Meski sempat menelan pil pahit kekalahan dalam ESL One Genting 2018, Team Liquid membuktikan diri mereka masih menjadi tim Dota 2 terbaik untuk tahun ini. Dominasi Team Liquid di ajang Pro Circuit Dota 2 season 2017—2019 kembali mereka perlihatkan lewat piala juara StarLadder iLeague Season 4. Tim asal Eropa ini berhasil mengalahkan LGD di babak final dengan skor 3-1. Pencapaian ini juga menjadi yang keempat berturut-turut untuk Team Liquid di ajang SL Invitational.
Perjalanan mereka untuk menjadi juara cukup mulus. Di babak semifinal, mereka dengan mudah mengalahkan Mineski dengan skor 2-0. Mereka baru mendapat rintangan yang cukup mengejutkan di babak final. LGD, tim underdog turnamen ini, berhasil menyudahkan perlawanan tim yang mengalahkan Team Liquid di grand final ESL One Genting 2018, Newbee, dengan skor 2-0 di babak semifinal.
Kejutan LGD enggak selesai di babak semifinal aja. Team Liquid memang mendominasi pertandingan. Namun, LGD berhasil merepotkan Miracle- dan kawan-kawan dalam dua pertandingan pertama.
Di game pertama, Team Liquid terlihat kesulitan dan nyaris kalah dalam 30 menit pertama. LGD berhasil team wipe yang memberikan mereka dua Barracks dan menguasai networth. Untungnya, Team Liquid berhasil bangkit dengan Storm Spirit (Miracle-) yang sukses mencuri Aegis. Pertandingan pun berakhir di menit ke-52 dengan keunggulan Team Liquid.
Kejutan terbesar hadir di game kedua. LGD jika diibaratkan seperti memberikan bogem mentah ke Team Liquid. Di game ini, LGD bermain dengan tempo sangat cepat hingga berhasil menghancurkan lima Tower Team Liquid hanya dalam waktu 12 menit serta Barracks dalam waktu 16 menit. Jatuhnya Middle Barracks membuat Team Liquid mau enggak mau mengetikkan "GG" di menit ke-18.
FYI, pertandingan yang relatif sangat singkat ini menjadi catatan sejarah buruk buat Team Liquid. Menurut analis Dota 2 kondang Alan "Nahaz" Bester, game kedua grand final SL Invitational menjadi kekalahan Team Liquid yang pertama di bawah 20 menit setelah 230 game.
That was the first time in 230 games since 7.00 that Team Liquid have called 'gg' before the 20:00 mark #InvitationalS4 https://t.co/t8YzP3TnhD pic.twitter.com/m7dM5ilgB7
— Nahaz (@NahazDota) February 4, 2018
Sayangnya, harapan penggemar Dota 2 akan kemenangan kejutan LGD harus pupus. Team Liquid berhasil menemukan pola permainan terbaiknya di game ketiga dan keempat. Miracle-, menggunakan Sven di game ketiga, mengamuk dan sama sekali enggak tewas. LGD pun terpaksa mengetikkan "GG" di menit ke-26. Team Liquid kembali mendominasi pertandingan di game keempat hingga pada akhirnya berhasil keluar sebagai pemenang.
Meski sempat mencatatkan rekor buruk, Team Liquid patut berbangga dengan torehan rekor positif yang diraih oleh Kuro "KuroKy" Salehi Takhasomi. Kemenangan Team Liquid di babak grand final SL Invitational 2018 menjadi kemenangan keseribu kapten Team Liquid ini.
What an achievement! Congratulations @LiquidKuroKy for being the first ever player to reach 1000 professional @DOTA2 wins! #LetsGoLiquid pic.twitter.com/vcnVdwc2EJ
— Team Liquid (@TeamLiquid) February 4, 2018
Kemenangan di SL Invitational Season 4 membuat Team Liquid berhak atas hadiah uang tunai 135 ribu dolar serta 150 DPC. Hasil ini juga membuat Team Liquid tetap bertahan di posisi kedua klasemen DPC. Sementara itu, LGD sukses naik ke peringkat 10 lewat kejutan yang mereka tampilkan di turnamen ini.