Meski sempat terdepak ke Lower Bracket setelah melalui fase grup yang buruk, Team Secret mampu kembali jadi juara di ESL One Birmingham. Di gelaran kedua ESL One Birmingham kali ini, Puppey dan kawan-kawan memulai Lower Bracket Run yang cukup berat. Meski begitu, kekuatan pilihan Hero dan permainan yang kompak membuat mereka jadi yang terbaik di gelaran kali ini.
Meski bukan termasuk ke dalam Dota Pro Circuit 2019, ESL One Birmingham menjadi gelaran penting karena memakai patch 7.22 yang tergolong baru. Sebanyak 12 tim besar dari seluruh dunia memenuhi undangan untuk memperebutkan hadiah sebesar 300 ribu dolar Amerika.
Give it up one more time for your #ESLOne Birmingham 2019 Champions – @teamsecret.
This is their 4th ESL One title, more than any other team has ever accomplished. LEGENDS! pic.twitter.com/fL9MHxqugX
— ESL Dota2 (@ESLDota2) June 2, 2019
Di babak final ini, Team Secret menghadapi Evil Geniuses yang berhasil masuk sebagai finalis dari Upper Bracket mengalahkan banyak lawan kuat. Puppey dan kawan-kawan telah merasakan tiga pertandingan berat melawan PSG.LGD sebelum menghadapi EG di partai final.
Di babak final yang berlangsung sangat sengit tersebut, Team Secret dipaksa memainkan game ke delapan mereka. Kedua tim sama-sama bergantian menang sejak game pertama. Team Secret memulai pertandingan dengan mencuri kemenangan dari Evil Geniuses berkat clash di menit krusial. Meski mendulang banyak gold, Arteezy yang enggak mampu melakukan buyback membuat EG harus kehilangan momentum di game pertama.
Selanjutnya, Evil Geniuses mampu membuat imbang kedudukan dengan tampil meyakinkan di game kedua. Bisa mencuri Sven dari draft, Arteezy memimpin Evil Geniuses menuju kemenangan cepat di tiga puluh menit.
Di separuh pertandingan terlihat permainan draft yang sangat beragam dari kedua tim. Mencuri Io dari pilihan membuat Evil Geniuses hampir memenangkan pertandingan di game ketiga. Sayangnya, Yapzor menunjukkan kemampuan andalnya sebagai Enigma di game ketiga dan mampu membuat Team Secret kembali unggul 2-1.
Di game keempat, Evil Geniuses menunjukkan determinasi dengan mampu mengungguli Team Secret sangat jauh dengan bermain sangat rapat. Meski tertinggal di awal pertandingan, kedudukan kill 32-6 untuk Evil Geniuses membuktikan kalau Fly dan kawan-kawan masih jadi lawan yang sangat berat untuk Team Secret.
Pada pertandingan penentu, giliran Nisha yang mampu membuat permainan dengan pilihan Naga Siren miliknya. Mampu menahan gempuran Team Secret dengan Song of the Siren membuat Evil Geniuses kehilangan momentum dengan permainan Death Prophet milik SumaiL dan Doom yang dimainkan S4. Enggak butuh lama untuk Monkey King dari MidOne bisa merangsek masuk dan merusak markas EG serta memastikan kemenangan mereka di game terakhir.
"It's fun to be MVP man, just play good." – @CLEMENTINATOR as he's crowned #MBmvp of #ESLOne Birmingham 2019! pic.twitter.com/rkMzAydffo
— ESL Dota2 (@ESLDota2) June 2, 2019
Dengan kemenangan ini, Team Secret berhasil membawa hadiah utama sebesar 125 ribu dolar Amerika. Enggak hanya itu saja, sang kapten Puppey kembali memenangakan gelar MVP dan membawa pulang sebuah mobil Mercedes Benz S-Class keluaran terbaru seharga lebih dari 50 ribu euro. Gelar tersebut didapatkan lantaran Puppey berhasil membuat permainan dengan 92% partisipasi kill di sepanjang turnamen.
Wah, selamat untuk Team Secret! Selain bisa memberi permainan terbaik mereka, Team Secret kelihatan menguasai banyak pilihan Hero hingga mampu menjadi juara. Apakah hasil baik ini membuat mereka jadi kontestan penting di ajang Epicenter Major sebelum The International 2019 mendatang? Jangan sungkan untuk bagikan pendapat kalian dan terus ikuti berita esports lainnya hanya di kanal KINCIR, ya!