Tak bisa dimungkiri, perkembangan industri game dan esports di Indonesia sangatlah pesat dalam beberapa tahun belakangan ini. Enggak heran jika banyak pengembang aplikasi, terutama yang bergerak di bidang jasa video streaming, turut meramaikan industri yang lagi “seksi” ini. Asia Innovations Group (AIG) pun mencoba peruntungannya dengan meluncurkan platform video streaming baru bernama Uplive.
Dalam acara peluncuran yang diadakan pada Kamis di Mandarin Hotel, Jakarta, co-founder AIG sekaligus Presiden Direktur Uplive Indonesia, Ouyang Yun, optimis platform terbarunya dapat diterima oleh masyarakat Indonesia. Menurutnya, Indonesia adalah pasar yang sangat potensial. Tak tanggung-tanggung, Yun berani memasang target 20 juta pengguna di Indonesia. Sedangkan untuk pasar gamer, Uplive menargetkan 6 juta pengguna di tanah air.
“Indonesia adalah target market kami yang paling menjanjikan. Kami yakin Uplive dapat diterima di Indonesia dengan berbagai keunggulan yang kami punya,” ujar Yun dalam acara konferensi pers peluncuran Uplive.
Meski baru diluncurkan di Indonesia, Uplive bukanlah pemain ‘pemula’ dalam persaingan platform streaming di dunia. Uplive telah menjadi platform live streaming nomor satu di beberapa Negara seperti Taiwan, Hong Kong, Singapura, Vietnam, dan Malaysia. Tercatat 35 juta pengguna aktif sejak peluncurannya pada Juli 2016 hingga Maret 2018.
Bicara soal keunggulan, dalam sambutannya Yun menyorot konsep Uplive sebagai “Clean and Healthy Platform”. Maksud dari konsep ini adalah menjadikan Uplive sebagai platform streaming yang bersih dari konten-konten negatif.
“Konten negatif selalu menjadi masalah utama platform streaming di Indonesia. Oleh karena itulah kami yakin konsep ini dapat diterima oleh masyarakat Indonesia,” jelas Yun.
Menurut Yun, Uplive menyajikan konten dan performa dari para talent/host untuk menyalurkan hobi dan bakat mereka. Mereka pun dapat menunjukkan bakat dan kemampuannya kepada pengguna lain yang ada di seluruh dunia.
Sebagai platform streaming berskala global, lo enggak perlu takut untuk berinteraksi dengan streamer dari Negara lain di Uplive. Sebab, platform ini memberikan fitur penerjemah otomatis bagi seluruh penggunanya. Berkat fitur ini, pengguna dari negara manapun bisa berinteraksi tanpa ada kesulitan untuk berkomunikasi dengan berbagai bahasa.
Nah, bagaimana tanggapan lo soal platform live streaming pendatang baru ini? Apakah Uplive dapat bersaing dengan para ‘seniornya’ yang udah datang duluan meramaikan pasar Indonesia?