Roseau dan Impian Reuni Skuat CS:GO Terbaik Recca Esports

Penggemar Counter-Strike: Global Offensive (CS:GO) di Indonesia harusnya enggak asing dengan tim Recca Esports. Tim asal Jakarta yang terbentuk pada 2013 ini berhasil menjadi salah satu dari sedikit tim CS:GO asal Indonesia yang berprestasi di kancah internasional. Prestasi terbaik mereka raih pada gelaran ZEN Esports Network League 2017 sebagai pemenang dan berhak mendapat hadiah sebesar 13.719,53 dolar.

Saat itu, Recca memang berada di masa jaya. Mereka masih diperkuat oleh dua pemain CS:GO kebanggaan tanah air, Hansel "BnTeT" Ferdinand dan Kevin "xccurate" Susanto, yang saat ini sedang berjuang di New Legends Stage FACEIT Major: London 2018.

Via Istimewa

Sayangnya, prestasi Recca mulai meredup setelah kedua pemain tadi meninggalkan mereka. Mereka kalah secara mengejutkan dari Akara di babak final gelaran ASUS ROG Masters 2017. Nasib mereka di World Electronic Sports Games (WESG) 2017 juga terbilang buruk. Mereka hanya berhasil meraih posisi 13-16 setelah tak mampu lolos dari fase grup.

Pertanyaan besar pun muncul di benak para penggemar CS:GO di Indonesia. Apakah mereka bisa kembali menjadi tim nomor satu di kancah Indonesian Esports Premiere League: Tokopedia Battle of Friday (IESPL TBOF) yang sedang berlangsung saat ini?

Untuk mewakili rasa penasaran penggemar CS:GO di Indonesia, tim Kincir berkesempatan untuk menanyakan berbagai hal kepada kapten Recca Esports saat ini, Baskoro Dwi "roseau" Putra. Yuk simak obrolan serunya di bawah ini!

 

Halo, roseau, senang bertemu dengan salah satu pemain CS:GO terbaik di Indonesia.

roseau: Halo, Kincir, senang juga bisa ngobrol dengan kalian.

 

Sebelum ngebahas yang serius, boleh ceritain tentang apa yang terjadi sebenarnya di minggu ketiga TBOF saat kalian ditahan imbang The Prime?

roseau: Harus gua akui kita kecolongan. Apalagi kita kalah di map favorit gua, de_mirage. Kita padahal sempat unggul jauh 8-1. Selanjutnya mereka nyusul dan jadi berbalik menang. Makanya untuk pertandingan ke depan gua bakal menghindari hal-hal seperti ini biar enggak kehilangan poin yang sebenarnya enggak perlu ini.

 

Sebagai tim yang sangat berpengalaman di scene kompetitif lokal maupun internasional, bisa ceritain kesan dan pendapat lo tentang diadakannya TBOF?

roseau: Gua ngerasa senang karena TBOF bikin turnamen CS:GO di Indonesia hidup lagi. Sebelum ini, jarang banget ada turnamen CS:GO sebesar ini. Makanya bagus banget sekarang ada IESPL bisa bikin scene kompetitif CS:GO kembali hidup.

 

Bagaimana persiapan Recca menghadapi TBOF? Apakah ada perbedaan dengan turnamen lain?

roseau: Sebenarnya enggak beda jauh. Akan tetapi, kita baru aja ditinggal satu anggota tim yang keluar belum lama ini. Dari kemarin kita lebih sibuk cari pemain baru. Sebenarnya kita udah rutin latihan, tapi selalu pakai pemain stand-in. Makanya untuk pertandingan ini kita baru dua hari latihan karena baru dapat pemain baru.

 

Apakah kalian kerepotan dengan adanya pergantian roster di jadwal yang sangat padat ini?

roseau: Untungnya Recca untuk saat ini cuma fokus ke TBOF. Namun, tetap aja pergantian ini terasa cukup merepotkan. Soalnya, setiap pertandingan kita ganti-ganti pemain terus. Tiap pemain pun cara mainnya beda.

 

Sekarang masuk ke ranah pribadi. Boleh ceritain, enggak, apa yang bikin lo jatuh cinta pada pandangan pertama pada CS?

roseau: Gua pada dasarnya suka banget main tembak-tembakan (FPS). Gua juga lihat CS sebagai game FPS paling seru dan kompetitif. Makanya, gua memutuskan untuk serius main CS mulai sekitar 2013 atau 2014. Dari pertama gua mainin game ini, gua berpikir kalau gua harus serius dan berkarier di sini.

