Pekan keempat gelaran Indonesia Esports Premiere League: Tokopedia Battle of Friday (TBOF) dimeriahkan dengan dua pertandingan seru dari cabang Counter-Strike: Global Offensive (CS:GO) yang diselenggarakan di Highgrounds Cafe, Jumat (14/9). Recca Esports yang gagal meraih poin penuh di pertandingan minggu sebelumnya bertemu dengan sesama tim pesakitan, Bigetron. Sementara itu, The Prime yang berhasil menahan imbang Recca bertemu dengan Alter Ego yang minggu lalu kalah dari RRQ.
Pertandingan antara Alter Ego dan The Prime bisa dibilang menjadi pertandingan yang paling seru dan lebih menegangkan dibandingkan Recca vs Bigetron yang terasa berat sebelah. Di pertandingan ini, Alter Ego berhasil menang dan meraih tiga poin perdana. Namun, kemenangan yang diraih Aditya "voogy" Leonard dan kawan-kawan enggak semudah yang dibayangkan sebelumnya.
Sebagai tim underdog, The Prime sempat merepotkan Alter Ego. Namun, Alter Ego terbukti lebih unggul berkat pengalaman yang lebih banyak di scene kompetitif CS:GO. Selain pengalaman, masih ada beberapa hal lain yang membuat Alter Ego bisa meraih kemenangan di game ini. Oleh karena itu, yuk simak analisis pertandingan pekan keempat TBOF antara Alter Ego dan The Prime di bawah ini.
Map Drafting
Kedua tim sama-sama bermain aman dalam pemilihan map. Alter Ego nge-ban Mirage dan Nuke, sedangkan The Prime melakukan ban terhadap Dust2 dan Cache. Masuk ke draft pick, Alter Ego pun memilih Train yang jadi map favorit mereka, sedangkan The Prime memilih Inferno.
Keuntungan jelas terlihat pada Alter Ego yang selama ini mengandalkan Train untuk mendapatkan poin. Strategi ini memang enggak berguna saat melawan RRQ karena pada akhirnya mereka tetap kalah. Namun, melihat lawan yang levelnya sedikit lebih rendah di bawah RRQ, Alter Ego pun jadi lebih leluasa bermain di 'taman bermain' mereka sendiri.
The Prime justru bisa dikatakan cukup merugi dari draft pick. Terlihat jika mereka enggak memiliki map favorit dan berani untuk menjajal semua map, enggak peduli siapapun lawannya. Strategi ini memang berbuah manis pada game melawan Recca minggu lalu. Namun, Alter Ego ternyata lebih siap dan udah mengantisipasi semua hingga memenangkan pertandingan.
Map 1 (Train)
Game 1 – Alter Ego (13) – The Prime (2)
Keunggulan strategi drafting yang didapat Alter Ego terbukti jelas di lapangan. voogy dan kawan-kawan benar-benar mendominasi pertandingan di map andalannya. Terutama saat mereka bermain sebagai Counter-Terrorist (CT) di babak pertama.
Sejak ronde pertama, Alter Ego seakan bisa membaca langkah yang akan dilakukan oleh The Prime yang bermain sebagai Terrorist. Bermain dengan tempo lambat, Alter Ego memaksa The Prime berhati-hati dan enggak sembarang maju agar tak mati cuma-cuma.
Sayangnya, bermain pasif sebagai Terrorist bukanlah strategi yang baik. Beberapa kali The Prime seperti kebingungan untuk menembus pertahanan Alter Ego. Saking dominannya, Alter Ego pun sama sekali enggak membiarkan The Prime menang di 12 ronde pertama.
Selain bermain pasif, The Prime terlihat jebol karena terlalu monoton. Sebelum mendapatkan kemenangan perdana di ronde 13, Steven "M1xly" dan kawan-kawan selalu fokus ke bomb site A. Baru saat mereka menukar fokus ke bomb site B di ronde 13, Alter Ego pun kerepotan hingga The Prime berhasil pecah telor.
Namun, semua udah sangat terlambat buat The Prime. Meski berhasil menang di game selanjutnya, Alter Ego telanjur dominan hingga menutup paruh waktu dengan skor telak 13-2.
Game 2 – Alter Ego (3) vs The Prime (6)
Meski dibantai habis di babak pertama, The Prime terlihat mampu bangkit di babak selanjutnya. Bertukar sisi, The Prime balik tampil beringas sebagai CT dibanding Alter Ego yang jadi Terrorist.
Entah kenapa permainan meyakinkan yang diperlihatkan voogy dan rekan setimnya enggak mampu lanjut ke babak kedua. Mereka sangat kerepotan meladeni 'semangat muda' The Prime yang bermain agresif. Bahkan, di beberapa kesempatan M1xly dan kawan-kawan mendikte permainan Alter Ego di map favoritnya ini.
Dalam wawancara setelah pertandingan, voogy menyatakan turunnya performa mereka di paruh kedua disebabkan kecolongan dan coba strategi baru. Hal ini mungkin sangat riskan jika mereka dalam posisi tertinggal. Untungnya, Alter Ego sudah dalam keadaan unggul jauh sehingga mereka bisa bangkit dan menutup pertandingan di map Train dengan skor 16-8.
