Menolak lupa sepak terjang fantastis ENCE sebagai kuda hitam di turnamen IEM Katowice 2019 kemarin, kali ini giliran Windigo yang bersinar di skena esports CS:GO. Kemarin malam, skuat asal Bulgaria tersebut berhasil membawa pulang piala World Electronic Sport Games (WESG) 2018/2019 serta hadiah sebesar 500 ribu dolar Amerika.
The young gun had a stellar tournament, and we're sure this won't be the last we'll see of him or the Windigo side! ???? pic.twitter.com/uelPfc6SBI
— betway esports (@betwayesports) March 18, 2019
Sepak terjang Windigo di WESG kemarin berhasil membuat kejutan serta kekecewaan bagi para penggemar CS:GO. Enggak hanya berhasil memulangkan crowd favorite MIBR dengan skor 2-1 di perempat final, Windigo juga berhasil membungkam skuat terkuat Perancis, G2, dengan skor 2-0 di babak semifinal. AGO yang berhasil mengalahkan Fnatic di babak semi final pun akhirnya menjadi tembok terakhir yang harus didobrak oleh Windigo.
AGO memilih Inferno sebagai map pertama. Windigo yang bermain sebagai Terrorist terlebih dahulu berhasil memimpin dengan skor 5-0. Enggak tinggal diam, AGO pun menyesuaikan tempo permainan dan berhasil mengubah kedudukan di babak pertama dengan skor 8-7. Meski Windigo sempat memimpin di babak kedua dengan skor 13-9, AGO akhirnya berhasil mengamankan map pilihan mereka dengan skor 16-14 berkat eksekusi bomb site A yang sangat rapih.
Mirage yang merupakan map pilihan Windigo pun tiba. Merasa sangat nyaman dengan map tersebut, Windigo yang bermain sebagai Counter Terrorist tampil ganas dan sangat rapi. Windigo baru memberikan skor pertama kepada AGO saat Buble- gagal melakukan 1v2 clutch di ronde ke-9. Babak pertama pun berakhir dengan skor 10-5 untuk Windigo.
Meski unggul jauh, Windigo kesulitan memastikan kemenangan di babak kedua. AGO bisa mengejar cukup baik lewat permainan yang sangat kompak. Hampir terkejar dengan skor 15-13, Blocker akhirnya berhasil mengamankan skor terakhir untuk Windigo dengan menggagalkan Gruby yang hampir memenangkan 1v3 situation di ronde terakhir.
Pada map penentu, Dust 2, AGO yang bermain sebagai Terrorist berhasil memenangkan ronde pistol pertama. Namun, berkat force buy yang dilakukan Windigo, skor dengan cepat berbalik menjadi 5-1. AGO yang kesulitan untuk menembus pertahanan dari CT side Windigo harus merelakan babak pertama dengan skor 5-10.
Meski AGO kembali memenangkan ronde pistol di babak kedua, force buy yang dilakukan Windigo kembali membuahkan hasil manis. Ronde terakhir berlangsung dramatis dengan 1v2 situation di mana Gruby harus menelan peluru pahit dari Blocker yang akhirnya membawa Windigo memenangkan map tersebut dengan skor 16-7.
Siapa yang menyangka skuat yang sama-sama menduduki peringkat Top 30 jadi finalis di WESG 2018 kemarin? Apakah ini pertanda pergantian era pemain-pemain fresh di skena esports CS:GO? Atau hanya sebuah fluke? Tuliskan pendapat kalian di kolom komentar, ya! Terus ikutin juga berita terbaru seputar CS:GO dan esports lainnya hanya di kanal KINCIR!