(REVIEW) Pokemon Masters

Pokémon Masters
Genre
  • ARPG
Publisher
  • DeNA
Developer
  • DeNA
Release Date
  • 28 August 2019
Rating
5 / 5

*Meski dihantui oleh repetisi dan mikrotransaksi yang cukup mengganggu, Pokémon Masters bisa dikatakan berhasil dalam membangkitkan nostalgia lewat pilihan karakter ikonis!

The Pokémon Company nampaknya cukup serius dengan ekspansinya ke ranah mobile game. Tak berhenti di Pokémon GO, mereka kembali menghadirkan game baru dengan gameplay RPG yang kali ini tampil beda, yakni Pokémon Masters

Hadir dengan formula baru, game ini tampil unik ketimbang para pendahulunya. Bukannya menangkap para monster, kini pemain harus menciptakan sinergi tim terbaik dengan pilihan Trainer yang ikonis di dalam serial.

Apakah formula baru yang disajikan oleh Pokémon Masters mampu memberikan pengalaman yang baik? Simak ulasan dari KINCIR berikut ini!

 

Sajian Grafis yang Imut

Sebagai game mobile, Pokémon Masters menawarkan kualitas grafis yang cukup tinggi. Para Pokémon seolah hidup dengan tampilan tiga dimensi. Sangking realisnya, game ini bakal kesulitan berjalan dengan FPS tinggi pada gawai yang kentang.

Karena dibawakan dengan gaya bertarung yang real-time, game ini kelihatan lincah memainkan gerak-gerik Pokémon. Belum lagi animasi cutscene pada kemampuan istimewa yang dikeluarkan di dalam permainan.

Untuk urusan grafis, karena dikerjakan langsung oleh The Pokémon Company, kayaknya game ini sudah tampil memuaskan. Sayangnya, grafis yang cukup memberatkan smartphone membuat pengalaman bermain terasa jadi kurang sempurna.

Repetisi dalam Inovasi

Di dalam Pokémon Masters, pemain bakal memainkan pertarungan tiga lawan tiga sekaligus. Nantinya pemain bakal memainkan Sync Pairs alias karakter Trainer serta Pokémon ikonis di sepanjang serial Pokémon, mulai dari Red, Brook, Misty, para Gym Leader, hingga para Elite Four di berbagai region bakal gabung di sepanjang permainan.

Hadirnya sistem 3v3 ini bisa dibilang membuat permainan jadi terasa segar. Pertarungan pun jadi lebih fleksibel serta membuat permainan jadi cukup memikat. Meski begitu, ada satu mekanisme tarung yang dipertahankan, yakni turn-based.

Perlu dicatat, tidak ada fitur eksplorasi seperti yang dihadirkan seri utama game Pokémon. Mekanismenya kali ini tak jauh beda dengan game-game ARPG mobile kekinian. Kalian akan mendapatkan karakter Trainer beserta Pokémon melalui gatcha.

Meski terasa inovatif, sayangnya mekanisme baru ini memunculkan kelemahan yang cukup terasa. Pemain jadi terpaku oleh pilihan karakter dan enggak bisa merekrut Pokémon dengan bebas seperti sebelumnya.

Hadirnya sistem Sync Pairs yang mengikat para Trainer dan Pokémon turut memunculkan kelemahan yang cukup terasa. Seolah-olah sistem party dalam game RPG pada umumnya, kini Pokémon Masters mengadapatasi permainan yang kurang cocok dengan waralaba tersebut.

Pasalnya, game ini mengadaptasi petualangan dan stage yang repetitif. Seiring waktu, tingkat kesulitan bakal bertambah cukup drastis. Hal ini bakal bermasalah sama sinergi yang pemain pakai.

 

Sistem RPG yang Absurd

 

Karena pemain harus menggunakan karakter Sync Pairs, kini kemampuan yang ditingkatkan sekaligus mengikat Trainer dan Pokémon miliknya. Tiga Pokémon yang dibawa bakal berkembang cukup rata. Sementara itu, karakter baru bakal kesulitan untuk berkembang melawan musuh yang kuat.

