Minggu lalu, parlemen Irak secara resmi melaksanakan voting untuk melarang persebaran game online populer seperti PUBG dan Fortnite. Hasilnya, Irak bakal melarang beberapa judul game online yang dinilai menyebarkan konten negatif. Anggota parlemen yang didesak oleh tokoh agama membuat pernyataan kalau game online semacam ini dinilai adiktif dan enggak memberi nilai positif untuk anak muda di Irak.
Pada sidang penetapan hukum tersebut, parlemen bahkan secara khusus mengundang beberapa anak muda yang ketahuan jadi pemain esports serta streamer. Dilansir dari Reuter, parlemen Irak mengatakan kalau hal ini mendesak lantaran popularitasnya sangat melonjak. Irak jadi salah satu negara Timur Tengah yang skena esportsnya paling maju dan punya prestasi. Beberapa game seperti Counter-Strike dan League of Legends jadi pilihan game FPS dan MOBA paling populer di sana.
Anggota parlemen yang mengesahkan dokumen pelarangan game online menyebutkan bahwa selain adiktif, game online seperti ini dianggap enggak mengasah intelektualitas serta enggak mengajarkan strategi perang yang signifikan. Alasan ini membuat genre Battle Royale seolah-olah jadi "sasaran" pelarangan ketimbang game FPS strategi semisal Counter-Strike: Global Offensive atau Call of Duty dan Battlefield.
Sebenarnya, Irak bukanlah negara pertama yang terang-terangan melarang PUBG atau Fortnite. Tiongkok, Nepal, dan India lebih dulu melarang penyebaran game tersebut. Bahkan, Tiongkok merupakan negara asal Tencent, investor utama untuk PUBG Corp yang mempublikasikan versi mobile dari PUBG. Alasan yang cukup vokal dipilih oleh praktisi hukum di Tiongkok adalah transaksi online serta sistem lootbox yang mereka persoalkan. Meski begitu, selalu ada jalan untuk para pegiat game mencari jalan keluar dengan sistem by-pass dan private server seperti yang gencar beredar di Tiongkok.
Belum ada laporan resmi bagaimana Iraq akan melakukan pelarangan dua game Battle Royale tersebut. Apex Legends ataupun Black Ops 4 yang juga masuk deretan game Battle Royale kekinian enggak terlampir sebagai contoh game yang dilarang. Meski begitu, ada wacana kalau sidang tambahan lainnya bakal digelar untuk menentukan daftar game yang dilarang serta pembatasan yang bakal diberlakukan nantinya.
Mengikuti kabar ini, kita juga sempat khawatir kalau PUBG bakal dilarang di Indonesia beberapa waktu lalu. Meski begitu, belum ada wacana yang cukup genting hingga polemik seperti ini dibawa ke ranah parlemen di Indonesia. Semoga saja, pemerintah Tanah Air bakal lebih bijak menyikapi kontroversi semacam ini.
Kalau menurut kalian sendiri bagaimana? Apakah gameplay yang disajikan sama game semacam ini memang bisa memberi pengaruh negatif sehingga layak untuk dilarang? Bagikan pendapat komentar kalian di kolom bawah, ya! Terus ikutin juga berita menarik seputar game lainnya hanya di kanal KINCIR!