 

Lo bilang cinta banget sama CS. Meski begitu, apakah lo enggak mainin game lain dan main CS:GO doang saat ini?

roseau: Enggak juga. Kadang gua main game lain kayak PUBG, Dota 2, dan game MMORPG. Akan tetapi, gua main sebagai selingan aja dan buat cari kesenangan. Main seriusnya cuma di CS:GO.

 

Sebagai in-game leader (IGL) alias kapten tim, ada enggak, sih, perlakuan khusus saat lo latihan atau main?

roseau: Sebenarnya enggak ada. Gua mengemban tanggung jawab yang juga diemban oleh kapten tim pada umumnya. Gua liat nonton orang tanding, cari strategi, terus gua diskusiin ke rekan setim.

 

Nah, kalau tadi serius, sekarang agak enggak serius. Sebagai kapten tim, siapa pemain di Recca yang paling toxic?

roseau: Kalau ini udah jelas dan semua orang tahu, Albert "FrostMisty" Giovanni. Sebenarnya enggak toxic kalau di dunia nyata. Aslinya dia baik. Akan tetapi, di dalam game dia suka 'melenceng', ha ha ha.

 

Kalau pemain yang lo idolakan sejak awal lo main CS siapa?

roseau: Kalau ini gua suka pemain asal Brazil, Marcelo "coldzera" David dari tim Made in Brazil (MiBR).

 

Sebagai salah satu pemain dari tim CS:GO terbaik di Indonesia, menurut lo siapa pemain CS:GO terbaik dari Indonesia saat ini?

roseau: Pastinya mantan rekan setim gua yang saat ini lagi berjuang di FACEIT: London Major 2018 bersama tim TYLOO, Hansel "BnTeT" Ferdinand.

Via Istimewa

 

Ada enggak keinginan untuk setim bareng dengan BnTeT dan Kevin "xccurate" Susanto, lalu bikin Recca jadi berjaya kayak TYLOO saat ini?

roseau: Kalau dibilang pengen, iya. Akan tetapi, gua harus akui rekan setim mereka lebih ahli daripada kita untuk saat ini. Makanya untuk saat ini gua harus step up biar suatu saat nanti impian gua untuk ngebawa tim yang isinya semua orang Indonesia masuk ke Major CS:GO.

 

Untuk saat ini, menurut lo siapa pemain CS:GO Indonesia yang peluangnya paling besar untuk go international menyusul BnTeT dan xccurate?

roseau: Gua juga pengen, sih. ha ha ha, narsis.

 

Ada pesan khusus buat BnTeT dan xccurate yang saat ini lagi berjuang memperoleh status "Legends" (tim delapan besar Major CS:GO) di FACEIT Major?

roseau: Pasti gua doain yang terbaik sebagai mantan rekan setim. Gua juga bangga banget mereka (TYLOO) bisa mengalahkan pemain idola gua di pertandingan pertama (coldzera dari MiBR). Di pertandingan ini mereka nunjukkin makin berkembangnya kemampuan mereka secara individu maupun tim. Good luck to both of you!

Via Istimewa

 

Kami juga ingin bilang good luck buat lo dan Recca Esports di TBOF. Semoga target lo untuk jadi juara tercapai. Terima kasih buat waktunya, roseau!

roseau: Terima kasih kembali, Kincir!

***

Tentu jadi sebuah kebanggaan saat melihat teman lo yang pernah berjuang bareng sukses besar di level yang lebih tinggi. Hal ini pun dirasakan oleh roseau sebagai mantan rekan setim BnTeT dan xccurate yang pernah merasakan kesuksesan bersama. Oleh karena itu, wajar banget jika roseau ‘kangen’ main bareng dengan keduanya dan bermimpi kembali merasakan kesuksesan bersama.

Namun, “bang kumis”, panggilan akrab roseau di scene lokal CS:GO, juga tahu diri. Dia tahu kemampuannya belum cukup untuk bisa mewujudkan mimpinya. Makanya, bagi roseau, impian reuni ini adalah impian penuh perjuangan baginya. Dia pun ingin membuktikan diri bahwa dirinya dan Recca masih punya taji dan siap menjadi yang terbaik di TBOF Season 1.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.