Info 
Bagi kebanyakan sinetron mainstream yang tayang di TV Indonesia, episode yang panjang lebih diapresiasi ketimbang kualitas. Semakin panjang episode, maka semakin banyak cuan yang didulang dari iklan.
Mindset negatif ini pun kemudian menjadi sebuah hal yang dilanggengkan. Sinetron-sinetron mainstream langganan TV nasional berbondong-bondong memperpanjang episodenya. Bahkan, perpanjangan ini membuat kisah semakin enggak nyambung dengan sinopsis awalnya.
Bagaimana cara sinetron-sinetron Indonesia memperpanjang episodenya dan mendapatkan banyak untung dari sana? Mari kita lihat di sini.
Tersanjung, sinetron dengan enam Indah
Biasanya, hanya ada satu aktor yang memerankan peran utama. Namun, hal itu tidak terjadi pada Tersanjung. Tercatat ada enam aktris yang memerankan tokoh Indah: 3 aktris sebagai Indah Besar dan 3 aktris sebagai Indah kecil (anak dari Indah besar).
Pergantian pemeran ini terjadi karena episode yang terlalu panjang. Sejak tahun 1998-2005, sinetron ini sudah melewati 7 musim tayang.
Tersanjung memperpanjang episodenya dengan penderitaan Indah yang tiada habisnya. Ditakdirkan oleh penulis skenario dan sutradara sebagai perempuan yang merana dan enggak bisa melawan, penderitaan ini menjadi nilai jual yang membuat Tersanjung disukai sekaligus dihina.
Belum cukup? Perpanjangan episode juga sukses dengan kelahiran Indah kecil yang hidupnya enggak kalah merana.
Cinta Fitri, selalu ada konflik baru
Tak lama setelah Tersanjung dibungkus, muncul Cinta Fitri pada tahun 2007. Cinta Fitri menggunakan dua ramuan klise sinetron Indonesia. Pertama, ramuan cewek merana lewat Fitri (Shireen Sungkar), gadis desa lugu yang mencintai Farrel (Teuku Wisnu) anak dari orang kaya.
Kisah selanjutnya bisa ditebak. Cinta mereka berdua terhalang kasta dan mantan Farrel, Mischa (Dinda Kanya Dewi). Walau akhirnya bisa bersatu dan disetujui keluarga besar, cerita tak selesai sampai di situ.
Akibat banyaknya anggota keluarga klan Hutama, keluarga Farrel, masalah juga banyak. Bahkan, hal ini semakin rumit oleh keberadaan Mischa yang enggak tahu malu. Rasanya, konflik-konflik yang muncul selalu bombastis hingga kita berpikir apa dosa keluarga Hutama sampai harus melewati roller coaster kehidupan semacam ini.
Cinta Fitri, pada masanya, adalah budaya populer. Bahkan, soundtrack-nya pun menjadi salah satu lagu yang paling banyak diputar di berbagai pusat perbelanjaan dan kafe-kafe. Sinetron inilah yang menjadi awal mula perjalanan cinta Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu.
Ikatan Cinta, muter-muter enggak karuan dengan konflik tokoh lain
Walaupun sempat dianggap sebagai “sinetron yang bakal beda”, nyatanya Ikatan Cinta punya karakter yang sama dengan sinetron-sinetron konvensional lainnya. Diawali dengan pembunuhan Roy (Fiki Alman), adik Aldebaran (Arya Saloka), kisahnya kini bergulir enggak karuan.
Mulanya, konflik hanya berpusat pada bagaimana cara membuktikan bahwa Elsa-lah yang membunuh Roy, bukan Andien (Amanda Manopo). Namun, akhirnya justru ada banyak kisah yang bercabang. Hubungan panas Andin dengan Nino –sang mantan suami– pun mengalami banyak riak yang entah kenapa sulit diselesaikan karena kegalauan karakter-karakternya.
