Menjelang The International 2018, dunia Dota 2 mendapat kabar yang cukup mengejutkan. Tal “Fly” Aizik dan Gustav “S4” Magnusson menyatakan diri mundur dari tim OG. Padahal, kedua pemain ini termasuk pemain ‘veteran’ di OG. Apalagi Fly yang udah berjuang dengan OG sejak awal pembentukan tim.
Untungnya, OG sigap dan gerak cepat setelah ditinggal kedua pemain tadi. Tim Dota 2 asal Eropa ini langsung merekrut pengganti Fly dan S4 yang hijrah ke tim Evil Geniuses (EG). Pengganti mereka adalah Anathan “Ana” Pham dan Tobias “Topson” Taavitsainen.
Kabar perekrutan kedua pemain baru ini terbilang cukup mengejutkan. Sebelumnya Ana pernah bermain bersama OG lalu memenangkan Boston Major dan Kiev Major. Sekarang Ana akan didapuk untuk memegang role carry di OG.
Nah, jika nama Ana udah cukup familiar, lain halnya dengan Topson. Pemain asal Finlandia ini diberi kepercayaan untuk menjaga lini tengah OG. Mungkin namanya memang terdengar asing di kalangan penggemar Dota 2. Biar lo enggak kurang info, mendingan lo cek deh fakta-fakta Topson di bawah ini!
1. Bermain Dota 2 sejak Usia 8 Tahun
Pemain yang sosoknya sangat misterius hingga kini ini ternyata sudah bermain Dota di usia 8 tahun. Meski ukurannya udah cukup ‘senior’, Topson terbilang lama untuk masuk ke ranah profesional. Dia baru masuk ke ranah profesional pada 2016. Namanya mulai dikenal saat dia bergabung dengan tim 5 Anchors No Captain. Dia juga tercatat masuk ke tim nasional Finlandia sejak Maret 2018. Sebelum masuk ke pro scene, dia menjadi seorang livestreamer. Kegiatan tersebut masih berlanjut hingga saat ini.
2. Si Misterius yang Kaya Prestasi
Tim pertama Topson adalah Oogway yang dia bela di tahun 2016 lalu. Lalu, dia bergabung SFTe-sports pada 2017. Di sana, dia menorehkan beberapa prestasi yang membanggakan seperti juara 1 ProDota Cup Europe. Pada bulan Oktober 2017, dia bergabung dengan tim No Rat. Kemudian, dia pindah lagi ke 5 Anchors No Captain pada Desember 2017.
Bersama 5 Anchors No Captain, Topson berhasil menjadi juara pertama di OverPower Cup Europe mengalahkan Gambit Esports. Topson juga menjadi pemain bagi Tim Finlandia dalam ajang WESG 2017. Di ajang ‘piala dunia’ eSports ini, dia berhasil membawa Finlandia menduduki posisi 9-16. Melihat bakat dan potensi yang dimilikinya, OG pada akhirnya merekrutnya pada 4 Juni 2018 untuk bermain sebagai midlaner.
3. Pubstar yang Berani Bereksperimen dan Ambil Resiko
Hingga saat ini, sosok Topson di ranah per-Dota 2-an memang masih menjadi misteri. Dia terbilang masih hijau di antara pemain Dota 2 lainnya yang lebih senior. Apalagi menjelang The International 2018 yang selama ini dianggap sebagai kejuaraan Dota 2 paling ‘kejam’ dan menguji mental. Namun, status pemula bukan berarti dia enggak punya kemampuan begitu aja.
Di kalangan pemain Dota 2, Topson diakui punya kemampuan yang mampu membawa OG menembus The International 2018. Dia dikenal sebagai pemain yang berani mengambil risiko dan bereksperimen dengan build item. Tentunya, dia enggak akan bisa sampai masuk OG jika perjudiannya dengan build item sebatas eksperimen gagal saja.
Topson juga dikenal dengan reputasinya sebagai Pubstar. Sebelum perubahan MMR menjadi medal, Topson memiliki MMR sebesar 8884. Profil Topson di Dotabuff menunjukkan bahwa dia sering menggunakan hero seperti Invoker, Monkey King dan Storm Spirit. Ketika bermain Invoker, Topson menggunakan build lama yaitu, Quas+Wex yang ditambah dengan item Spirit Vessel dan Meteor Hammer.
***
Saat ini, OG dan Topson sedang melakukan bootcamp di Berlin, Jerman. Nantinya OG akan berpartisipasi dalam babak kualifikasi The International 8. Kira-kira, akan seperti apa debut Topson bersama OG? Apakah dia mampu membawa OG ke masa kejayaannya? Atau justru sebaliknya? Kalau lo punya pendapat sendiri, dibagi-bagi, yuk, pendapatnya di kolom komentar di bawah ini!