Joko Widodo baru saja meneken Peraturan Presiden nomor 19 tahun 2024 atau yang biasa disebut dengan Perpres Gim Nasional pada 12 Februari 2024 yang lalu. Hal tersebut menjadi salah satu bentuk dukungan pemerintah buat mengembangkan industri gim lokal buat merajai pasar di negeri sendiri.
Pemerintah Indonesia siap buat memberi dukungan buat beberapa developer gim lokal yang ingin menembus pasar Indonesia. Mereka sudah menggandeng Asosiasi Gim Indonesia (AGI) buat membantu menyusun skema pendanaan dari pemerintah buat developer gim lokal.
Asosiasi Gim Indonesia paparkan skema pendanaan Perpres Gim Nasional
Cipto Adiguno selaku Presiden AGI mengundang rekan media secara daring buat membahas tentang skema pendanaan di Perpres Gim nasional. Laki-laki yang juga menjabat sebagai Chief Strategy Officer di Agate International memberikan berbagai insights menarik soal skema pendanaan yang dimaksud dalam Perpres Gim Nasional.
Ia mengungkapkan kalau Perpres yang disahkan oleh Joko Widono ini sudah terbit dan formal. Ia mengungkapkan, “Perpres Gim Nasional sudah formal dan sudah diterbitkan. Salah satu mandat di dalamnya adalah pembuatan skema pendanaan yang sekarang sedang dalam proses realisasi.”
Cipto Adiguno juga memaparkan peran AGI dalam membantu pembuatan skema pendanaan ini. Ia menjelaskan, “AGI ikut serta dalam pembuatan skema pendanaan ini. Kami mengusulkan kalau pemerintah jangan meng-cover 100% pendanaan dalam proses pengembangan gim. Soalnya skema ini bisa diakses oleh semua orang dan sangat mungkin buat pihak-pihak lain buat ikutan. Makanya kami mengusulkan kalau pemerintah hanya cover maksimal 50% dan sisanya harus didapat dari perusahaan atau pihak ketiga.”
Presiden AGI ini juga mengatakan kalau Kemenparekraf yang akan menjalankan skema pendanaan di Perpres Gim Nasional pada tahun pertama. Ia menambahkan, “Mandat dari Presiden ini akan dijalankan oleh Kemenparekraf. Mereka yang akan menjalankan skemanya dan eksekusinya dan saat ini sedang menunggu approval dari Kemenkeu buat mencairkan dana buat tahun pertama. Harapannya di tahun-tahun berikutnya tidak terlalu dependent ke Kemenkeu. Sumber dananya sendiri dari salah satu dana abadi yang jumlahnya US$ 40 juta atau sekitar Rp600-700 miliar.”
Terakhir, Cipto Adiguno juga memaparkan tujuan dari skema pendanaan di Perpres Gim Nasional. Ia mengatakan, “Developer game bisa men-submit prototipe game mereka yang output-nya adalah IP besar yang dipegang oleh Indonesia. Soalnya bermain di skala medium hingga besar itu perkalian suksesnya jauh lebih besar ketimbang di skala kecil. Sayangnya developer game lebih sering main di skala kecil yang aman. Funding ini maksudnya buat mengurangi risiko developer gim lokal ketika ingin melangkah ke skala yang lebih besar.”
Jangan lupa buat terus mengunjungi KINCIR untuk mendapatkan informasi terbaru seputar rekomendasi game dan esports ya!