Dota 2 Asia Championships (DAC) 2018, yang diadakan pada 29 Maret—7 April, telah menemukan pemenangnya. Menang dengan skor 3—2 atas LGD Gaming, Mineski berhasil menjadi juara DAC 2018. Kemenangan ini menjadikan Mineski sebagai tim Dota 2 Asia Tenggara (SEA) pertama yang memenangkan Dota 2 Major.
We are your DOTA 2 ASIA CHAMPIONSHIP GRAND CHAMPION 2018! Secured 750 DPC pts! Road to The International 8!!! #SEADota2 #FirstSEAteamwonMajor thanks to all our sponsors @SennheiserGamer @airasia @twitch, YDB and all our fans!! pic.twitter.com/fRPHjpwVCG
— Mineski Pro Team (@MineskiProTeam) April 7, 2018
Mineski dan LGD Gaming memang tampil cukup mengesankan di turnamen ini, mulai dari babak penyisihan hingga babak final. Mineski dengan cepat langsung melaju ke babak grand final dari upper bracket setelah membabat OpTic Gaming, Vici Gaming, dan LGD Gaming. Kemudian Mineski dipertemukan lagi dengan LGD Gaming di babak final setelah LGD Gaming berhasil mengalahkan Virtus Pro di final lower bracket.
Game pertama berhasil dikuasai LGD Gaming dengan kombinasi draft Tiny, Phantom Assassin, Slardar, Ancient Apparition, dan Venomancer. Di game ini, Wang “Ame” Chunyu terlihat paling mendominasi dengan Phantom Assassinnya dan berhasil menggertak Mineski hingga akhir game.
Lo bisa melihat betapa tangguhnya Daryl Koh “iceiceice” Pei Xiang di game kedua dengan Magnus. Pemilihan Magnus terasa sedikit mengejutkan mengingat hero ini punya win rate yang cukup rendah. Di game ini, kita bisa melihat kebolehan iceiceice yang beberapa tahun belakangan ini selalu dinobatkan sebagai offlaner terbaik.
Game ketiga pun kembali dimenangkan LGD Gaming dengan penampilan unggul Lu “Somnus/M” Yao dan Xu “fy” Linsen dengan Kunkka dan Clockwerk. Enggak mau mengulangi kesalahan di game pertama, Mineski pun nge-ban Slardar di game keempat sehingga LGD Gaming enggak bisa memilih hero tersebut untuk mengimbangi Tiny, Phantom Assassin, dan Ancient Apparition. Untuk menyulitkan LGD Gaming, Mineski memilih Luna saat draft pick terakhir. Game kelima pun ditutup dengan kemenangan Mineski, walaupun mereka menghadapi hero LGD Gaming yang cukup tangguh, yaitu Anti-Mage, Leshrac, dan Underlord.
Dengan kemenangannya di DAC 2018, Mineski berhasil membawa hadiah uang sebesar 370.000 dolar atau Rp5,1 miliar dan poin DPC sebesar 750 poin. Perolehan poin tersebut membuat Mineski berhasil mengumpulkan total poin DPC sebesar 3150 poin dan menempatkan Mineski di urutan keempat DPC Rangking. Mineski masih memerlukan 2.331 poin lagi untuk bisa mengamankan posisi mereka di The International (TI) 8. Hingga saat ini, hanya Virtus Pro yang berhasil mengamankan posisi mereka di TI 8.
Kemenangan Mineski di Dota 2 Major bisa menjadi motivasi buat tim SEA lainnya, nih. Menurut lo, apakah Mineski mampu menyusul Virtus Pro dan mengamankan posisi mereka di TI 8? Jangan lupa pantengin Kincir.com buat dapatin update seputar eSports selanjutnya, ya!