu dengan seorang perempuan yang bernama Betty McLaish. Betty merupakan janda yang terlihat canggung, lugu, dengan jumlah harta yang cukup besar. Betty adalah target yang sangat empuk. Terlebih lagi Bettty terlihat enggak memiliki banyak pengetahuan mengenai investasi.

Kisah ini memiliki plot twist yang enggak akan disangka-sangka. Bahkan, kamu bakal dibuat bingung siapa yang sebetulnya con-artist. Kamu juga akan tahu sejarah nama Roy Courtney.

Lewat film ini, kamu bakal menyadari bahwa sepandai-pandainya penipu pastinya ia akan jatuh saat merasa congkak dan enggak takut sama siapa pun.

Anna Sorokin (Inventing Anna)

Via Istimewa

Di dunia yang fana ini, memang begitu banyak penipu yang melakukan kebohongan dengan cara-cara yang sangat kreatif dan dengan korban yang udah nggak terhitung jumlahnya. 

Di Amerika Serikat, ada sesosok perempuan yang menipu dengan penampilan mewahnya bernama Anna Delvey. Perempuan kelahiran Rusia asal Jerman dengan nama asli Anna Sorokin ini berhasil memasuki kehidupan dan lingkaran kaum sosialita. Namun harta yang ia miliki bukan berasal dari usaha atau warisan orang tua, melainkan dari aksi tipu-tipunya.

Begitu banyak pihak yang ditipu oleh perempuan asal Rusia ini, mulai dari mencuri dari pihak hotel, sesama sosialita, hingga bank. Ia mengaku sebagai keturunan bangsawan demi mendapatkan tempat dan kesempatan untuk meraup banyak uang. 

Anna memulai pendekatannya pada sosialita lewat berbagai charity palsu dan juga modus kebohongan seperti Simon Leviev –pura-pura ketinggalan kartu kredit, dompet, dan sebagainya–. Anna juga kerap meminta liburan kepada para kalangan atas dengan dalih akan direimburse alias diganti setelah pulang.

Seperti Simon, Anna memang menggunakan kalimat-kalimat persuasif pada orang- orang yang ia tipu. Namun, berbeda dengan Simon, perencanaan Anna memang kurang terstruktur dan dia enggak mengawali penipuannya dengan modal yang besar seperti layaknya Simon.

Dalam serial Inventing Anna, cerita berfokus pada para jurnalis yang mencoba untuk membuka tabir sosialita gadungan Anna Delvey ini. Segala hal yang terjadi pada anak terlihat janggal sehingga hal tersebut membuat para jurnalis merasa ada suatu cerita yang disembunyikan.

Kocaknya, setelah semua penipuannya diketahui publik, Anna menolak kenyataan tersebut dan berkata bahwa apa yang ia lakukan hanyalah menjadi dirinya sendiri.

Danny Ocean (Ocean’s 11)

Via Istimewa

Untuk dapat melakukan penipuan besar, ada tiga hal yang dibutuhkan. Yang pertama adalah karisma, yang kedua adalah pengalaman, dan yang ketiga tim yang solid. Danny Ocean memiliki semuanya hingga mampu melakukan penipuan besar di berbagai kasino ternama Las Vegas.

Penipuan yang dilakukan oleh Danny Ocean menggunakan teknologi, kerja tim, dan juga kenyataan yang diputarbalik sedemikian rupa. Tentu ini enggak lahir dalam semalam.

Jaringan penipuan ini sesungguhnya enggak terjadi di dalam film saja. Nyatanya, di dunia ini, ada banyak jaringan penipuan yang sistem kerjanya mind-blowing. Salah satu contoh sederhananya adalah jaringan penipuan pulsa atau bahkan money game seperti  robot trading.

Ji Hyeok (The Con Artist)

Via Istimewa

Perhiasan adalah salah satu item favorit penipu alias con-artist. Nah, itulah yang diincar oleh Ji-Hyeok. Dalam The Con Artist, Ji-Hyeok mengincar brankas-brankas toko perhiasan elit. Ia juga bekerja sama dengan pembobol brankas untuk menjalankan aksinya.

Keseruan yang terjadi dalam film ini adalah saat mereka berpacu dengan waktu dan alarm untuk membobol toko-toko perhiasan elit. Jelas bukan hal yang mudah untuk melawan pengamanan yang ketat dan tentu saja kecemasan bahwa teman sendiri bisa mengkhianati.

Petch (The Con-Heartist)

Via Istimewa

Penipuan berkedok cinta memang sudah banyak dilakukan di mana-mana. Seseorang yang jatuh cinta akan lebih mudah untuk diperdaya. Mereka merasa bahwa pengorbanan yang mereka lakukan adalah karena cinta. Hal itulah yang menjadi titik lemah yang disukai oleh para penipu.

Film Thailand ini berkisah tentang seorang perempuan bernama Ina yang ditipu mati-matian oleh pria yang ia cintai, Petch. Mantan kekasihnya ini menipu dengan cara yang sangat halus.

Kepada Ina, Petch berkata bahwa ia tidak dapat melanjutkan kuliah. Merasa kasihan dengan Petch, secara sukarela Ina pun membantu Petch untuk mencari uang kuliah dengan menurunkan pinjaman atas nama dirinya. Ternyata, apa yang dilakukan Petch merupakan penipuan karena selama ini, Petch memang menerapkan trik psikologis untuk mengelabui perempuan. 

Setelah mendapatkan uang, Petch pun kabur dan berpacaran dengan perempuan lain yang kaya untuk dimanfaatkan. Ina pun akhirnya menyusun rencana untuk membalas dendam.

Menonton The Con-Heartist memberikan kita tip untuk jangan gampang terbuai saat jatuh cinta kepada seseorang. Soalnya, belum tentu ia seperti yang kita kenal.

***

Itu dia 7 penipu ulung dalam film. Dari semua karakter di atas, mana yang menurutmu paling cerdas?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.