Game ini masih mengadaptasi kekuatan jenis Pokémon sehingga level tertentu hanya bisa diselesaikan dengan sinergi yang baik dari komposisi pemain. Tanpa sinergi dan strategi yang baik, game pun jadi terasa sangat sulit sehingga bisa membuat kalian merasa membuang-buang waktu.

Selain itu, kalian hanya bisa memperkuat karakter Pokémon dengan menggunakan item. Sistem ini jadi terasa sangat absurd mengingat biasanya Pokémon bakal tampil kuat ketika level mereka naik.

Selain harus melakukan grinding, cara lain untuk memperkuat Pokémon adalah dengan membeli Diamond untuk mencari item. Hasilnya, elemen pay-to-win pun jadi terasa sangat kental di game ini.

Permainan yang Terasa Monoton

Hadirnya para karakter ikonis enggak bisa menyelamatkan game ini dari kenyataan buruk. Kalian bakal bertemu sama jalan cerita yang biasa saja. Para antagonis tampil sangat lemah serta enggak memberikan kesan yang berbekas.

Seiring waktu, kalian bakal disibukkan sama pembicaraan, membuka stage baru, menyelesaikannya, dan terus mengulangi semuanya. Game ini bakal sangat membuat kalian bosan dan enggak menghadirkan variasi yang baik.

Masih ada satu hal menyebalkan lain yang akan kalian rasakan dari game ini. Untuk mencari Pokémon yang kita mau, enggak ada pilihan lain selain melakukan gatcha yang mereka sebut dalam gamenya sebagai Sync Pair Scout.

Di sisi lain, mode co-op bisa jadi sarana yang cukup baik. Kini pemain bisa berbagi permainan dan mengendalikan satu Sync Pair bersama dengan pemain lainnya.

Akan tetapi, pola semacam ini jadi aneh lantaran satu karakter harus menjalankan pertarungan dengan cepat. Konten ini juga terasa cukup monoton lantaran belum ada reward system yang menarik.

 

Mikrotransaksi yang Menghantui

Sebenarnya, para Trainer yang kita kumpulkan di awal permainan hingga menuju akhir Story jadi pilihan yang bisa dipakai. Semuanya melengkapi karakteristik Pokémon dan bisa dipakai bergantian. Sayangnya, mereka enggak punya kemampuan tinggi dan masih kalah dengan para Sync Pair berbintang lima.

Di sisi lain, keberadaan crafting untuk membuka kemampuan Pokémon juga terasa sangat membebani. Di dalam permainan, mendapatkan item tersebut sangat berat dan enggak bisa dikembalikan jika kita salah membuka kemampuan dari Pokémon lain.

Para pemain yang rela membakar uang untuk memborong Diamond bakal tampil lebih kuat dengan sangat cepat. Dengan mengoleksi para Sync Pairs, nantinya permainan bakal berjalan sangat mudah bagi siapapun.

Setiap hari, para pemain sebenarnya bisa mendapat Diamond gratis. Namun, jumlahnya sangat sedikit dan bakal butuh waktu sangat lama untuk menabungnya. Itu pun jika kalian masih rela untuk menunggu sesuatu hal yang tidak pasti.

***

Entah apa yang berada di benak The Pokémon Company ketika merilis game Pokémon Masters. Seakan ingin menghadirkan pengalaman game mobile Pokémon, formula baru yang mereka sajikan sangat merusak permainan.

Game ini hanya menghadirkan permainan yang berjalan sangat singkat dan jadi membosankan seiring waktu. Semoga saja ada banyak konten segar yang disajikan sama Pokémon Masters untuk beberapa waktu ke depan.

Untuk sementara ini, Pokémon Masters bisa dibilang sangat mengecewakan. Terutama jika kalian adalah para penggemar game RPG Pokémon. Ada baiknya jika kalian menghabiskan waktu untuk kembali memainkan game-game terdahulu ketimbang game ini.

Apakah kalian juga sudah sempat memainkan game ini? Jangan sungkan untuk berikan ulasan kalian di kolom atas, ya! Terus ikutin juga review game terbaru hanya di kanal KINCIR!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.