LOL: Wild Rift, salah satu game kurang laku di Indonesia

5 Video Game Kurang Laku di Indonesia, Tapi Populer di Luar Negeri 

Perkembangan pesat industri game secara global membuat developer game berbondong-bondong untuk merilis video game di Indonesia. Video game yang dirilis pun hadir dari berbagai genre, mulai dari MOBA, FPS, survival, dan lain sebagainya.

Dari sekian banyaknya game luar yang dirilis di Indonesia, ternyata tak sedikit game-game dari developer besar yang kurang laku di pasaran. Usut punya usut, sebagian dari game-game yang kurang laku di Indonesia ini justru populer di luar negeri.

KINCIR telah merangkum 5 game yang kurang laku di Indonesia tetapi populer di luar negeri. Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini.

Video game kurang laku di Indonesia tapi populer di luar negeri 

1. Fortnite

video game kurang laku

Fortnite merupakan game besutan Epic Games yang memadukan pertempuran dengan kreativitas. Game ini mendulang popularitas karena banyak dimainkan oleh para youtuber maupun streamer internasional.

Sayangnya game ini kurang laku di Indonesia karena kalah saing dengan game kompetitif lainnya. Selain itu, streamer di Indonesia lebih suka memainkan game mainstream, hal tersebut membuat Fortnite terasa makin jadi kurang populer.

2. Arena of Valor

Arena of Valor atau yang lebih dikenal dengan AOV merupakan game MOBA yang dikembangkan Garena. Sayangnya game ini kurang laku di Indonesia karena kalah bersaing dengan game bergenre sama, salah satunya Mobile Legends.

Namun di luar negeri, AOV menjadi game MOBA yang banyak dimainkan hingga dinobatkan sebagai game terlaris di dunia dan aplikasi unduhan gratis terpopuler. AOV memiliki nama lain di setiap negara, seperti Realm of Valor (Thailand), Lien Quan (Vietnam), Legendary Showdown (Taiwan), Penta Strom (Korea Selatan), Strike of Kings (Eropa), dan Honour of Kings (Tiongkok).

3. League of Legends

Game MOBA lainnya yang kurang laku di Indonesia tetapi populer di luar negeri adalah League of Legends (LOL). Meski telah dirilis versi mobile yang bernama Wild Rift pada tahun 2020, game ini masih juga kurang diminati oleh gamer Indonesia.

Lagi-lagi salah satu alasannya adalah soal persaingan dengan game MOBA yang sudah lebih dulu populer di Indonesia. Terlebih lagi LOL harus dimainkan pada device yang mumpuni karena ukurannya cukup besar, hingga gameplay yang dianggap rumit.

4. Hearthstone

Hearthstone, salah satu game kurang laku di Indonesia

Hearthstone adalah game kartu besutan Blizzard yang dimainkan dengan cara menyusun strategi dari sederet kartu-kartu yang ada. Salah satu alasan kurang laku di Indonesia karena game ini kalah saing dengan game genre kompetitif lainnya seperti MOBA, FPS, dan lain sebagainya.

Popularitas Hearthstone di luar negeri membuat game ini memiliki banyak gelaran turnamen, mulai dari amatir hingga profesional. Tetapi, di Indonesia sendiri pernah membuat turnamen khusus untuk para penggemar Hearthstone, lho.

5. Overwatch

Meski menggabungkan dua genre mainstream, MOBA dan FPS, Overwatch masih terhitung sebagai game yang kurang laku di Indonesia. Padahal, game besutan Blizzard ini termasuk ke dalam game kompetitif yang populer di luar negeri dan memiliki banyak turnamen.

Salah satu alasan mengapa Overwatch kurang laku di Indonesia karena untuk memainkan game ini, kamu harus membelinya terlebih dahulu. Overwatch sendiri memiliki sekuel yakni Overwatch 2 yang ternyata masih tetap kurang diminati di Indonesia.

Jangan lupa buat terus mengunjungi KINCIR untuk mendapatkan informasi terbaru seputar games dan esports!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.