Nintendo selama ini terkenal sangat protektif terhadap berbagai intellectual property miliknya. Salah satunya adalah Nintendo Switch yang merupakan konsol generasi terbaru milik milik perusahaan asal Jepang tersebut.
Eksklusivitas menjadi daya tarik dari konsol tersebut, karena banyak sekali game yang secara eksklusif hanya rilis di Nintendo Switch. Makanya banyak orang yang mencoba buat mengembangkan emulator konsol tersebut, supaya bisa memainkan game garapan Nintendo di platform lain.
Yuzu, Emulator Nintendo Switch dipaksa tutup dan harus bayar denda!
Yuzu adalah salah satu emulator Nintendo Switch yang paling populer, dan merupakan produk dari Tropic Haze. Mereka sudah meluncurkan banyak sekali emulator buat konsol besutan Nintendo, mulai dari Nintendo 3DS yang menggunakan emulator bernama Citra hingga Yuzu yang mengemulasi Nintendo Switch.
Kehadiran Yuzu yang mengemulasi berbagai konsol Nintendo, sepertinya membuat Nintendo berang. Alhasil mereka menuntut Yuzu ke meja hijau, dengan dalih meningkatnya pembajakan The Legends of Zelda: Tears of the Kingdom yang sejalan dengan peningkatan pelanggan yang berlangganan ke Patreon milik Yuzu.
Setelah sempat mengatakan akan melawan tuntutan hukum tersebut, Yuzu akhirnya memutuskan buat menyelesaikan masalah secara “kekekuargaan” bersama Nintendo. Yuzu diharuskan buat membayar ganti rugi senilai USD 2,4 juta atau setara dengan Rp37 miliar.
Selain itu Yuzu juga tidak lagi diperbolehkan mendistribusikan software emulasi berbagai konsol Nintendo, serta dilarang buat menyediakan, menawarkan, memasarkan, menjual, hingga menyimpan software dan source code Yuzu.
Tidak lama setelah itu Yuzu langsung mengucapkan ucapan selamat tinggal kepada para pelanggannya melalui Discord dan Patreon milik mereka, sekaligus menandakan berakhirnya operasional Yuzu di dunia maya.
Gimana pendapatmu tentang tutupnya Yuzu? Jangan lupa buat terus mengunjungi KINCIR untuk mendapatkan informasi terbaru seputar rekomendasi game dan esports ya!