Tren eSports saat ini memang lagi naik daun. Popularitasnya udah mulai menyaingi olahraga konvensional dengan makin maraknya turnamen besar berskala internasional. Indonesia pun juga udah keciptratan hype eSports. Buktinya, kini makin banyak tim eSports yang dibentuk dan rajin ikutan kompetisi.
Mungkin lo ngebet kepengen jadi atlet professional dan membentuk tim eSports setelah melihat prestasi dan hasil yang didapat oleh para atletnya. Sebelum benar-benar melakukannya, lo harus tahu bahwa semua yang diraih atlet atau tim eSports berprestasi enggak bisa lo lakukan layaknya membalikkan tangan.
Baca juga 10 Atlet eSports Indonesia dengan Bayaran Termahal.
Butuh kesabaran dan dedikasi penuh untuk benar-benar sukses. Tim-tim seperti Evil Geniuses (EG), Rex Regum Qeon (RRQ), atau FaZe Clan dulunya adalah tim kecil yang hanya berbekal semangat menggebu-gebu dari para pemainnya. Mereka tentu harus melewati perjalanan yang panjang untuk bisa sampai di tempat mereka berada sekarang.
Nah, kalau lo udah enggak bisa nahan keinginan untuk menjadi membentuk tim eSports dan menjadi atlet pro, seenggaknya pelajari dulu kiat dan panduan di bawah ini biar lo enggak salah langkah.
1. Mencari Rekan Tim
Rekan tim bisa ada di mana aja dan enggak harus teman yang selama ini dekat dengan lo. Memang, sih, bakal lebih enak kalau dapat rekan tim yang udah kita kenal. Alasannya bisa karena kita udah tahu karakteristik dan gaya mainnya, bisa juga karena udah punya ikatan tersendiri yang bikin permainan tim jadi lebih mudah. Akan tetapi, enggak menutup kemungkinan kalau teman mabar yang lo kenal lewat dunia maya adalah calon partner lo nanti.
Nah, buat lo yang punya teman mabar asyik dari dunia maya, langkah yang harus lo lakukan pertama kali adalah menghubunginya dan mengenal sosok aslinya. Karena enggak pernah kenal atau bahkan ketemu sebelumnya, tentu lo dan rekan setim harus memupuk rasa percaya agar tim bisa semakin kompak. Lo bisa bikin grup Whatsapp, LINE, atau aplikasi khusus kayak Discord untuk menjadi tempat berkomunikasi. Setelah itu, lo bisa lanjut dengan latihan rutin yang udah ditentukan jadwalnya bila partner daring lo posisinya enggak memungkinkan untuk lo capai.
2. Tentukan Target Tim Kalian!
Sebuah tim tentu bakal hampa tanpa sebuah target. Nentuin target enggak semudah yang dibayangkan. Lo harus menyatukan ide, pikiran, dan motivasi lima orang (bisa lebih!) yang punya tujuan dan visi yang berbeda.
BTW, target yang harus dikejar sebuah tim enggak harus menjuarai turnamen. Bisa aja lo dan rekan setim enggak mau serius dulu. Target juga harus dipertimbangkan dan dilihat berdasarkan situasi atau pun kemampuan tim yang lo punya. Memang, sayang rasanya kalau tim enggak dibentuk untuk mengejar prestasi.
Simak juga Dominasi Korea Selatan dalam Dunia eSports.
Daripada terlalu ambisius ingin mengejarnya dan mementingkan ego sehingga bikin hancur chemistry tim, ada baiknya lo berkomitmen dulu. Misalnya, lo dan rekan setim masih ragu sama kemampuan. Lo bisa memulai dengan latihan bareng secara rutin dan mengikuti turnamen kecil yang bisa meningkatkan kemampuan sekaligus pengalaman.
3. Practice Makes Perfect
Namanya juga olahraga, lo harus latihan dengan giat untuk meraih apa yang lo kejar bersama rekan setim. Se-GG apa pun kemampuan lo dan tim secara keseluruhan, enggak ada yang namanya kesempurnaan yang diraih tanpa latihan. Lo bisa melakukan eksperimen-eksperimen gaya permainan yang beda agar strategi tim enggak terbaca saat kompetisi. Makanya, sparing melawan tim lain juga wajib dimasukkan ke prioritas latihan untuk mencoba strategi atau ngetes mental tim.
