Kontroversi laga puncak SEA Games 2023 Valorant antara Indonesia dan Singapura akhirnya menemui titik terang. Partai ini sempat menjadi perbincangan, lantaran adanya dugaan penggunaan bug abuse yang dilakukan oleh para pemain Singapura.
Sebelum pertandingan terhenti di tengah jalan, partai final sudah sempat berlangsung. Penampilan gemilang Indonesia pada babak semifinal seolah sirna pada laga ini, dan punggawa tim merah putih kesulitan buat mengimbangi Singapura sejak awal laga.
Ronde pertama yang berlangsung di Ascent mutlak menjadi milik Singapura. Paruh pertama ronde ini menjadi milik Singapura, yang unggul dengan skor 8-4. Hal tersebut membuat Singapura hanya tinggal merebut lima poin lain, sebelum mengamankan ronde pertama dengan skor 13-8.
Sementara itu pada ronde kedua yang berlangsung di Split juga menjadi panggung Singapura menunjukkan kegagahan mereka. Hal yang sama kembali terulang pada ronde kedua di mana Singapura unggul 8-4 pada paruh pertama.
Setelah itu pertandingan sempat tertunda akibat isu teknis, sebelum akhirnya tayangan pertandingan akhirnya terhenti sekitar pukul 11 malam waktu Indonesia barat. Kendala teknis tersebut diduga terjadi lantaran pemain Singapura memanfaatkan bug yang dimiliki oleh Cypher.
Selama pertandingan terhenti tersebut, panitia penyelenggara tentunya berusaha buat mencari solusi yang adil buat timnas Indonesia maupun Singapura. Timnas Indonesia akhirnya memutuskan buat mundur, dan menolak buat melanjutkan pertandingan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Frengky Ong, selaku Sekretaris Jenderal PBESI melalui akun Instagram miliknya. Frengky mengatakan jika timnas Indonesia tetap mendapatkan medali perak, meskipun mereka enggak melanjutkan pertandingan.
“Indonesia mengundurkan diri dari babak grand finals sebagai bentuk protes atas keputusan yang tidak adil. Mereka akan tetap tercatat dalam sejarah sebagai peraih medali perak SEA Games 2023, serta akan tetap mendapatkan hak dan kewajiban yang sesuai dengan pencapaian mereka tersebut. Valorant Indonesia!! Jaya.. Jaya… Jaya…!!,” ucap Frengky Ong dalam unggahan Instagram Story dari akun pribadinya.
PBESI yang menemani para pemain selama berada di Kamboja, langsung mengajukan banding ke SEAGAF terkait hal tersebut. Solusi yang akhirnya didapatkan adalah timnas Valorant Indonesia berhak buat mendapatkan medali emas bersama dengan Singapura.
Hal tersebut diungkapkan oleh Anisa Rahim selaku BA dari kontingen timnas esports. Anisa Rahim yang juga berangkat langsung ke Kamboja mengatakan jika setelah melalui proses banding, Indonesia juga berhak buat mendapatkan medali emas bersama dengan Singapura.
Hasil ini membuat timnas Indonesia berhasil meraih medali emas pertama mereka dari cabang olahraga esports. Selain itu timnas Indonesia juga berpeluang buat menambah pundi-pundi emas mereka lewat timnas MLBB putri yang akan bertanding buat memperebutkan medali emas pada Kamis (11/5).
Jangan lupa buat terus mengunjungi KINCIR untuk mendapatkan informasi terbaru seputar games dan esports ya!