Dota 2 memang banyak melakukan penyesuaian dari tahun ke tahun. Para penggemar dan pemain pastinya sudah merasakan banyak perubahan dari sejak game ini dikembangkan jadi game penuh. Meski ini jadi pisau dua mata bagi sang pengembang di mana para pemainnya mungkin kabur dan enggak suka sama tawaran "pembaharuan" yang mereka bikin, banyak sekali hal menarik yang bisa ditelaah.
Setelah penampilan Minor-Major pertama di akhir 2018 lalu hingga penampilan gemilang EHOME merajai gelaran Bucharest Minor kemarin, ada sedikit transisi yang bisa dirasakan. Sang pelatih yang juga jadi pemenang The International 2014, xiao8, punya kecermatan memainkan meta yang bergantung pada dominasi tim. Raihan ini sepertinya penting mengingat bisa jadi populer di 2019 ini.
Kira-kira apa saja hal penting yang menjadikan meta 2014 bisa jadi tren tahun ini? Berikut sedikit ulasan yang bisa kalian pertimbangkan.
Banyak penyesuaian yang bikin game lebih imbang
Lo juga mungkin bisa merasakan kalau beberapa Hero tampil sangat kuat dibanding Hero lainnya sejak The International 2017. Hadirnya patch terbaru 7.00 memang membawa angin segar namun butuh waktu hingga akhirnya banyak Hero disesuaikan dan bisa bersaing. Dari segi attribute points, skill, hingga Talents bikin banyak Hero bisa bersaing dengan beberapa yang sempat tampil OP.
Selain dari segi para karakter, penyesuaian map hingga item juga bikin pertimbangan main jadi sedikit fleksibel. Tambahan shrine, Bounty Rune, hingga struktur map yang lebih luas bikin arena permainan sangat tricky. Tower yang jadi semakin ringan juga bikin para Hero yang punya kemampuan destruktif akan cenderung dipilih.
Istilah "deathball" yang mendefinisikan gaya bermain cepat
Objektif di dalam Dota 2 memang berkutat untuk menghancurkan Tower dan Ancient. Untuk alasan itu, kemampuan karakter yang punya daya tekan pasti jadi pilihan. Strategi "deathball" yang populer dimainkan menuju tahun 2014 bertumpu pada dominasi Hero yang selain kuat melakukan pembunuhan juga punya daya serang yang efektif. Pilihan Support seperti Shadow Shaman atau Tusk yang bisa dengan mudah membunuh musuh di awal game punya dampak yang sangat besar.
Berkat ancaman untuk saling membunuh ini, pilihan offlane juga bertumpu pada preferensi Hero yang harus bisa bertahan dari gempuran musuh. Kemampuan alami untuk bisa melakukan tank atau kabur dengan mudah bisa jadi pilihan. Tambahan item yang bisa dipakai oleh para offlaner harus juga memberdayakan anggota timnya untuk sama-sama bertahan. Vladimir's Offering bisa jadi item yang akan laris dibeli oleh para offlaner.
Strategi deathball akan punya dampak sangat besar mengingat di bagian awal game, ketinggalan Level bisa sangat merugikan. Tim yang mendominasi bisa melakukan bully dan bounty dari kill jika mampu menghilangkan killing streak sudah dikurangi. Enggak ada jaminan lo bisa comeback kalau ketinggalan sangat jauh.
Tampil kuat dan bertahan adalah kunci
Dominasi di awal game sangat penting bagi tim yang ingin mengincar kemenangan. Bola salju yang bergulir di permainan akan sangat terasa di patch 7.20 ini. Pilihan Hero Strength diprediksi akan jadi sangat sering. Meski bounty dari creep sangat menggiurkan, EXP dari killing di lain sisi jadi variabel yang sangat penting untuk tahun ini. Kerja sama tim untuk bisa saling menjaga dan melakukan intimidasi merupakan hal yang penting.
Kebangkitan meta 2014 akan mengisyaratkan permainan yang sangat kompetitif. Jika barisan musuh terlihat tampil lebih mengintimidasi, komposisi tim yang lebih bisa bertahan akan menawarkan gameplay yang panas. Semua bergantung pada pengambilan keputusan krusial menuju teamfight yang kini dibawa pada lingkungan baru yang lebih simetris.
***
Apakah lo setuju kalau kebangkitan strategi deathball akan sangat penting menuju gelaran kompetitif esports Dota 2 tahun ini? Jangan sungkan untuk bagikan pendapat lo di kolom komentar, ya! Terus ikutin juga berita dan tulisan menarik seputar Dota 2 atau game lain hanya di kanal Kincir!