Franki Indrasmoro atau Pepeng Naif memang bilang kalau seri ketiga Setan Jalanan yang muncul beberapa waktu lalu itu merupakan seri terakhir dari komik Setan Jalanan. Jelas tertulis di akhir cerita, komik ini sudah tamat. Hmmm…. Apa benar-benar sudah tamat? Kalian percaya itu? Sejak awal kemunculannya, komik ini udah menyita perhatian banyak orang. Penggemarnya pun semakin bertambah tiap harinya. Sejak dirilis pertama kali tahun 2014, komik ini emang cuma punya tiga seri. Entah ini sengaja atau enggak, tapi konsep kemunculannya yang cuma sekali dalam setahun malah bikin gereget komik ini.
Lo pasti juga sudah baca komik ini, kan? Kalau belum, buruan cari komik ini di toko-toko buku. Ini salah satu dari sedikit komik asli bikinan anak negeri yang layak banget diacungi jempol. Enggak banyak komik Indonesia yang bisa ngasih karakter dan cerita begitu memikat. Keseruan petualangan Kelana dan Madam Jo di tiap serinya selalu berhasil memikat Viki dan banyak pembaca lainnya. Konsep latar yang di dalam Setan Jalanan ini sangat dekat dengan kita, Jakarta. Hal ini semakin membuat komik ini keren di mata Viki.
Di dalam komik ini cerita tentang Kelana dimulai dengan adegan sedih ketika Kelana kehilangan orang tuanya. Ibunya meninggal kena tembak oleh perampok misterius. Sementara itu, sang ayah meninggal karena depresi setelah kepergian ibunya. Setelah itu cerita pun berlanjut dengan petualangan Kelana di Jakarta. Ketika berada di pemakaman, Madam Jo yang sejak lama mengajak Kelana untuk bergabung dalam proyek Setan Jalanan, akhirnya bisa meyakinkan Kelana.
Sejak saat itu Kelana jadi Setan Jalanan. Hanya Madam Jo yang mengetahui identitas Kelana. Madam Jo sendiri merupakan dosen di tempat Kelana kuliah. Kelana dan Madam Jo yang memiliki pandangan bahwa Jakarta adalah kota yang sangat korup merasa perlu untuk mengambil tindakan membenahinya. Dalam proyek Setan Jalanan, Kelana dan Madam Jo rela menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya. Makanya Setan Jalanan ini enggak kayak hero-hero kebanyakan, dia adalah antihero.
Petualangan Setan Jalanan atau Kelana diwarnai dengan kejar-kejaran naik motor dan bentrok dengan penjahat di jalanan Jakarta. Kita juga disuguhi aksi keren Setan Jalanan menggunakan trail bernama Morphus. Kehadiran Setan Jalanan ini akhirnya menjadi teror bagi penjahat dan juga polisi. Di satu sisi, penjahat menjadi ketakutan dan kapok beraksi di Jakarta berkat Setan Jalanan. Di sisi lain, polisi yang geram melihat Setan Jalanan yang main hakim sendiri juga berniat membekuknya.
Pepeng juga dengan baik nyelipin sisi drama di dalam komik ini. Cerita percintaan renyah ala-ala ABG juga dapat porsi di dalam komik ini. Muncul tokoh Nadya, gadis pintar pujaan hati Kelana. Nadya bukanlah gadis yang mudah jatuh hati. Dia sudah tahu reputasi Kelana di kampus sebagai playboy. Ketika Kelana mendekatinya, Nadya pun enggak mudah menyerahkan hatinya untuk Kelana. Sampai setelah cukup yakin, akhirnya Nadya memutuskan untuk menerima Kelana. Sementara itu, satu-satunya keluarga inti Kelana yang tersisa—yaitu Putri, adiknya—tinggal bersama pamannya di Bandung. Kelana yang berjuang sendirian di Jakarta pun akhirnya akrab dengan Abim, Ryan, dan Detta.
