Beberapa hero di Dota 2 punya latar belakang dan cerita yang menarik. Beberapa kemampuan dan kekuatan yang mereka miliki bisa jadi diceritakan lewat dongeng atau lore yang ada di Dota 2. Rubick adalah salah satu hero berbentuk penyihir dan kemampuan sihirnya ini ternyata punya latar belakang dan cerita yang menarik.
Penasaran, gimana sih latar belakang dan cerita tentang Rubick? Berikut adalah latar belakang sang penyihir cerdik yang dikumpulkan dari deskripsi di beberapa sumber di dalam game.
Darah dan warisan sihir Rubick
Rubick adalah seorang anak dari Magi yang namanya cukup terkenal di Dota, Aghanim. Penyihir yang namanya diabadikan sebagai item Aghanim’s Scepter, adalah salah satu dari 11 penyihir paling kuat di seluruh dimensi yang ada di Dota 2. Kalau Rubick memegang Aghanim’s Scepter di dalam game dia bakal bilang: “Father’s masterpiece” atau di dalam beberapa kesempatan dia bakal curhat kalau Rubick udah lama enggak memegang tongkat sihir ayahnya tersebut.
Rubick selalu berusaha menjadi penyihir kuat seperti ayahnya. Ia juga bercerita kalau dia enggak pernah tahu rahasia dari Aghanim’s Scepter. Ia beranggapan kalau kristal yang ada di tongkat ayahnya tersebut sangat langka dan punya kekuatan besar yang enggak bisa dia pecahkan. Dalam usahanya mencari batu-batu sihir, Rubick bekerja sama dengan Meepo yang menurutnya adalah partner bisnis yang baik.
Gelar Grand Magus dan pergulatan batin Rubick
Gelar Grand Magus Rubick dianugerahkan oleh 11 magi yang disebut sebagai Insubstantial Eleven. Mereka merasa bahwa kemampuan Rubick yang bisa mengingat sihir dari lawan-lawannya sebagai kemampuan penyihir terbaik. Bagi seorang Rubick sendiri, mencuri sihir ini ternyata melukai kebanggaannya sebagai penyihir. Terlebih ayahnya yang dikenal sebagai penyihir terbaik itu dikenal mempunyai kemampuan untuk menciptakan sihir-sihir sendiri.
Rubick merasa kalau dirinya enggak orisinal alias hanya bisa meniru sihir milik orang lain. Kegalauan ini menghantui dirinya dan bahkan mengganggu mental serta kesehatan jiwanya. Kalau lo perhatiin, Rubick punya gerak tubuh yang aneh dan ini katanya, karena Rubick sudah ‘gila’ karena pergulatan batinnya sendiri dan karena ulahnya mencuri sihir dari orang lain.
Cerita dibalik topeng Rubick
Rubick sebenarnya adalah seorang manusia sama seperti ayahnya, tapi di dalam game kita melihat Rubick memakai topeng. Selain karena pergulatan batin dan untuk menyembunyikan identitasnya, Rubick memakai topeng karena dia sangat suka berduel. Salah satu tujuan hidupnya adalah untuk berusaha membunuh seorang Magus.
Menurut seorang Rubick, seorang penyihir yang baik harus mampu menyembunyikan identitasnya. Menjadi misterius dan tidak bisa diprediksi adalah keutamaan untuk bisa menjadi penyihir terkuat. Ia kerap mengganti topengnya untuk mengecoh dan mempermainkan lawannya sehingga ia tidak bisa dengan mudah dikenali.
Teman dan musuh bagi seorang Rubick
Rubick memiliki hubungan spesial dengan beberapa hero lain. Selain yang sudah disebutkan kalau Rubick memiliki ‘bisnis’ dengan Meepo, ia juga dekat dengan beberapa penyihir. Salah satu hero yang mengagumi Rubick adalah Skywrath Mage. Jika Rubick dipasangkan dengan Skywrath Mage dalam satu game, Skywrath Mage akan berkata kalau ia bersyukur bisa bertemu dan berperang di samping seorang Grand Magus.
Belum ada jawaban atas siapa sebenarnya Magus yang dimaksud ingin dibunuh oleh Rubick. Ada beberapa yang bilang kalau sebenarnya Magus yang diincar Rubick adalah Pugna. Jika Rubick berhasil membunuh Pugna di dalam game ia akan berkata: “May the arts of oblivion die with you, Pugna”. Rubick terkenal santun dan jarang berkata ‘pedas’ dan ini mengindikasikan bahwa Rubick sangat membenci sihir Pugna. Anti-Mage yang dikenal sebagai musuh para penyihir juga adalah musuh bagi seorang Rubick. Menurutnya nama Anti-Mage sangat menyinggung dan ia tak paham dengan alasan Anti-Mage begitu membenci seorang penyihir.
***
Penyihir paling cerdik di Dota 2 ini punya cerita yang menarik, kan? Apakah lo termasuk penggemar Rubick di Dota 2? Cek juga beberapa cerita dibalik hero dota lainnya, ya!