Grand final AOV National Championship (ANC) 2018 yang diadakan di Atrium Tunjungan Plaza 6, Surabaya, pada 14 April lalu ini, merupakan puncak dari rangkaian turnamen yang telah berlangsung sejak Januari 2018. ANC 2018 diawali dengan lebih dari 2.000 tim yang mengikuti kualifikasi offline di 23 kota dan satu kualifikasi online. Kualifikasi online diadakan buat para peserta yang kotanya enggak terdaftar di kualifikasi offline. Setelah kualifikasi tersebut, ANC 2018 dilanjutkan dengan kualifikasi regional yang menghasilkan empat tim yang kemudian ditandingkan di grand final ANC 2018.
Ada yang unik, nih, dari gelaran ANC 2018. Jika biasanya turnamen eSports kelas nasional selalu diadakan di Jakarta, ANC melakukan hal yang berbeda dengan mengadakannya di Surabaya. Project Officer ANC 2018, Edwin, mengatakan bahwa dipilihnya Surabaya karena permintaan para Challenger (penggemar AOV) yang ingin menikmati turnamen ANC di luar ibukota.
Untuk menjawab permintaan Challenger, Garena pun mengadakan voting dengan pilihan tiga kota, yaitu Bandung, Surabaya, dan Medan. Challenger diminta untuk memilih kota manakah ANC nantinya digelar. Dari hasil pemilihan voting, ternyata Surabaya yang mendapatkan suara tertinggi.
Grand Final ANC 2018 dibuka dengan pertarungan antara Chronicles Hore dan SES VOC IKAMIL 1. Di babak berformat Best of 3 ini, SES VOC IKAMIL 1 berhasil mengalahkan Chronicles Hore dengan skor 2—1.
Pertandingan kedua mempertemukan NOVA dengan SGM. Pertandingan ini berhasil dimenangkan SGM dengan skor 2—1 atas NOVA. Dengan ini, SGM akan dipertemukan dengan SES VOC IKAMIL 1 di babak final.
Selagi menunggu babak final ANC 2018 dimulai, event ini terlebih dahulu menampilkan pertandingan final Princess Cup, turnamen mobile MOBA khusus wanita perdana di Indonesia. Pertandingan ini mempertemukan Belletron dengan NXA-Ladies yang kemudian dimenangkan Belletron dengan skor 2—1.
Babak final dengan format Best of 5 ini, akhirnya dimenangkan SES VOC IKAMIL 1 dengan sangat mudah. Mereka berhasil mencetak skor 3—0 atas SGM.
Ketika ditanyakan tentang rahasia mereka bisa menang ANC 2018, pelatih SES VOC IKAMIL 1, Ibrahim Kamil, berkata, “Rahasia kita bisa menang karena tim ini berlatih lebih keras daripada tim lainnya. Kita juga terus menjaga solidaritas walaupun salah satu pemain enggak bisa main. Kita juga selalu mengoreksi kesalahan kita saat friendly match.”
Menurut SES VOC IKAMIL 1, tim lawan yang paling menyulitkan mereka bukanlah tim yang mereka temui di grand final ANC 2018. Melainkan, tim CNC yang mereka temui di kualifikasi regional yang membuat mereka cukup kesulitan.
Selamat buat SES VOC IKAMIL 1! Jangan lupa pantengin Kincir.com buat dapatin update seputar eSports selanjutnya, ya.