Game RTS atau game strategi mewajibkan pemainnya memutar otak. Bukan cuma asal memutar otak, tapi juga harus memikirkan kebijakan dan langkah selanjutnya yang akan lo ambil. Bermain game RTS layaknya berperan sebagai 'raja'. Lo bisa melakukan apa saja, tapi juga harus siap dengan segala konsekuensi. Salah ambil langkah, dinasti yang udah lo buat pun berpotensi hancur lebur.
Saat ini, masa kejayaan game RTS bisa dibilang udah lewat. Makanya, buat lo para gamer baru yang belum pernah ngerasain bagaimana asyiknya bermain game sambil memutar otak, di bawah ini Kincir berikan rekomendasi waralaba atau seri game RTS yang patut lo mainin sekali seumur hidup lo.
1. StarCraft
StarCraft bisa dibilang menjadi pelopor game RTS dengan latar di luar angkasa. Game garapan Blizzard ini juga menjadi bukti bahwa game RTS keren enggak harus selalu berlatar sejarah atau menggunakan setting kerajaan di masa lampau.
Seri StarCraft dimulai dengan perilisan game pertama pada 1998, lalu dilanjutkan dengan StarCraft II: Wings of Liberty (2010). Dua game ini telah memiliki empat paket ekspansi yang memperkaya konten dan membuat game jadi enggak ngebosenin.
Sebagai game strategi, StarCraft memiliki premis yang sangat menarik. Kisahnya berpusat pada konflik tiga faksi yang saling bertempur untuk memperebutkan dominasi di Galaksi Bima Sakti.
Game ini jadi makin menarik berkat gameplay yang menarik dan memberikan variasi permainan berkat adanya tiga faksi. Masing-masing faksi memiliki karakteristik, serta kelebihan dan kekurangannya tersendiri sehingga game tetap seimbang.
Karena begitu adiktif, StarCraft pun sangat disukai oleh para gamer di zamannya. Banyak penghargaan bergengsi yang game ini raih. Uniknya, game pertama baru mendapatkan sekuel lewat dari satu dekade meski sukses besar di pasaran.
Pokoknya, lo enggak akan nyesal mainin dua game ini. Memang grafisnya terbilang sangat jadul. Namun, enggak perlu khawatir karena Blizzard telah merilis versi remastered dengan kualitas visual yang enak dipandang mata.
2. Command & Conquer
Pertama kali rilis pada 1995, Command & Conquer menjadi salah satu seri game RTS pertama yang terjun ke ranah ini. Di usianya yang udah dua dekade, Command & Conquer memiliki banyak elemen yang akan lo temukan di game RTS modern. Makanya, bisa dibilang game ini adalah pelopor game RTS modern.
Sama kayak StarCraft, Command & Conquer mengambil kisah fiksi ilmiah peperangan antar bangsa di Bumi. Kedua pihak yang berseteru, Global Defense Initiative dan Brotherhood of Nod, berkonflik untuk memperebutkan substansi misterius bernama Tiberium hingga menyulut perang dunia.
Secara gameplay, Command & Conquer memang enggak beda jauh dengan game RTS kebanyakan. Namun, game ini punya ciri khas dengan menggunakan metode full motion video (FMV).
FYI, FMV merupakan metode gameplay dengan jalan cerita yang terhubung dengan cuplikan live-action yang diperankan oleh aktor. Menariknya, aktor yang bermain di dalam cuplikan kebanyakan merupakan karyawan Westwood, developer awal game ini.
Tak hanya karena FMV, Command & Conquer dianggap sebagai seri game RTS paling epik. Memainkannya bak menonton sebuah opera. Lo akan menikmati sajian drama, didukung oleh musik epik yang akan selalu terngiang-ngiang di kepala.
Berkat keepikannya, game ini pun berhasil memenangkan banyak penghargaan. Command & Conquer pun dianggap sebagai waralaba yang mendefinisikan game RTS saat ini. Secara komersil, waralaba ini juga sukses besar. Game pertamanya saja terjual hingga 30 juta kopi hingga 2009.
Sayang beribu sayang, waralaba ini menjadi salah satu korban utama kebobrokan Electronic Arts (EA). Westwood, developer yang menggarap waralaba ini sejak awal, diakuisisi oleh EA pada 1998 hingga pada akhirnya tutup pada 2003.
3. Company of Heroes
Waralaba ini punya kesamaan dengan StarCraft. Relic Entertainment selaku developer hanya merilis dua seri Company of Heroes. Namun, dua game tersebut ternyata udah cukup bikin game ini mendapat reputasi sebagai salah satu game RTS terbaik sepanjang masa.
Beda dari dua waralaba di atas, Company of Heroes menggunakan setting Perang Dunia 2 dengan latar benua Eropa. Yap, game ini membuktikan kalau peristiwa Perang Dunia enggak cuma epik jika divisualisasikan menjadi game FPS, tapi juga RTS.
Sama seperti peristiwa Perang Dunia 2, lo bisa bermain sebagai faksi Sekutu dan Axis. Kedua faksi ini memiliki karakteristik dan kemampuan spesialnya masing-masing. Faksi Sekutu memiliki unit yang lebih murah dan serbabisa, sedangkan Axis punya unit yang lebih beragam, tapi mahal.
Selebihnya, Company of Heroes memiliki mekanisme gameplay yang sama dengan game RTS pada umumnya. Namun, keistimewaan game ini enggak lain adalah keepikan latar Perang Dunia yang membuat lo seakan menjadi Jenderal Eisenhower atau Hitler saat memainkannya.