Rumitnya hubungan tokoh utama dibuat semakin memusingkan dengan adanya masalah tokoh-tokoh sampingan seperti Randy, misalnya. Entah sampai kapan cerita Ikatan Cinta akan rumit dan kerap menemui masalah yang astral. Bahkan, keluhan dari Amanda Manopo, aktris pemeran Andin, nampaknya enggak cukup untuk membuat rumah produksi menghentikan sinetron ini.
Anugerah Cinta, drama menantu-mertua yang enggak realistis
Ingin batal puasa? Ada baiknya maraton sinetron ini saja di YouTube. Selain menggunakan ramuan cewek merana lewat karakter Naura (Irish Bella) yang kabur ke Jakarta, ada pula karakter mertua jahat yang direpresentasikan lewat ibu Arka(Giorgino Abraham), kekasih Naura yang pada akhirnya menjadi suaminya.
Ibu Arka enggak setuju Arka menikah dengan Naura. Inginnya, Arka menikah dengan Kinta (Angela Gilsha) yang juga jahat dengan ibu yang culas. Namun, Arka enggak suka dengan pilihan ibunya.
Konyolnya, Naura tinggal serumah bareng sang ibu mertua, Kinta, dan ibu Kinta. Maka, cara sinetron ini memperpanjang episode adalah dengan kejahatan demi kejahatan keji yang dilakukan ibu Arka, mulai dari membentak hingga berniat membunuh Naura. Setiap adegan membuat kita sebel, gemes, dan berpikir apa yang ada di benak penulis skenario saat menciptakan tokoh sejahat ibu Arka dan sebodoh Naura.
Cinta Suci, tukar-tukar pasangan
Mungkin, agak jarang sinetron yang menggunakan cara Cinta Suci dalam memperpanjang serta merusak logika cerita.
Berawal dari Suci (Irish Bella) yang terpaksa menikah dengan Marcel (Ammar Zoni) dan meninggalkan Aditya (Jonas Rivanno) serta anaknya demi membayar pengobatan suaminya tersebut. Cerita berlangsung enggak karuan sampai masuk ke titik di mana Marcel, Suci, dan Aditya berdamai. Masih kurang greget? Aditya menikahi adik Marcel, mantan Marcel (Asmirandah) menjadi asisten rumah tangga di keluarga mereka, dan mereka semua tinggal satu rumah.
Sketsa-sketsa yang selanjutnya ditampilkan Cinta Suci tak ubahnya acara lawak yang berlangsung pada satu panggung. Panggungnya tentu rumah dari Farhan, ayah dari Marcel yang kaya nan baik. Hanya saja, acara lawak ini enggak lucu, tetapi justru makin lama makin membingungkan, karena semakin jarang adegan yang masuk ke dalam logika kita.
Love Story The Series, berputar di kegalauan Maudy
Awalnya, sinetron ini mengambil tema bak percintaan Romeo dan Juliet. Maudy, anak dari Argadana, mencintai Kendra, anak dari Wilantara, akibat adik Wilantara yang bunuh diri karena hamil anak Bram, adik Argadana.
Namun, lama kelamaan, cerita makin ngalor-ngidul enggak karuan. Direstuinya kisah Maudy-Kendra enggak menyelesaikan masalah. Masalah Maudy kemudian adalah ketakutannya bahwa ia bukan anak kandung Argadana.
Drama kemudian bergulir pada gangguan ibu kandung Maudy terhadap Maudy, diperparah dengan sikap Maudy yang hobi galau dan kurang tegas. Masih belum selesai, bayi kembar Kendra dan Maudy pun menghilang.
Kisah kemudian diperpanjang dengan adanya side story seperti kisah cinta pegawai kafe dan lain sebagainya. Menarik? Justru malah semakin membingungkan.
***
Bukannya berbenah di tengah maraknya keberadaan platform video on demand, sinetron-sinetron Indonesia di TV masih setia dengan episode-episode panjang. Tentu saja hal ini terjadi karena pasarnya masih besar, membuat rumah produksi dan channel TV terbuai akan hal tersebut.
Kalau menurut kamu, bagaimana cara untuk membenahi berbagai macam sinetron yang menggunakan formula episode panjang nan kosong ini?
