Turnamen terbesar tahunan game Dota 2, The International 2019 (TI9), telah berakhir. Gelaran tahunan besutan Valve tersebut memang selalu menjadi perhatian bagi para komunitas game, terutama esports. Selain memiliki total hadiah yang fantastis, The International juga menyisakan banyak fakta yang menarik untuk dibahas.
Salah satu sorotan adalah OG yang berhasil menjuarai TI9. Mereka sekaligus memecahkan rekor sebagai tim Dota 2 yang pertama kali memenangkan dua piala TI berturut-turut. Dari kemenangan ini, OG juga berhak membawa pulang hadiah sebesar 15 juta dolar Amerika.
Di balik gemilangnya prestasi OG, timbul sebuah pertanyaan: apakah OG benar-benar menjadi “juara” yang sesungguhnya? Jika kita melirik kepada sang runner-up, Team Liquid, nyatanya mereka juga menuai prestasi yang enggak kalah membanggakan.
KINCIR telah merangkum keunggulan Liquid dibanding OG dalam gelaran TI 2019. Simak deretan fakta yang telah dirangkum berikut ini!
Liquid, Tim dengan Durasi Tonton Paling Banyak di TI9
Seluruh tim yang mengikuti gelaran The International merupakan tim unggulan. Pasalnya, agar dapat masuk ke Main Event, mereka harus melalui proses yang tidak mudah. Ada dua jalur yang menjadi persyaratan mengikuti TI, yaitu kualifikasi regional dan Dota Pro Circuit.
Dari 18 tim, Liquid berada di urutan tertinggi untuk tim paling populer. Bayangkan, seluruh pertandingan TI 2019 ditonton lebih dari 88 juta jam. Berdasarkan data statistik Escharts, Liquid mengumpulkan 26 juta jam dalam, sekitar 26%.
Mari bandingkan dengan tim rival, yaitu OG. Angka yang dikumpulkan Liquid terlampau jauh dari sang juara yang hanya ditonton selama 19 juta jam. Artinya, ketenaran Liquid jelas di atas OG.
Pesona Miracle sebagai Magnet Utama Liquid
Sudah dipastikan bahwa Liquid menjadi tim yang terpopuler di TI9. Akan tetapi, hal tersebut mungkin tidak akan terwujud tanpa adanya Amer “Miracle” Al Barkawi. Data statistik dari Dotabuff menunjukkan bahwa Miracle menjadi pemain paling populer selama 2019.
Akun Twitter milik Miracle pun telah diikuti oleh lebih dari 222 ribu orang. Angka ini jauh di atas carry dari OG, yaitu Anathan alias Ana yang hanya memiliki total 55,7 ribu pengikut. Jika melihat total viewership yang dimiliki Liquid pada TI9, Miracle bisa diasumsikan jadi pemain yang menyumbang jumlah penonton yang cukup banyak.
Miracle memang selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi komunitas Dota 2. Salah satu momentumnya adalah menjadi pemain pertama yang menyentuh angka 9000 MMR pada 2016. Sedangkan, Ana baru mencapainya pada 2017. Tidak mengherankan jika Miracle jadi pemain yang paling bersinar di jagat Dota 2.
Perlu diingat, Miracle juga jadi langganan mengikuti gelaran All-star Match. Terhitung sejak 2017, Miracle tidak pernah absen masuk jajaran roster. Pada TI9 ini, Ana dan Miracle sebenarnya masuk 10 besar. Namun, Miracle lebih diunggulkan dengan raihan 490 fantasy point.
Semangat Juang yang Luar Biasa
Bagi yang menyaksikan TI9, pastinya kalian masih ingat betapa kerasnya perjalanan Liquid dari fase grup. Setelah menelan empat kali kekalahan, Liquid harus berada di lower bracket.
Dalam laga pertama, Liquid dihadapkan dengan perwakilan Asia Tenggara, yaitu Fnatic dan TNC Predators. Di lower bracket ini, ternyata performa Liquid makin meningkat, terlihat pada babak perempat final ketika melawan EG. Miracle dan kawan-kawan mampu menyapu bersih pertandingan tersebut.
Selain EG, Liquid masih harus berhadapan dengan tim-tim besar. Sebut saja Secret yang menunggu di semifinal kasta bawah dan PSG.LGD. Meskipun melewati jalur yang terbilang sulit, tim asal Eropa ini mampu lolos hingga laga final.
Meskipun belum mampu meraih gelar juara, tim berlogo kuda Trojan ini telah berjuang maksimal. Upaya ini patut diapresiasi. Sebagai pemegang gelar TI7, kualitas Liquid tidak perlu lagi dipertanyakan.
Juara di Hati Penonton
Sebagai salah satu tim Dota 2 ternama di dunia, Liquid memiliki penggemar yang tersebar di seluruh dunia. Hal ini terbukti dari data Escharts jumlah penonton di gelaran TI9 yang mencapai angka 528 ribu orang. Jika dibandingkan dengan tim-tim Eropa lainnya, seperti Team Secret, Alliance, dan sang rival di laga final yaitu, OG, nama Liquid menjadi yang teratas.
OG yang menempati posisi pertama gelaran TI9 hanya mampu mengumpulkan penonton sebanyak 421 ribu orang. Jelas jumlah ini kalah jauh dibanding Liquid. Apalagi, jalur yang dilalui oleh Liquid pada gelaran TI9 kemarin terbilang sulit. Setelah tampil buruk pada fase grup, mereka harus melalui lower bracket untuk sampai pada laga final.
Enggak usah heran jika jumlah penonton laga final antara Liquid dan OG menjadi pertandingan paling banyak ditonton sepanjang gelaran TI9. Semangat yang dibawa sejak awal gelaran TI9 hingga Main Event mampu menarik animo penikmat Dota 2 sebegitu besarnya.
View this post on Instagram
A post shared by KINCIR.com (@kincirdotcom) on
***
Jika berbicara soal juara turnamen, OG memang memboyong piala TI9. Akan tetapi, kita harus akui bahwa Liquid sebenarnya menorehkan beberapa keunggulan dalam beberapa statistik. Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya Liquid juga punya kapabilitas untuk meraih gelar juara.
Kalau kalian mendukung Liquid sedari awal TI9, sebenarnya pilihan tersebut sudah tepat. Hanya saja, tahun ini jadi milik OG. Semoga saja Liquid mampu merebut gelar juara dari OG di ajang selanjutnya, ya!
Bagaimana pendapat kalian soal performa Liquid dalam TI9? Kasih tahu di kolom komentar, ya!