Dominasi Indonesia di kancah esports Mobile Legends internasional selama setahun terakhir harus putus di ajang SEA Games 2019. Timnas Mobile Legends Indonesia harus puas meraih medali perak setelah dikalahkan oleh Filipina di pertandingan final dengan skor 2-3 (8/12).
Seperti yang sudah diprediksi sejak awal, pertandingan antara kedua negara tetangga ini berlangsung sengit. Indonesia dan Filipina pun saling bertukar keunggulan dari game pertama.
Di game pertama, Indonesia sebenarnya punya peluang untuk memenangkan pertandingan. Sayangnya, kesalahan fatal yang dilakukan harus dibayar dengan kekalahan. Saat itu, war yang terjadi pada menit ke-12 di area Lord dimanfaatkan Filipina untuk split push di area top lane.
Entah kenapa, saat Eko “Oura” turun untuk menghadang Chou dari Filipina, keempat pemain lain seakan tidak fokus saat menghadapi dua pemain Filipina. Tragisnya, keuntungan jumlah pemain justru disia-siakan hingga keempatnya tewas dan membuat Filipina menyudahi game pertama dengan kemenangan.
Seakan jadi tamparan keras, Indonesia langsung bangkit di game kedua. Ridwan “Wannn” yang menggunakan Esmeralda tampil beringas. Hanya perlu 12 menit, Indonesia bisa menyudahi perlawanan Filipina untuk menyamakan kedudukan.
Indonesia akhirnya membalikkan keadaan di game ketiga setelah berhasil memenangkannya dengan skor 20-15. Meski sempat kewalahan menghadapi perlawanan Filipina, Lord yang didapatkan di menit ke-12 serta bonus wiped out membuat kemenangan diraih dengan mudah.
Strategi split push yang dilancarkan Filipina lagi-lagi harus jadi buah simalakama bagi timnas Indonesia. Di game keempat, war yang terjadi di bottom lane Filipina membuat Oura harus melepas top lane. Seakan déjà vu game pertama, Chou dari tim Filipina berhasil meluluhlantakkan semua turret di top lane.
Kali ini, Filipina tak lagi langsung memenangkan pertandingan karena Oura kembali tepat waktu dan balik mendapatkan Lord. Namun, hal tersebut belum cukup untuk menahan laju Filipina yang makin mulus dengan lubang di top lane Indonesia. Push dari Filipina di menit ke-19 menjadi penentu kemenangan mereka untuk menyamakan kedudukan menjadi dua sama.
Game kelima seakan jadi puncak dari mimpi buruk timnas Indonesia. Strategi drafting kejutan yang efektif di ajang M1, kali ini balik jadi senjata makan tuan bagi Gustian “Rekt” dan kawan-kawan. Pasalnya, Rekt memilih Zhask di game penentuan tersebut. Strategi yang mungkin efektif di ajang M1, tapi sangat berisiko untuk ajang sebesar SEA Games.
Hasilnya pun sesuai yang sudah diprediksi. Kombinasi Hero early game Filipina yang terdiri dari Lunox, Granger, dan X.Borg sama sekali tak bisa diatasi. Zhask memang sempat mencuri kesempatan dengan meratakan dua turret di top lane. Namun, keunggulan networth tim Filipina sudah terlanjur sulit disusul sehingga mereka menang mudah dengan skor 20-3.
Hasil ini tentu terbilang mengecewakan bagi sebagian pihak. Pasalnya, raihan ini seakan jadi antiklimaks dari hasil positif di kejuaraan bertaraf internasional seperti Mobile Legends Southeast Asia Cup (MSC) 2019 yang dimenangkan ONIC serta Mobile Legends World Championship 2019 (M1) yang dimenangkan EVOS.
Perjalanan timnas Indonesia yang berjalan cukup lancar pun membuat pemerhati esports di Indonesia berharap banyak. Pasalnya, Rekt dan kawan-kawan mulus melaju ke final melalui babak upper bracket. Sedangkan Filipina harus turun ke lower bracket terlebih dahulu.
Meski begitu, perjuangan dan pengorbanan Rekt, Wannn, Oura, Donkey, Psychoo, dan Drian di ajang ini tetap harus diapresiasi. Pasalnya, mereka telah berjuang keras meski hasilnya belum sesuai dengan yang diharapkan.
Bagaimana tanggapan kalian tentang apa yang telah diraih timnas Mobile Legends Indonesia di ajang SEA Games 2019? Apakah medali perak sudah cukup membuat kalian puas? Ataukah hasil ini membuat kalian kecewa?
Share pendapat kalian di kolom komentar, ya. Serta, ikuti terus KINCIR untuk kabar ter-update dari ajang SEA Games 2019 karena masih ada cabang Arena of Valor (AOV) dan Tekken 7 yang punya peluang meraih emas!