Map 2 (Inferno)
Game 1 – Alter Ego (10) – The Prime (5)
Dibanding Train yang biasa jadi 'lapangan sparing' Alter Ego, The Prime terlihat lebih leluasa di map Inferno. Hal ini mereka buktikan dengan kemenangan tanpa balas di empat ronde pertama. Di map ini, The Prime terlihat lebih berani untuk bermain agresif dan memecah fokus dibanding permainan monoton yang diperlihatkannya di Train.
Namun, pengalaman bisa dibilang berbicara. voogy, Rahmadya "Tsukamoto" Putranto, dan Josias "Alessa" Christian yang udah malang melintang di scene kompetitif CS:GO selama bertahun-tahun pun terlihat lebih percaya diri dan tahu seluk beluk map.
Misalnya seperti yang terjadi di ronde kelima saat Alter Ego yang bermain sebagai Terrorist berhasil menanam bom. Tsukamoto yang sempat menjuarai ROG Masters 2017 bersama AKARA langsung mengambil posisi di "The Pit" untuk membuat defuser The Prime bingung harus memilih kill atau defuse. Keuntungan ini pun dimanfaatkan Tsukamoto yang langsung menghabisi sang defuser yang sedang lengah.
Faktor pengalaman juga cukup berpengaruh bagi The Prime yang diisi oleh pemain berusia muda. Tercatat di ronde 11 mereka melakukan blunder berupa friendly fire yang berpengaruh besar terhadap kekalahan mereka.
Alter Ego pun berhasil menutup babak pertama dengan skor yang cukup meyakinkan, 10-5.
Game 2 – Alter Ego (6) – The Prime (7)
Meski begitu, bukan berarti The Prime bermain sangat buruk. Di saat terdesak, mereka kembali membuktikan bahwa semangat mereka bisa menjadi bekal untuk memberikan kejutan terhadap tim lawan.
Hal ini pun dirasakan Alter Ego yang mungkin merasa terkejut saat The Prime bermain dengan sangat baik di babak kedua. Bermain sebagai Terrorist, The Prime bermain lepas dan lebih taktis. Beberapa kali mereka memaksa Alter Ego bermain bertahan. Di saat kemenangan seakan udah milik Alter Ego, The Prime bangkit dan membuat pertandingan jadi lebih seru.
Sayang, lagi-lagi faktor pengalaman berbicara di babak kedua. Di ronde 18, mereka kembali melakukan friendly fire yang membuat skuat The Prime dibabat dengan cepat oleh satu orang saja, Tsukamoto, yang mendapat quad kill.
Selain itu, dalam beberapa ronde strategi bom asap selalu menguntungkan Alter Ego. voogy yang pengalamannya udah terbukti di scene kompetitif CS:GO selalu menjadi 'manusia asap' yang muncul tiba-tiba dari gumpalan untuk menghabisi pemain The Prime saat asap sudah lenyap.
Alter Ego pun berhasil menang dengan skor 16-12 setelah voogy berhasil mendapat triple kill.
MVP
Agak sulit untuk menentukan siapa MVP di pertandingan antara Alter Ego dan The Prime. Namun, melihat impak dalam pertandingan secara keseluruhan, Tsukamoto berhak mendapatkan gelar MVP berkat kekeran mautnya. Dia beberapa kali mendapat triple hingga quad kill, serta clutch play yang bikin Alter Ego makin dominan.
Sebagai kapten tim, voogy juga bermain dengan sangat baik. Aim-nya terbukti masih tokcer dengan berhasil meraih beberapa kali headshot. The Prime pun terfokus untuk menghabisinya dan Tsukamoto.
M1xly dari The Prime juga bermain dengan sangat baik meski timnya kalah. Beberapa kali dia melakukan kill penting yang membuat Alter Ego kerepotan.
***
Pengalaman harus diakui menjadi faktor utama yang bikin Alter Ego bisa meraih kemenangan. Tim yang diisi bermain berpengalaman ini terbukti berhasil mendikte permainan The Prime yang diisi oleh pemain muda. Hal ini bisa lo lihat pada taktis dan strategi yang digunakan di dalam game.
Strategi drafting juga menjadi momok buat The Prime. Entah kenapa mereka enggak nge-ban Train yang udah jelas menjadi tempat favorit Alter Ego. Tentu mereka enggak akan bisa selalu mengandalkan faktor 'X' seperti yang mereka dapatkan di pertandingan sebelumnya melawan Recca.
Mereka tentu harus bermain dengan lebih baik di game selanjutnya. Komunikasi antar tim pun juga harus ditingkatkan melihat minimnya koordinasi antara pemain The Prime.
Alter Ego juga sebenarnya enggak bermain secara sempurna. Mereka tentu harus menghindari kecolongan yang mereka rasakan di pertandingan ini. Sebab, mereka enggak mungkin juga akan bisa dengan mudah membalikkan keadaan jika melawan tim-tim besar di TBOF seperti XcN, BOOM, atau Recca.