Kurang lebih dua bulan, gelaran ESL Championship Season 2 telah berlangsung. Terhitung sejak 16 Juli sembilan peserta telah menjalani fase grup yang cukup panjang. Pada 6 September 2019 akhirnya telah ditemukan empat tim yang telah memastikan kursi babak Grand Final yang akan berlangsung pada 15 September 2019 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Hari pertama diwarnai dengan pertandingan antara Antrophy melawan The Prime. Mampu tampil agresif, The Prime mendominasi jalannya pertandingan hingga late game. Dengan mengandalkan hero-hero disabler seperti Earthshaker, Bane, dan Tidehunter.
Ilogic yang berada di midlane juga tidak gentar menghadapi Invoker yang digunakan Nafari. Rotasi yang konsisten dari The Prime mampu membawa keunggulan jumlah kill. Awal kekalahan The Prime dimulai dari terculiknya Young God oleh Nafari dan Cije.
Hilangnya carry musuh jadi momen untuk membalikan keadaan bagi Anthropy. Hingga akhirnya GG Call pun berkumandang di menit 77.
Ronde kedua The Prime semakin kehilangan arah, draft pick yang kurang menguntungkan mampu diatasi Antrophy. Bahkan, menjelang game berakhir Anthropy mem-bully The Prime di Fountain. Hingga akhirnya game berakhir di menit 32. Dengan kekalahan ini, The Prime pun tidak lolos ke babak Grand Final.
Laga ke dua BOOM ID mendapatkan jalan mudah menuju Grand Final. Di babak terakhir ini BOOM ID harus melawan sang juru kunci, yaitu Hans Pro Gaming. Tanpa basa-basi, pertandingan pun dimenangkan BOOM ID dengan skor 2-0.
Di game keduanya, BOOM ID harus bertemu dengan PG.Orca. Tim yang berisikan pemain muda ini tampaknya bernafsu untuk menaklukkan sang Veteran. Meskipun game pertama mampu dimenangkan oleh BOOM. Namun, tidak disangka game kedua menjadi pembuktian anak-anak muda ini.
Menit awal PG.Orca berhasil mendapatkan first blood atas Mikoto. Bahkan, 2 menit awal mampu meraih 3 kill atas BOOM ID. Dominasi pun terus dilakukan hingga akhirnya sampai pada menit ke 51. Dengan jumlah kill 57-26. Kualitas anak muda ini memang tidak bisa dianggap remeh. Meskipun tidak mampu melaju ke babak final, prestasi mereka mengalahkan BOOM ID patut diapresiasi
The Prime yang udah dipastikan minim poin untuk sampai ke Grand Final harus melawan EVOS Esports. Ternyata tim berlogo ular ini tidak menyerah dan sempat memberikan perlawanan. Namun, hasil akhir menjelaskan segalanya. EVOS jauh di atas angin dan akhirnya menang 2-0.
EVOS kembali mendulang kemenangan dari Alter Ego. Sebagai pemuncak dua klasemen, memang kualitas EVOS tidak perlu dibandingkan lagi. Walaupun game lebih alot dan minim kontes, EVOS mampu memenangkan dua pertandingan 2-0 atas Alter Ego. Meskipun kalah, Alter Ego tidak tergeserkan dari posisi empat klasemen. Akhirnya mereka pun lolos ke Grand Final.
Dari berakhirnya fase grup kemarin, empat tim telah mengamankan kursi Grand Final. Adapun tim-tim tersebut adalah BOOM ID, EVOS Esports, PG. Barracx, dan Alter Ego. Nantinya, mereka akan bertanding untuk memperebutkan total hadiah sebesar 20 ribu dolar Amerika. Selain itu, sang pemenang juga akan mendapatkan tiket untuk berlaga di ESL Clash of Bangkok 2019 pada 25-27 Oktober 2019.
Bagaimana pendapat kalian tentang babak terakhir dari fase grup kemarin? Manakan tim yang kalian jagokan di laga final nanti? Tuangkan di kolom komentar, ya! Jangan lupa juga untuk pantau website KINCIR!