Tanggal 17 Agustus nanti Indonesia akan merayakan hari kemerdekaan yang ke-77. Dengan memasuki usia yang sudah cukup tua tersebut, industri games dan esports dalam negeri berkembang dengan pesat. Beberapa tim esports tanah air mampu menjadi kampiun turnamen internasional, sementara itu rekomendasi game lokal juga kini sudah mulai menjamur.
Sebagai salah satu distributor game digital yang sudah mendunia, Steam menjadi sasaran pengembang game lokal untuk mendistribusikan game mereka. Wajar memang mengingat banyak sekali penggemar game yang menggunakan situs buatan Valve tersebut.
Apalagi dengan tingkat pembajakan yang masih tinggi, Steam menjadi alternatif bagi pengembang game lokal untuk mendapatkan keuntungan. Seluruh produk yang terdapat dalam situs tersebut, merupakan produk orisinal dan pengembang game mendapatkan pendapatan secara langsung.
Menjelang peringatan hari kemerdekaan Indonesia, ingin tahu beberapa rekomendasi game lokal yang bisa kamu beli lewat situs Steam? Simak artikel KINCIR berikut ini ya!
Rekomendasi game lokal terbaik yang bisa kamu beli lewat Steam
1. DreadOut
Tidak dapat kita pungkiri, Dreadout merupakan salah satu game lokal yang paling populer. Bahkan saking populernya game keluaran Digital Happiness ini, YouTuber kondang Pewdiepie sempat memainkan game ini dalam kanalnya.
Kepopuleran game horor ini juga membuat Digital Happiness merilis sekuel game ini pada tahun 2020 dengan judul DreadOut 2. Selain itu game ini juga diangkat menjadi sebuah film layar lebar berjudul DreadOut, dengan dibintangi oleh beberapa aktor ternama tanah air seperti Caitlin Helderman dan Jefri Nichol
2. Pamali: Indonesian Folklore Horror
Tak hanya dalam industri perfilman, ternyata hal-hal berbau horor juga sangat laku dalam industri game lokal. Setelah DreadOut meraih kesuksesan yang cukup besar, game horor yang juga sempat digandrungi oleh gamers asal Indonesia adalah Pamali: Indonesian Folklore Horor.
Narasi yang game ini miliki sangatlah relateable dengan kehidupan kita sehari-hari. Mengambil tema yang sangat umum yakni menelusuri sebuah rumah tua yang sudah lama kosong, game ini menawarkan pengalaman horor yang menegangkan. Mulai dari atmosfer rumah tua yang menyeramkan, hingga berbagai jumpscare yang akan kamu temukan dalam game ini.
3. Escape from Naraka
Sebagai pengembang game asal Bali, XeloGames mengusung tema tentang Bali yang sangat kental. Game yang rilis pada tahun 2021 ini merupakan sebuah game yang memadukan first person dengan action-platformer.
Setiap level yang terdapat dalam game ini memiliki nuansa Bali yang kental, salah satunya adalah kehadiran Leak yang merupakan sosok mitologi asal Bali. Meskipun dikembangkan oleh studio asal Bali, namun XeloGames menggandeng publisher asal Jerman, HeadUp Games yang berbasis di Jerman untuk menerbitkan game ini.
4. Ghost Parade
Walaupun memiliki embel-embel ghost dalam judulnya, tidak serta merta menjadikan game ini memiliki genre horor. Kamu memang akan menemukan unsur hantu dalam game ini, namun kehadiran mereka bukan untuk menakutimu. Mereka hadir untuk membantumu keluar dari hutan yang menyeramkan.
Setidaknya terdapat 30 hantu asal Indonesia yang ada dalam game ini, mulai dari pocong, tuyul, hingga kuntilanak. Lentera Nusantara menjadi pengembang game ini, dan bekerja sama dengan Askys Games untuk menerbitkan game ini pada tahun 2019 yang lalu.
5. Troublemaker
Familier dengan game Bully yang sempat Rockstar Games keluarkan, dan booming pada awal tahun 2000-an? Kini kamu bisa menemukan game yang sangat mirip dengan Bully, namun memiliki nuansa lokal yang sangat kental. Melalui game ini kamu akan bermain sebagai seorang anak SMA, yang harus bertarung demi mendapatkan gelar raja petarung di sekolah.
Game ini mengusung tema hack and slash dan beat em’ up, dan memiliki mekanik yang mirip dengan waralaba Yakuza milik SEGA. Sebelum rebranding menjadi Troublemaker, game ini dulunya bernama Parakacuk. Meskipun belum rilis secara resmi, namun kamu sudah bisa mengunduh versi demo dari game ini lewat Steam. Rencananya game ini akan rilis pada tahun 2023 mendatang.
Bonus: Kena: Spirit of Bridges
Meskipun bukan termasuk dalam kategori game lokal, namun Kena: Spirit of Bridges memiliki nuansa Indonesia yang sangat kental. Grup musik gamelan asal Bali, Çudamani terpilih untuk mengisi sountrack dan background musik dari game ini.
Selain itu seorang perempuan asal Bali yang tengah kuliah di UCLA, Dewa Ayu Dewi Larassanti juga terpilih untuk menjadi pengisi suara dari karakter utama dari game ini. Kena: Spirit of Bridges sendiri dikembangkan dan diterbitkan oleh Ember Lab, sebuah studio yang terletak di Los Angeles, Amerika Serikat.
Itulah beberapa rekomendasi game lokal yang bisa kamu coba melalui Steam. Sudah pernah mencoba beberapa game di atas? Jangan lupa untuk terus kunjungi KINCIR untuk mendapatkan informasi terbaru soal games dan esports ya!