Mode single-player campaign bisa dikatakan sebagai senjata utama game ini. Sesuai dengan latarnya, misi yang akan lo mainkan sesuai dengan peristiwa sejarah pada Perang Dunia 2. Sebut saja seperti peristiwa D-Day, Pertempuran Carentan, Operasi Kobra, dan lainnya.
Waralaba ini juga memiliki beragam ekspansi yang memperkaya konten. Company of Heroes 2 (2013), misalnya, memiliki dua DLC/konten ekspansi yang menambah map di mode multiplayer serta pasukan baru. Sementara itu, DLC kedua menambah misi untuk single-player campaign.
4. Warcraft
Enggak lengkap rasanya jika daftar game RTS terbaik wajib main tanpa Warcraft. Yap, sebelum Command & Conquer datang, Warcraft udah lebih dulu mempopulerkan genre RTS. Game pertama yang rilis pada 1994 memang bukan yang pertama kali membawa mode multiplayer. Namun, popularitasnya bisa dibilang mempengaruhi gamer di seluruh dunia untuk serius memainkan RTS serta mode multiplayer-nya.
Popularitas Warcraft tentu enggak datang begitu saja. Semuanya bisa digapai berkat keepikan gameplay serta premis yang bikin gamer di seluruh dunia ketagihan untuk memainkannya.
Berlatar di dunia fantasi abad pertengahan, Warcraft memiliki premis konflik antara bangsa manusia bernama Azeroth dan ras Orc. Sebagai pemain, lo harus mengumpulkan sumber daya alam untuk membangun peradaban, lalu mengumpulkan pasukan tentara untuk mengalahkan lawan.
Kedua faksi sama-sama memiliki tiga tipe pasukan, yakni melee (jarak dekat), ranged (jarak jauh), dan spellcasters (sihir). Menariknya, sistem spellcasters enggaklah segampang yang dibayangkan pada awalnya. Lo enggak cuma membuat pasukan sihir, tapi juga membangun mekanisme bangunan sihir yang berfungsi sebagai pertahanan maupun menyerang.
Secara gameplay, sebagai pelopor RTS Warcraft memang enggak jauh beda dengan game RTS pada umumnya. Namun, lo akan mendapatkan keistimewaan berupa monster hutan yang bisa mengganggu sekaligus dikendalikan, atau hutan belantara yang bisa dimanfaatkan sebagai 'benteng' alami.
Waralaba ini bisa dibilang jadi yang paling kaya akan konten. Tercatat ada tiga seri utama serta seri game lain di luar RTS, seperti World of Warcraft (MMORPG) dan Hearthstone (kartu). Selain itu, Warcraft III juga memiliki banyak DLC seperti The Burning Crusade, Wrath of the Lich King, Cataclysm, Mists of Pandaria, Warlords of Draenor, Legion, dan Battle for Azeroth.
5. Age of Empires
Penggemar RTS mana yang enggak kenal sama game ini? Waralaba Age of Empires memang patut disebut sebagai salah satu RTS paling populer di dunia. Alasannya pun sederhana karena Age of Empires jadi RTS pertama yang membuat lo bisa menikmati game sekaligus belajar sejarah di saat bersamaan.
Pertama kali rilis pada 1997, Age of Empires telah memiliki empat seri utama hingga kini. Terkecuali Age of Mythology, lo benar-benar akan belajar sejarah di waralaba ini lewat mekanisme perkembangan zaman.
Misalnya, di Age of Empires pertama lo akan bermain pada zaman batu hingga besi. Tiap zamannya pun memiliki karakteristik. Makin canggih zaman, makin kuat juga pasukan dan kerajaan lo secara keseluruhan. Makanya, lo pun harus cepat berpindah zaman agar lo lebih kuat dari musuh.
Apa yang harus lo lakukan untuk memenangkan pertandingan pun enggak beda jauh dari game RTS lain. Perkembangan zaman tak bisa dilakukan dengan hanya menunggu waktu. Untuk bisa melakukannya, lo harus mengumpulkan sumber daya serta persyaratan lain yang dibutuhkan.
Age of Empires juga jadi menarik karena menjadi pelopor pertempuran laut. Yap, lo enggak hanya harus membangun kerajaan di atas daratan, tapi juga di lautan. Tanpa membangun armada laut yang mumpuni, kerajaan yang udah lo bangun sedemikian rupa di daratan pun bisa hancur lebur diserbu armada maritim kerajaan lain.
Waralaba yang dirilis di platform PC ini sempat dirumorkan akan merilis seri keempat. Sayangnya, hingga saat ini semua masih belum jelas kabarnya. Namun, lo enggak perlu kecewa karena waralaba ini memberikan banyak DLC serta versi remastered yang bisa lo mainkan dengan enak.
***
Bermain video game adalah soal bagaimana diri lo terhibur saat memainkannya. Cara menghiburnya pun beragam dan bisa disesuaikan dengan selera lo sebagai gamer. Ada yang terhibur dengan cara membunuh orang di dunia virtual lewat game FPS, atau jadi pemain sepak bola terbaik di dunia virtual lewat game seperti FIFA atau PES, bisa juga dengan memutar otak lewat game RTS (real-time strategy).
Yap, di game RTS lah lo bisa bermain sambil belajar bagaimana cara mengambil keputusan yang tepat di saat terdesak. Sayang aja, masa kejayaan RTS udah lewat hingga membuatnya enggak sepopuler dulu. Namun, terima kasih kepada lima game di atas, kita semua bisa merasakan betapa epiknya genre ini sekarang.
Nah, bagaimana pendapat lo soal lima game di atas? Pertanyaan buat gamer 'senior', nih. Mana game RTS yang dulu bikin lo sampai lupa waktu?