Game MOBA (multiplayer online battle arena) telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Terlebih setelah genre ini masuk ke ranah mobile sehingga membuatnya jadi lebih praktis dimainkan hanya dalam genggaman tangan. Sebut aja Mobile Legends atau Arena of Valor yang saat ini tengah berada di masa kejayaannya.
Mungkin beberapa di antara lo ada yang merasa bosan sama game MOBA yang begitu-gitu aja. Dimulai dari mekanisme 5v5 atau 3v3, sistem tiga lane dengan turret, base, dan monster-monster hutan yang ada. Nah, buat lo yang ngerasa jenuh, artinya lo harus cobain game MOBA bertema wibu, Onmyoji Arena!
Memang apa, sih, yang bikin game ini terasa berbeda dari game MOBA lain dan harus lo mainkan? Daripada asal tebak aja, mending lo simak ulasannya di bawah ini, deh!
1. Tema Budaya Jepang yang Kental
Onmyoji Arena bisa dibilang adalah seri spin-off dari Onmyoji, game RTS (real-time strategy) turn based keluaran NetEase, developer asal Tiongkok yang dikenal dengan game battle royale Rules of Survival. Sebagai seri spin-off, Onmyoji Arena mengadaptasi basis karakter dari game orisinalnya untuk menciptakan pengalaman MOBA yang benar-benar baru. Game ini juga mempertahankan estetika ala budaya Jepang yang elegan dan ikonis dari game orisinalnya.
Tema game ini bakal cocok banget buat lo yang ngerasa wibu alias anak Jejepangan. Dimulai dari desain game dan karakter yang benar-benar Jejepangan abis. Latar waktu dan tempat game ini mengadaptasi Jepang di periode Heian. Jadi, lo bakal ngelihat bangunan maupun pemandangan khas di kota Kyoto yang ikonis.
Karakter alias hero di Onmyoji Arena pun juga enggak mau kalah wibu-nya. Hero di game ini disebut sebagai shikigami, yang berarti roh panggilan. Desain karakternya juga lain dari MOBA kebanyakan. Jika game-game MOBA lain menggunakan desain karakter 3-D yang begitu mendetail, Onmyoji Arena menggunakan desain dengan gaya khas anime yang dipercantik dengan sentuhan 3-D.
2. Kualitas Grafis dan Suara yang Mendetail
Keunggulan utama Onmyoji Arena dibanding dengan game-game MOBA lain bisa dibilang ada dari segi grafis. Kualitas visual yang disajikan begitu cantik dan mendetail. Mungkin pada awalnya lo mengira kalau grafis yang ada di game ini murni animasi kartun 2-D ala anime. Nyatanya, lo salah besar. Gayanya memang tetap ke-anime-an. Seperti yang udah dijelasin di atas, semuanya terlihat menarik karena dipoles dengan sentuhan 3-D. Hal ini membuat karakter Shikigami terlihat begitu hidup.
Grafis game ini juga kaya akan warna. Berkebalikan banget sama Vainglory sebagai sesama game MOBA dengan grafis memukau. Gaya gotik Vainglory sejujurnya membuat grafisnya terlihat apik, tapi enggak begitu cantik jika dibandingkan dengan Onmyoji Arena.
Lo juga bisa menyesuaikan pengaturan grafis. Ada mode High Frame Rate yang memungkinkan game ini terlihat sangat mulus sangat dimainkan. Kalau lo ngerasa kurang cukup karena smartphone lo mendukung kualitas grafis HD, lo bisa memilih mode High Definiton. Harus lo catat, game ini nyatanya enggak 'seberat' yang lo duga sebelumnya. Mungkin lo mengira game ini bakal jadi 'beban' untuk smartphone lo karena kualitas grafis kelas atasnya. Faktanya, game ini bisa lo mainkan di smartphone mid-end. Cukup dengan RAM 3 GB, lo bakal nyaman saat mainin game ini.
Bukan hanya dari desain karakter dan gamenya secara keseluruhan, tema budaya Jepang yang kental juga terasa banget pada efek suaranya. Yap, telinga lo bakal terpuaskan banget di game ini. Sama kayak anime, suara tiap karakter dan announcer diisi oleh seiyuu alias pengisi suara asli Jepang yang bikin game ini terasa atmosfer animenya. Para seiyuu juga benar-benar melaksanakan tugasnya dengan sangat baik. Enggak hanya seiyuu dari Jepang, Onmyoji Arena juga menyediakan pengisi suara berbahasa Inggris jika lo enggak terbiasa dengarin celotehan berbahasa Jepang ala anime.
3. Gameplay yang Enggak Begitu-gitu Aja
Buat lo yang gemar main game MOBA, mungkin pernah sesekali lo ngerasa bosan sama gameplay yang begitu-gitu aja. Yang namanya game MOBA, lo diharuskan untuk mengalahkan musuh dengan cara membabat habis lini pertahanan mereka hingga tak tersisa. Sayang, kebanyakan game MOBA mengadopsi sistem yang hampir sama dengan game MOBA lainnya.
Ada beberapa perbedaan yang terbilang inovatif untuk ukuran game MOBA. Salah satunya bisa dilihat dari sistem waktu pertarungan. Lo bisa bermain dalam situasi siang dan malam.
Selanjutnya ada dari sistem hero. Setiap Shikigami di Onmyoji Arena bisa menguasai maksimal lima skill. Berbeda dari game MOBA kebanyakan yang hanya empat skill. Jumlah skill aktif dan skill pasifnya sendiri bervariasi tiap hero. Ada yang punya tiga skill aktif dan dua skill pasif, ada juga yang empat skill aktif dan satu skill pasif.
