Selagi para pemain sibuk naikin ranking di PUBG Mobile, hadir lagi judul PUBG baru. PUBG: New State hadir sebagai versi lebih fresh dengan berbagai pembaruan dari versi orisinalnya.
Ya, sebenarnya enggak baru-baru banget, sih. Namun, game ini tetap bawa hype yang beda. Dengan embel-embel “New State”, pemain diharapkan mendapatkan kesan dan pengalaman yang baru.
Nah, perilisan PUBG: New State jadi bikin KINCIR bertanya-tanya. Apakah benar PUBG baru ini membawa kesegaran? Apakah New State lebih baik dari versi orisinal sehingga bisa bikin pemain setianya hijrah?
Jawaban dari pertanyaan di atas akan KINCIR jawab pada review jujur PUBG: New State di bawah ini.
Review PUBG: New State
Game Porting yang Unggul di Grafis
Dari tampilan visual, PUBG: New State ini jelas jauh berbeda dari yang dulu. Grafisnya sebelas dua belas dengan versi PC. Kesan realistisnya bisa kalian rasakan dari movement karakter sampai gerak-gerik membidik senjata atau ketika knock.
Ketika kalian turun dari pesawat sudah tidak bisa lagi pakai praktik menukik ke bawah sambil menyerong. Di PUBG: New State pergerakannya dibuat senyata mungkin jadi trik-trik aneh seperti itu tidak akan bekerja dan hal ini jadi nilai plus. Jadi semua orang turun di lokasi tergantung ketepatannya memperkirakan lokasi dengan jarak terbangnya.
Secara keseluruhan grafis dari PUBG: New State patut diacungi jempol. Apalagi mengingat total memori aplikasinya tidak besar. Padahal untuk ukuran visual seperti ini harusnya bisa di atas 3—4GB. Namun untuk memaksimalkan kualitasnya memang tidak bisa dimainkan di hape “kentang”, soalnya ada spesifikasi minimum untuk bisa mendapatkan kepuasan.
Map Baru Bukan Tantangan Baru
Kita selama ini sudah akrab dengan Erangel, Miramar, Sanhok, dan Kalahari, namun kalian harus beradaptasi lagi dengan dua map baru yaitu Troi. Nuansa map baru ini pun mirip dengan Erangel. Hanya saja ada perombakan dari segi nama lokasi sampai bangunan. Ketika kalian turun dari pesawat kalian akan merasa berada di Erangel.
Lalu apa yang membuat game ini membawa kesan “new” di dalam game-nya kalau map pun sama? Perbedaan yang paling signifikan adalah nama lokasi map serta bangunan-bangunannya. Kalian tidak akan lagi menemukan Pochinki, School, atau Military Base dan di beberapa lokasi bangunannya dibuat lebih modern.
Biarpun kalian bermain di map baru sesungguhnya tidak terasa ada tantangan yang KINCIR rasakan. Soalnya, ya, gameplay di dalam game ini sama saja. Berkaca pada versi orisinalnya, map yang sudah ada emang mengaadaptasi dari versi PC, jadi kita tidak aneh lagi mendengar nama map yang sama.
Embel-embel “New State” di bagian judul memang tidak salah, sih, tapi kalau yang dihadirkan memilki nuansa yang sama, rasanya sudah bukan kejutan lagi. Jujur saja, antusias KINCIR langsung drop ketika tahu kalau Troi ini 70% mirip Erangel.
Fitur Beli Item di Tengah Peperangan Agak Menantang
Untuk poin ini KINCIR akui memang sangat baru. Kalian bisa membeli item di Drone Shop. Perbedaan ini adalah yang paling signifikan dari PUBG Mobile dengan PUBG: New State.
Mekanik transaksinya adalah selama fase looting, kalian akan menemukan uang berceceran bernama Drone Credit. Kalian bisa menukarkan mata uang tersebut dengan berbagai macam item di dalamnya.
Ada Flare Gun biasa, sampai yang warna hijau yang nanti akan kita bahas. Lalu ada Deployable Shield yang fungsinya mirip dengan tembok lem di game sebelah. Ada juga Search Drone untuk memantau musuh dari ketinggian.
