Sebagai salah satu federasi esports terbesar di dunia. Nama International e-Sports Federation (IeSF) sudah malang melintang menggemborkan pelegalan esports untuk menjadi cabang olahraga baru. Salah satu bentuk usahanya adalah menggelar turnamen tahunan yang bertajuk IesF World Championship. Sekedar informasi, tahun ini merupakan tahun ke-11 dari ajang tahunan dari IesF tersebut.
Digelar sejak tanggal 11 Desember 2019, ajang ini ternyata diprotes oleh salah satu pemain profesional asal Rusia, yaitu Alexander “Nix” Levin. Pada akun Instagram miliknya, dia menunjukkan buruknya turnamen IeSF World Championship 2019 tersebut.
Menurutnya, ajang yang mengikutsertakan 20 tim Dota 2 dari berbagai negara ini adalah turnamen paling buruk yang pernah dia ikuti. Pasalnya, dari awal kedatangan timnya ke Korea, tidak ada satupun pihak penyelenggara yang menjadi pendamping. Jadi, Nix dan rekan timnya harus mencari sendiri lokasi turnamen tersebut.
“Tidak ada pihak penyelenggara yang menemani kami. Sejak awal, kami hanya berlima di sini” ujar Nix pada Instastories miliknya.
Masuk ke turnamen, ternyata yang dia dapatkan tidak jauh lebih baik. Dari spesifikasi komputer yang tidak mumpuni, hingga harus mengunduh client Dota 2 secara mandiri jadi hal yang paling ia tegaskan. Bayangkan, ketika kalian mengikuti sebuah turnamen dan ternyata kalian juga yang harus mempersiapkan kebutuhan permainan sendiri.
Tidak adanya respon dari pihak penyelenggara jelas membuatnya jengkel. Apalagi ketika mengunduh, kecepatan sinyal yang tersedia sangat lambat. Butuh waktu cukup banyak untuk tim Rusia hingga akhirnya bisa bertanding. Belum lagi soal kualitas komputer yang mereka gunakan. Dia mengakui bahwa layarnya sering freeze dan juga crash.
Parahnya lagi, dia juga menceritakan bahwa tidak diberikan konsumsi di hari kedua turnamen. Sangat sulit untuk mencari makanan di sekitar lokasi turnamen. Selain itu, pihak panitia juga hanya memberikan satu botol air mineral untuk lima orang.
Dari pengakuan Nix, kita bisa mengatakan bahwa IesF telah gagal total dalam penyelenggaraan turnamen ini. Mengingat IeSF World Championship mengusung tema global, harusnya panitia lebih siap dan menangani segala detail acara dengan baik. Bisa jadi, nama baik IeSF sebagai federasi esports akan tercoreng karena ajang ini.
Bagaimana pendapat kalian tentang buruknya turnamen dari IeSF ini? tuangkan pendapat kalian di kolom komentar, ya! Jangan lupa juga terus pantau KINCIR untuk berita terbaru seputar esports dan game lain.