Kena Mental! 5 Alasan Escape From Tarkov Enggak Ramah Pemula

Tanpa ampun, tidak intuitif, serta tanpa tutorial. Enggak heran, kalau Escape From Tarkov sadis terhadap pemula. Dalam satu kalimat, pc game ini adalah hardcore online first person action RPG/Simulator realistik dengan sentuhan fitur MMO dan story-driven.

Escape From Tarkov masih closed beta dari sejak pertama rilis di Juli 2017. Game ini lumayan unik sebab pemainnya datang dan pergi. Beberapa mungkin menyerah kalah karena tidak bisa bertahan melawan orang-orang yang lebih jago dengan gear yang mumpuni. Akhirnya, saat wipe dalam EFT jadi ditunggu. Soalnya, semua misi, level, dan gear di-reset. Semua pemain sama-sama dari nol dan berjuang untuk menjadi ‘penyiksa’ pemain yang enggak jago-jago amat.

Pertengahan Desember lalu, semua pemain telah di-reset bersamaan dengan rilisnya patch 12.12. Patch ini membawa angin segar karena ada map baru, Lighthouse, serta beberapa quest baru yang bisa dijajal. Update baru ini juga memungkinkan kita menggunakan voice chat in-game untuk koordinasi.

Tapi bukan EFT kalau enggak bikin ribet pemainnya. Ya, sejumlah update justru bikin pemain makin tertantang atau mungkin malah bikin nyerah. Kali ini KINCIR mau merangkum 5 alasan Escape From Tarkov enggak ramah pemula. Apa saja?

Alasan Escape From Tarkov bikin pemain kena mental:

1. Terjun langsung tanpa penjelasan

Bayangkan kamu adalah manusia biasa dan masuk ke medan perang. Sederhananya, dalam EFT kamu hanya perlu keluar di extraction point yang ditentukan. Namun, kamu enggak akan tahu kamu ada di mana, dan extraction point itu di mana. Kompas enggak ada, map enggak ada.

Satu-satunya cara adalah googling petanya. Baca petanya manual, sambil lihat kiri-kanan ada musuh apa enggak, sambil nge-loot. Enggak ada tanda sama sekali soal letak kotak yang bisa di-loot. Setelah diambil, barang-barang itu juga harus di-inspect dulu supaya tahu itu apa.

Ketika enak-enak nge-loot, tiba-tiba musuh datang. Musuh bisa jadi dari sesama player atau NPC. Kalau senjata player lain lebih bagus, pasti kamu tewas ditempat. Semua barang kamu jadi miliknya, deh!

2. Modifikasi senjata yang in-depth dan kompleks

Senjata hasil loot awal pasti tinggi recoil. Belum lagi ketika kamu mengarahkan senjata –yang kerap kali belum ada scope— kamu akan menyadari kalau game ini tidak menyediakan crosshair.

Ketika peluru habis, kamu bisa reload, dengan catatan magazine terisi dan ada di tactical rig. Kalau belum, kamu harus cari tempat aman, mengeluarkan magazine dari senjata, memasukkan peluru satu-satu, kemudian memasangkannya lagi. Semoga waktunya cukup sebelum kamu dikejar dan dibredel hingga meninggal.

Kalau kamu pertama kali main game ini, pasti kamu sering bertanya: “Kok dia enggak mati-mati?”. Selain aim, ada beberapa alasan seperti jenis peluru, attachment, scope, dan lainnya. Ya, game ini memungkinkan setiap pemainnya menciptakan senjata sesuai selera masing-masing.

3. Pengalaman hardcore yang super ngeselin

Escape From Tarkov menawarkan pengalaman hardcore survival yang bikin stres. Ketika raid, kamu harus memperhatikan makanan, minuman dan health bar dari masing-masing bagian tubuh kamu.

Jika kamu terlalu banyak menggunakan scope sambil jongkok, maka kamu akan kelelahan. Kalau tidak makan dan minum, aim tidak akan stabil. Lalu saat kamu tertembak, harus dilihat dulu bagian mana yang tertembak dan sejauh apa lukanya. Treatment saat bleeding, patah tulang, dan hanya tertembak biasa pasti berbeda.

Harus melakukan tindakan operasi kecil terhadap luka tembak sangat bikin stres. Kalau lengah sedikit, kamu bisa diserang oleh musuh lainnya.

4. Bikin musuhan dengan teman

Escape From Tarkov seru untuk main sendiri atau barengan. Sayangnya, ada friendly fire di sini. Kalau komunikasi enggak terjaga, bisa berakhir di bunuh-bunuhan.

Perlu diketahui kalau tidak ada penanda khusus untuk teman se-party. Unik sekali ketika kamu masuk ke raid dengan tiga teman, tapi tiba-tiba ada penyusup. Salah tembak, temanmu yang meninggal, dan dengan mudah si impostor akan menghabisi tim kamu satu persatu.

Lalu, kamu juga harus berhati-hati dengan fitur find party. Ada beberapa pengalaman yang menggunakan fitur tersebut tapi mereka dibunuh dan ‘dirampok’ ketika baru saja masuk ke raid. Menyedihkan.

5. Quest yang enggak masuk akal

Bullshit quest.
Bullshit quest.

Bukan tanpa alasan quest di EFT jadi konten cercaan di Reddit. Misalnya saja, kita harus membunuh 2 PMC yang tengah buta karena flashbang atau membunuh 30 PMC di malam hari.

Quest yang paling ngeselin adalah ‘Bullshit’. Kita diharuskan mencari jam roller, SV-98, dan membuka flash drive. Kemudian kamu harus keluar dari extraction point tanpa membunuh satu SCAV sekalipun. Enggak heran deh, judul quest-nya begitu. Jadi, kalau kamu ditembak, kamu enggak boleh melawan. Membunuh satu SCAV saja bikin misi ini gagal.

***

Gimana, setelah lihat 5 alasan di atas, apakah kamu masih berani menjajal Escape From Tarkov? Sebenarnya enggak cuma 5, ada banyak banget alasan lain seperti sniper yang siap membunuh kamu tanpa suara hingga kasus kepala berdarah yang bikin susah nge-aim.

Bila mau coba, sekarang saat yang lumayan tepat karena baru Escape From Tarkov baru saja wipe. Ada baiknya kamu juga masuk ke komunitas pemain Tarkov karena mereka sangat membantu. Mungkin karena mereka tahu bahwa pc game ini benar-benar menguras mental, jadi saling bantu bisa jadi kunci sukses untuk para pemanin benar-benar escape from Tarkov. 

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.