(REVIEW) Return of the Obra Dinn (2018)

Return of the Obra Dinn
Genre
  • Puzzle
Publisher
  • 3909
Developer
  • Lucas Pope
Release Date
  • 18 November 2018
Rating
4.5 / 5

Meski banyak judul besar muncul di beberapa waktu berdekatan pada bulan Oktober-November ini, enggak menutup kemungkinan kalau lo akan mendapati game kecil tapi memiliki kualitas. Salah satunya adalah Return of the Obra Dinn yang dirilis khusus untuk PC secara indie oleh Lucas Pope dengan bantuan publikasi dari 3909.

Lucas Pope sendiri jadi nama yang cukup penting sebagai game desainer indie setelah sebelumnya berhasil menelurkan Papers, Please di tahun 2013 lalu. Di puluhan ribu pemain Paper's Please, sebanyak 95% pemain memberi feedback positif. Wajar kalau game tersebut dinobatkan jadi salah satu game indie terbaik tahun 2013.

Lantas, bagaimana kualitas game baru Lucas Pope, Return of the Obra Dinn? Simak ulasannya berikut ini!

 

Kualitas gambar monochrome yang bikin lo tercengang

Via Istimewa

Seketika saat memasuki game ini, lo akan mendapatkan kualitas gambar yang sangat unik. Jika dilihat dari kecenderungan Lucas Pope sebagai desainer lewat game terdahulunya, Papers, Please, lo akan mendapati kalau Lucas memang sering mencari tekanan grafis dalam gamenya. Jika pada Paper's Please lo akan mendapati kualitas pixel dan pensuasanaan game ala tahun 1980, lo akan mendapati kualitas gambar di era PC awal lewat game Return of Obra Dinn.

Seting gambar berwarna monochrome yang bisa lo sesuaikan dengan warna kualitas monitor seperti Macintosh bisa lo pakai di game ini. Dengan frekuensi gambar yang sangat halus dan bisa dibawa ke angka 60 frame per second, lo akan dimanjakan oleh kualitas grafis yang enggak biasa. Meski pembawaan di game ini enggak memiliki aksi sama sekali, lo akan dimanjakan oleh scrolling grafis yang bikin lo merasa takjub.

 

Misteri dan puzzle yang sangat menantang

Via Istimewa

Di game ini, lo enggak akan disuguhi aksi tapi akan menguji kecermatan lo untuk mengungkap kejadian tragis pada penumpang kapal Obra Dinn yang menghilang di tahun 1807. Lo akan berperan sebagai detektif yang punya alat khusus untuk memutar waktu. Di sana lo akan punya kesempatan untuk mencatat dan melihat kejadian sebenarnya. Dari bukti tersebut lo harus mengingat wajah dan mengidentifikasi semua penumpang dan kejadian yang menimpanya. Siapa yang membunuh siapa dan dengan alat apa.

Sebanyak 60 daftar penumpang harus lo identifikasi lewat serangkaian kejadian. Di sinilah lo harus cermat mencatat spekulasi dari awal kejadian hingga ke frame akhir sebelum menyimpulkan apa yang sebenarnya terjadi di kapal Obra Dinn. Kalau lo lengah dan lupa mencatat, siap-siap untuk balik lagi melihat kejadian yang harus lo putar balik lagi. 

 

Nilai artistik yang enggak bisa dikalahkan oleh game besar

Via Istimewa

Meski game besar jadi favorit, lo akan menemukan sesuatu yang sangat menantang di Return of Obra Dinn. Enggak banyak game dan pengembang besar berani mengambil mekanisme baru. Meski repetitif, lo merasa kalau game besar masih jadi judul yang layak untuk dimainkan, meski tempat dan kontennya hanya bergeser sedikit saja.

Return of Obra Dinn punya kecermatan untuk bisa menyediakan ruang teka-teki yang akan membuat lo mengasah otak. Dengan kecermatan untuk bisa menggunakan artistik yang sudah lampau dan diolah dengan modern, ini membuat pembawaan Return of Obra Dinn sangat memikat. Buat lo yang cari alternatif sambil menunggu diskon game besar di akhir tahun, lo wajib banget coba main game ini!

***

Lucas Pope lewat game terbarunya ini masih bisa menggunakan elemen lama yang dibuat menarik dengan pembawaan modern. Meski ditutup oleh judul game besar yang sangat populer belakangan ini, lo wajib cobain Return of the Obra Dinn yang bisa jadi muncul sebagai game indie terbaik tahun ini!

Terus ikutin berita dan informasi menarik tentang dunia game hanya di kanal Kincir, ya! Untuk lo yang ingin coba main Return of the Obra Dinn, lo bisa beli game tersebut di platform Steam dengan harga 10$.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.