Seperti yang udah dijelaskan di atas, setelah lo dan tim udah berkomitmen, saatnya menentukan jadwal latihan yang pas dan enggak mengganggu rutinitas lo sebagai manusia biasa. Sama kayak nentuin target, latihan bareng itu enggak semudah kata orang. Masing-masing individu punya kebutuhan dan kondisi yang berbeda. Maka dari itu, lo harus mendiskusikan jadwal latihan yang pas agar enggak terjadi bentrok akibat anggota tim yang bolos. Selain itu, waktu latihan bergantung pada kondisi tim. Saat sebuah tim lagi mengikuti turnamen, biasanya latihan jadi lebih intensif dan sering.
Lokasi latihan juga harus lo perhatikan. Lo bisa latihan dengan booking ruangan VIP di warnet atau di rumah atau apartemen yang memungkinkan untuk melakukan latihan secara serius dan fokus. Dalam melakukan latihan, ada baiknya jangan terlalu memaksakan tubuh. Bakalan bete banget, 'kan, kalau lo udah latihan semalam suntuk, justru lo enggak fokus atau bahkan "gugur sebelum berperang" gara-gara sakit?
4. Ikuti Segala Kompetisi yang Ada
Kalau udah sering berlatih bareng, selanjutnya adalah mulai mengikuti turnamen. Mulailah dari turnamen kecil-kecilan dan selalu berusaha untuk menjadi pemenangnya. Selain menambah rasa percaya diri, nama tim lo juga makin diperhitungkan kalau semakin rajin lo memenangkan turnamen. Meski kalah dan gagal juara, jangan pernah berkecil hati. Di momen inilah lo harus introspeksi diri dan menganalisis kesalahan apa yang dilakukan tim agar bisa lebih baik dalam turnamen selanjutnya.
Nah, cari info turnamen dari mana? Please, deh, guys, sekarang udah bukan zaman batu lagi. Media sosial bisa dijadikan tempat buat cari informasi turnamen. Situs-situs gaming biasanya juga sering rajin ngasih informasi turnamen. Skala turnamen pun berbeda-beda. Ada yang kecil (warnet atau kampus), regional, nasional, atau internasional.
Sebagai referensi, lo bisa tengok 10 Turnamen eSports dengan Hadiah Terbesar.
Mau besar, mau kecil, sama aja! Turnamen berskala besar memang menjanjikan hadiah dan pengalaman bertemu tim-tim besar. Namun, bukan berarti turnamen kecil enggak ada faedahnya. Turnamen kecil-kecilan inilah yang bisa jadi batu pijakan buat tim lo untuk menjadi salah satu tim yang paling diperhitungkan di jagat eSports. Bisa jadi juga, lo makin berprestasi dan mewakili nama Indonesia di kancah dunia nantinya. Who knows?
5. Manajemen Tim dan Sponsor
Sebenarnya poin ini bonus, sih, buat lo yang punya semangat tinggi untuk menjadi tim eSports profesional. Setelah memiliki popularitas yang bagus, udah sepatutnya lo dan tim lebih memfokuskan diri untuk mengembangkan tim agar menjadi lebih terkenal. Nah, lo bisa mulai dengan merekrut manajer atau para ahli mempromosikan tim dan mencari sponsor.
Jangan lupa juga kalau peran media sosial penting banget buat mendukung popularitas tim dan interaksi antara lo dan penggemar. Lo bisa mulai dengan membuat akun fanpage di Facebook atau Instagram. Cara ini bakal menarik perhatian berbagai kalangan untuk mengikuti kegiatan tim lo. Apalagi, kalau udah punya logo tim, tim lo bakal diperhitungkan keseriusannya dalam turnamen. Untuk urusan sponsor, kalau tim kalian rajin ikut kompetisi dan menang terus, bukan enggak mungkin perusahaan-perusahaan besar nantinya melirik lo untuk menjadi endorser produknya.
***
Kira-kira, itu aja, sih, beberapa tips untuk membentuk tim eSports sendiri. Setelah baca artikel ini, apakah lo jadi makin antusias dan enggak sabar buat segera bikin tim? Atau, lo punya kiat lainnya yang enggak dijelasin di sini? Ya, udah, pokoknya jangan sungkan-sungkan untuk berkomentar, ya!