Pada akhir Januari kemarin, salah satu atlet profesional Dota 2, yaitu Ilya “Lil” Ilyuk membuat sebuah pernyataan yang menyerang Saksa. Seorang supports di tim Aggressive Mode ini mengatakan pada akun Twitternya bahwa Saksa pemain overrated karena memiliki tiga akun yang mendominasi top leaderboard Supports.
Menurut Lil, lebih baik menjadi lebih baik di peran yang lain daripada spaming Hero Support dan membuat akun lain agar tidak tergeserkan. Tujuannya adalah agar menjadi yang terbaik di skena kompetitif. Terkait pernyataan Lil akhir bulan lalu, sang kapten dari tim OG yaitu Johan “n0tail” Sundstein membela sang supports.
Sebuah Twit balasan pun dilancarkan oleh n0tail kepada Lil. Pada akun Twitternya n0tail menuliskan kalimat sarkas yang menyebutkan bahwa Lil memiliki keteguhan mental karena terus berusaha menjadi support kelas atas meskipun masih jauh berada di bawah Saksa.
— Ilya Ilyuk (@LilJke) January 31, 2020
Dari balasan ini, Lil pun menghapus postingan tersebut dan menggantinya dengan sebuah Gif yang memuat Topson dan mengatakan “I let my playing do the talking”. Keadaan Lil dan OG pun semakin memanas akibat dari balasan Lil.
Perselisihan ini pun masih berlanjut. Namun, kali ini tidak di akun media sosial melainkan di dalam pertandingan. Pada ajang kulaifikasi regional Eropa, OG berhadapan dengan tim yang dibela oleh Lil, yaitu Aggressive Mode di babak knockouts. Tanpa halangan yang berarti, OG mampu memenangkan dua ronde dengan mudah. Dari kemenangan ini, OG pun lolos ke Main Event ESL One Los Angeles Major 2020.
Tell me guys if "having 3 accounts in a top of supp leaderboard" mean anything?
Well looks like it helps combo-ing a stun into @midonedota2's Vacuum to give @SumaaaaiL a Rampage!#DreamOG pic.twitter.com/7cZoNuJEo8
— OG (@OGesports) February 11, 2020
Tidak hanya kekalahan, ejekan juga kembali dilontarkan oleh OG kepada Lil. Lagi-lagi, Twitt War antara OG dan Lil kembali memanas. Kali ini OG membalas telak dengan mengatakan bahwa memiliki tiga akun berbeda di top leaderboard sangat berguna untuk memenangkan pertandingan.Apalagi pada laga melawan Aggressive Mode, SumaiL mendapatkan Rampage berkat kerjasama MidOne dan Saksa.
Ternyata, di luar pertandingan sepertinya para atlet luar negeri juga memiliki persaingan di luar laga profesional. Namun, Lil memang terkenal dengan sifatnya yang terbilang toxic. Sedikit kilas balik, perilaku buruknya lah yang membuatnya didepak dari Virtus.Pro dua tahun silam.
Bagaimana menurut kalian tentang perselisihan OG dan Lil ini? tuangkan pendapat kalian di kolom komentar, ya! Nantikan berita terbaru seputar esports dan game lain hanya di KINCIR.