Setelah kabar kepergian Dendi dari Natus Vincere menggemparkan komunitas DotA 2, kini semua mata sedang menunggu kabar lanjutan pemain paling kreatif tersebut. Sebelumnya, Dendi sudah memastikan bahwa dia enggak akan berhenti main DotA 2 untuk sekarang dan berharap mendapatkan tim dan skuad baru untuk masih bisa menunjukkan taringnya.
Nah, buat lo yang ngefans banget sama seorang Dendi, berikut adalah rangkuman perjalanan sang maestro DotA 2 bersama Natus Vincere yang wajib lo simak.
Mulai dan langsung jadi tim terbaik di DotA 2
Saat meraih gelar The International pertama, Dendi terhitung baru bergabung setahun kurang dengan Natus Vincere. Saat itu Na'Vi hanyalah tim kecil yang berlaga di kompetisi DotA skala nasional. Ketika pengumuman peluncuran DotA 2 dengan gelaran esports yang saat itu memiliki prize pool paling besar, Dendi dan kawan-kawan enggak mau membuang kesempatan untuk bisa menjadi yang terbaik.
Dendi, Puppey, Artstyle, LightOfHeaven, dan XBOCT adalah lima punggawa Natus Vincere yang berhasil meraih gelar The International pertama dan langsung jadi tim papan atas. Enggak butuh waktu lama sampai akhirnya komunitas DotA 2 dunia mengarahkan pandangannya kepada skuad ini.
Usaha mempertahankan gelar The International
Raihan baik di tahun penyelenggaraan pertama tersebut membuat nama Natus Vincere semakin ditakuti. Mereka berhasil mempertahankan gelar tim terbaik dengan terus meraih piala satu persatu sampai akhirnya sampai di penyelenggaraan The International kedua. Sayangnya, mereka harus kalah dari Invictus Gaming di babak Grand Final. Meski begitu, sejarah mencatat permainan Natus Vincere melawan Invictus Gaming yang dinamakan "The Play" sebagai salah satu permainan terbaik yang ada di DotA 2.
Na'Vi dan Dendi berhasil sampai ke Grand Final The International ketiga mereka di tahun 2013. Ini adalah rekor pencapaian yang belum bisa dikalahkan oleh tim mana pun sampai saat ini. Mereka berhadapan dengan tim kuat yang sangat bersinar di tahun 2013, Alliance. Komunitas esports DotA 2 juga mencatat final ini sebagai Grand Final paling sengit yang sampai di babak kelima dan Alliance menang dengan mengejutkan lewat strategi rat.
Perpisahan dengan Puppey setelah TI 4
Pada penyelenggaraan tahun keempat The International, Na'Vi enggak bisa sampai di babak terakhir untuk bisa mendapat kesempatan meraih gelar kedua. Dendi dan kawan-kawan harus pulang sangat cepat setelah kalah dari Cloud 9 di babak pertama Lower bracket tahun itu. Dengan raihan buruk ini, Puppey keluar dari Natus Vincere dan membentuk Team Secret. Setelah LightOfHeaven pensiun, Puppey jadi pemain kedua yang hengkang dari skuad Na'Vi.
Menjadi yang terakhir untuk bertahan di Na'Vi
Hasil buruk di gelaran The International 4 ternyata enggak bertambah baik di gelaran tahun setelahnya. Na'Vi mengulang hasil buruk saat berlaga di The International 2015. Meski bisa ikut kualifikasi dan mengamankan posisi untuk bisa hadir di TI 5, Na'vi bermain buruk sejak dari fase grup. Setelah harus memulai performa dari lower bracket, Na'Vi tereliminasi setelah kalah dari 1 laga penting melawan Vici Gaming.
Mengikuti hasil buruk ini, XBOCT hengkang dari Na'Vi yang kemudian diikuti oleh Funn1k ketika Na'vi enggak berhasil ikut kualifikasi untuk Frankfurt Major di akhir tahun tersebut. Dendi menjadi satu-satunya pemain dari 5 skuad pertama yang memiliki gelar TI di Natus Vincere.
Jatuh-bangun untuk ikut di gelaran The International 6 dan 7
Na'Vi menaruh harapan besar pada Dendi untuk masih bisa membangkitkan kejayaannya. Dendi terlihat berpasangan dengan SonneikO untuk bisa memimpin skuad baru yang berisi anak-anak muda. Sayangnya, performa mereka bisa dibilang sangat fluktuatif. Untungnya Na'Vi bermain sangat bagus untuk bisa meraih posisi tinggi di gelaran Major dan berhasil meraih beberapa kemenangan penting di pertandingan premier. Na'Vi mendapatkan direct invite untuk bertanding di gelaran TI 6 namun hasilnya bisa dibilang masih buruk.
Frustrasi dengan hasil tersebut, Na'Vi kembali ditinggalkan beberapa pemain muda pentingnya yakni GeneraL dan SonneIkO. Musim selanjutnya, Na'Vi sangat kesulitan mencari pemain dan kelihatan paling banyak mengganti roosternya di tahun 2017. Dengan performa yang buruk tersebut, Dendi dan Na'Vi enggak bisa hadir di gelaran The International 2017 untuk pertama kalinya.
Sempat bangkit untuk bisa ikut The International 2018
Menyambut musim 2018 dengan aturan baru dari Dota Pro Circuit, Na'Vi berusaha mengumpulkan skuad terbaik untuk bisa berlaga kembali di The International. Mereka mengajak kembali SonneIkO dan mengundang Rodjer untuk bermain di posisi support 4. Skuad ini bermain sangat baik dan mengantarkan Na'Vi ke posisi 6 besar menuju separuh musim. Sayangnya keputusan buruk diambil untuk menukar Rodjer dengan Lil dari Virtus.Pro yang membuat performa Na'Vi memburuk menuju gelaran The International 2018.
Separuh musim berikutnya, Na'Vi merosot dan ketinggalan kesempatan untuk bisa mendapat direct invite untuk The International 8. Mereka memulai kualifikasi dari babak open qualification yang sangat melelahkan. Na'Vi kalah di tiga pertandingan terakhir dan membuatnya kehilangan kesempatan untuk bisa hadir di The International 8. Mengikuti hasil buruk ini, Dendi menjadi orang terakhir yang lepas dari Natus Vincere setelah 8 tahun membela tim yang telah ikut membesarkan namanya itu.
***
Legenda yang satu ini emang terkenal loyal kepada Natus Vincere namun kini Dendi memilih jalan baru. Bagaimana menurut lo soal keputusan Dendi ini? Akankah dia membentuk skuad baru atau melakukan reuni dengan Puppey di Team Secret? Kepoin terus kanal Kincir untuk update terbarunya, ya!