Yang bikin Viki demen sama Setan Jalanan ini adalah para “penjahat” yang penokohannya dibikin keren banget. Jadi, enggak ada tuh tokoh yang benar-benar mewakili sisi “putih” atau “hitam” di Setan Jalanan. Misalnya aja kerumitan latar belakang tokoh Jarot—yang jadi musuh bebuyutan dari Kelana.
Jarot merupakan sahabat kecil Kelana. Keduanya senang bermain sepeda BMX. Kocaknya, mereka berdua sampai bikin geng BMX yang dinamain BMSexers—iya beneran agak jorok gitu emang namanya. Gebleknya lagi anggota kelompok ini ya cuma si Kelana sama Jarot aja berdua. Ketika remaja, dua sahabat ini ternyata berpisah dan keduanya berganti kegemarannya ke sepeda motor. Keduanya tergila-gila dengan berbagai trik freestyle yang bisa dilakuin menggunakan motor. Sampai suatu ketika mereka bertemu kembali, keduanya sepakat membentuk kembali kelompok pencinta motor seperti ketika mereka kecil dulu di Semarang.
Jarot yang selalu punya ambisi jadi orang besar kemudian meneruskan mimpinya membangun kelompok motor Roda Gila. Dengan aksi-aksinya, mereka makin besar dan terkenal. Mereka sering melakukan aksi-aksi freestyle untuk berbagai acara dan mendapatkan bayaran dari sana. Ini berlangsung jauh sebelum Kelana menjadi Setan Jalanan dan kembali berpisah dengan Jarot karena perbedaan prinsip yang mereka miliki. Jarot ingin membawa Roda Gila makin besar dan terkenal sampai-sampai menghalalkan segala cara.
Nah, perbedaan prinsip antara Kelana dan Jarot ini yang mulai jadi awal konflik yang bikin seru Setan Jalanan. Ada satu tokoh “jahat” lagi nih yang menarik perhatian Viki, yaitu Robin Manuhutu. Dan tokoh Robin inilah yang menurut Viki jadi alasan besar sampe Madam Jo bikin proyek Setan Jalanan. Robin merupakan pengusaha suku cadang bersama ayah Madam Jo. Setelah hubungan mereka berantakan karena perselingkuhan istrinya, Robin akhirnya berpisah dengan rekan bisnisnya. Lantas ia membuka bisnis hotel yang maju pesat karena usaha “sampingan” yang mereka lakukan. Ia juga melakukan bisnis obat-obatan ilegal. Robin merupakan dalang di balik kematian tokoh-tokoh dunia dengan racun obat-obat kimia.
Buat kalian yang belom baca Setan Jalanan jilid 3, yang belom lama ini rilis, mendingan enggak lanjut baca paragraf-paragraf di bawah ini. Tapi, kalau kalian enggak keberatan kena spoiler, ya lanjut aja. Tapi, Viki udah ngasih peringatan loh ya!
Ngelihat akhir petualangan Kelana di jilid 3, Viki ngerasa cerita ini belum selesai. Sebab masih ada Robin Manuhutu yang belum tertangkap. Selain itu, ada juga fakta-fakta lain yang membuat Viki makin optimis kalau komik ini belumlah selesai.
Memang, masing-masing karakter seperti Kelana, Madam Jo, Inspektur Surya, Nadya, Jarot, dan yang lain sudah diberikan penjelasannya. Namun, kalau dilihat dari sisi cerita, Setan Jalanan baru saja mulai prolognya. Karena itu, Viki yakin bahwa perjalanan Setan Jalanan masih sangat panjang. Jujur aja, Viki penasaran karena menurut Viki tujuan utama dari proyek Setan Jalanan ini belom tercapai, yaitu untuk melenyapkan “tangan-tangan hitam” yang bikin Jakarta korup. Viki mau banget minimal lihat Setan Jalanan ngebantai sindikat Robin. Tapi, apakah Setan Jalanan sudah tamat atau masih akan dilanjutin, semua tentu terserah kepada Mz Pepeng sih. Hehehe…