Dari semua item yang ada, menurut KINCIR yang paling keren adalah Flare Gun hijau. Kalau yang warna merah bisa memanggil drop air, sedangkan yang berwarna hijau bisa dipakai untuk menghidupkan rekan tim yang sudah mati terlebih dahulu.
Nantinya mereka akan spawn di sekitaran lokasi kalian menembakkan Flare Gun hijau dalam kondisi telanjang. Di sini, rekan tim yang hidup lagi harus looting perbekalan dari awal. Di sinilah keseruan baru bisa dirasa. Rekan tim yang akhirnya hidup lagi sangat potensial membantu kalian meraih WWCD.
Fitur Rekrut Musuh Bikin Awkward
Kalau tadi kita berbicara soal menghidupkan rekan tim, ada juga fitur yang KINCIR rasa sangat aneh, yaitu sistem rekrut. Penjelasan singkatnya adalah ketika satu orang terakhir di tim kalian berhasil ditumbangkan, mereka tidak langsung mati dan bisa direkrut jadi tim musuh.
Masih bingung? Tenang, KINCIR juga butuh waktu agak lama untuk menemukan nilai benefit pada mekanisme baru ini. Jadi intinya si rekan tim kalian yang tinggal sendirian itu bisa direkrut jadi tim di kubu musuh. Ketika hal itu terjadi kalian langsung kembali ke lobi sedangkan teman kalian tadi masih bisa terus menjalani pertarungan dengan teman barunya.
Agak bertentangan memang dengan ajakan mereka yang menggaungkan “Play with your friends as a team”, namun pada akhirnya kalian dikhianati. Lebih jauh lagi hal ini bisa jadi dilema kalau sudah masuk esports.
Masa sewaktu ada satu tim yang tinggal seorang diri bisa direkrut? Lantas bagaimana dengan nasib rekan timnya yang sudah gugur? Belum lagi akan membingungkan panitia soal perhitungan poin soalnya ada dua peserta di dalam tim yang sama. Apa nantinya fitur ini diharamkan untuk digunakan pada skena kompetitif? Terus untuk apa ada?
Mungkin saja rencana sang developer memang tidak ingin membawa game PUBG: New State ke industri esports. Jadi aplikasi ini memang hanya untuk para pemain publik yang ingin main santai dan kasual saja.
Kenapa Harus Ada Dua Game yang Berbeda dengan Spesifikasi Sama?
Setiap kali buka aplikasi PUBG: New State yang terlintas di pikiran adalah “kenapa harus mainin game ini, padahal sudah ada PUBG Mobile?” bukan bermaksud apa-apa, tapi dari awal matchmaking sampai terjun ke pertempuran rasanya masih sama seperti main game yang orisinilnya.
Penambahan fitur-fitur baru di PUBG: New State tidak terlalu menolong. Soalnya para pemain akan fokus dengan gameplay normal dan lupa ada fitur Drone Shop atau bisa menghidupkan rekan tim. Soalnya di dalam game Battle Royale ini, kan, yang jadi fokus utamanya adalah memburu musuh dan bertahan hingga akhir.
Semoga saja pada update-update berikutnya akan benar-benar ada hal baru di PUBG: New State. Soalnya untuk saat ini masih begitu terasa nuansa PUBG Mobile dari berbagai aspek. Jia nantinya sang pengembang bisa menghadirkan fitur-fitur yang jauh berbeda dengan versi lamanya, mungkin saja bisa menarik pemain dalam jumlah masal.
***
Untuk bisa menemukan keseruan di PUBG: New State sepertinya butuh waktu agak lama. Soalnya secara general memang sama dengan versi terdahulunya. Tidak ada salahnya kalau kalian mau mencoba game ini untuk mencari keseruan lain. Tapi KINCIR yakin untuk para pemain lawas pasti lebih memilih yang lama daripada judul baru ini.
Bagaimana pendapat kalian? Silakan tulis jawaban di kolom komentar, ya! Jangan lupa untuk terus pantau KINCIR agar kalian tidak ketinggalan berita terbaru seputar game dan esports lainnya.