Permainan juga makin bervariasi berkat sistem dua battle spell. Yap, di game ini lo enggak perlu kebingungan memilih battle spell yang cocok dengan gaya permainan lo. Sebab, Onmyoji Arena memperbolehkan lo menggunakan dua battle spell sekaligus.
Game ini juga menerapkan sistem emblem yang ada di game MOBA lainnya. Bedanya, nama emblem di game ini menjadi Onmyodo. Sistemnya bisa dibilang hampir sama, tapi agak sulit untuk dimengerti saat pertama kali bermain.
4. Monster Jungle yang Unik dan Bervariasi
Inovasi selanjutnya ada pada sistem jungle. Jika Mobile Legends dan Vainglory punya superminion kuat yang akan membantu lo menggempur musuh, atau Arena of Valor dengan sistem buff Dark Slayer, Onmyoji Arena punya sistem jungling yang sedikit beda.
Ada beberapa monster hutan yang bisa kamu bunuh untuk mendapatkan tambahan EXP, gold, dan buff. Khusus untuk buff, ada empat monster yang masing-masing memiliki efek buff yang berbeda. Keempatnya yaitu Fire Kirin untuk memberi efek heal down, Water Kirin untuk efek armor break, Lighting Kirin untuk efek stun saat menyerang, dan Wind Kirin untuk memberi efek slow.
Monster hutan yang bervariasi ini tentu membuat permainan menjadi lebih menarik. Tentunya lo harus menyusun strategi untuk memilih monster buff mana yang cocok untuk karakteristik masing-masing Shikigami.
Selain monster hutan khusus buff, ada tiga monster besar yang menghuni hutan di Onmyoji Arena. Pertama ada Orochi yang fungsinya hampir mirip dengan Lord di Mobile Legends atau naga di Vainglory. Jika lo berhasil membunuhnya, Orochi akan membantu lo untuk menggempur musuh. Bedanya, bukan Orochi-nya yang langsung membantu, melainkan minion spesial bernama Death Parade. Uniknya, Death Parade enggak hanya sekali menggempur, tapi bisa tiga kali wave. Death Parade ini terbilang membantu dan ngeselin buat musuh meski enggak sekuat Lord atau naga.
Secara keseluruhan ada tiga monster besar di Onmyoji Arena, termasuk Orochi. Dua monster lainnya adalah Kraken dan Ryujin. Fungsinya sama seperti Turtle di Mobile Legends atau Dark Slayer di Arena of Valor, yaitu sama-sama memberi efek buff permanen yang bisa digandakan. Enggak hanya itu, keduanya juga memberikan efek tambahan yang bisa dibilang cukup unik.
Jika lo berhasil menaklukkan Kraken, sebuah bendera akan muncul di dekatnya. Bendera ini bisa lo ambil atau lo diemin aja. Namun, sayang banget kalau lo cuma diemin. Soalnya, jika lo berhasil mengambil bendera tersebut, tim lo bisa memunculkan Kraken yang akan mengunci satu tower. Kraken yang udah nemplok di tower lalu akan mengurangi HP tower tersebut secara perlahan.
Beda lagi dengan Ryujin. Jika lo berhasil membunuhnya, lo akan mendapatkan revival potion. Sesuai namanya, potion ini bisa membuat Shikigami lo hidup lagi saat lo terbunuh.
Ragam monster hutan beserta efek buff-nya yang bervariasi bisa dibilang menjadi salah satu aspek terbaik Onmyoji Arena. Fitur inilah yang membuatnya menjadi berbeda dibanding game MOBA lain. Variasi monster hutan ini pun membuat jungling juga jadi lebih menantang. Soalnya, kalau lo enggak perhitungan, peran lo dalam pertandingan pun jadi kurang maksimal.
5. Mode Pertarungan Masih Terbatas
Onmyoji Arena bukannya benar-benar berbeda. Bahkan bisa dibilang masih terbatas dari segi fitur. Game ini masih terbatas hanya pada format pertarungan 5v5 saja untuk saat ini. Enggak ada fitur tarung Brawl (satu lane) atau 3v3 seperti Vainglory dan Arena of Valor. Gosipnya, NetEase akan menambahkan fitur mode battle royale 3v3v3. Namun, mode ini hanya tersedia di mode Training. Hingga sekarang belum diketahui secara pasti kapan NetEase akan menambahkan fitur ini untuk mode kompetitif.
Kelemahan dari segi mode pertarungan ini cukup terbantu dengan jumlah Shikigami yang cukup banyak. Ada sekitar 43 Shikigami yang bisa lo pilih. Meski lebih sedikit dari game MOBA lain, jangan harap lo bisa mendapatkannya dengan mudah. Soalnya, lo harus berjuang keras untuk mendapatkan satu Shikigami karena sistem growth yang cukup sulit.
***
Di tengah masa keemasan game MOBA, Onmyoji Arena datang menawarkan inovasi permainan meski tetap berada di 'jalur' MOBA. Mode permainan mungkin masih terbatas. Namun, NetEase menebusnya dengan inovasi dari segi gameplay. Terutama dari jumlah skill atau battle spell yang lebih banyak, serta sistem jungling yang variatif.
Dari semua itu, harus diakui keunggulan utama Onmyoji Arena terdapat pada tema Jejepangan yang didukung dengan kualitas grafis yang cantik. Enggak hanya soal grafis. Desain game ini secara keseluruhan juga sangat apik. Lo bisa buktiin sendiri lewat efek suara khas Jepang atau suara para seiyuu yang bersemangat dan kedengaran cocok banget dengan karakter atau peran yang mereka mainkan.
Onmyoji Arena dijamin bakal menghipnotis lo para penggemar game MOBA yang juga penggemar budaya Jepang. Di saat lo bosan bermain game MOBA yang begitu-gitu aja, game ini bisa jadi pelarian yang baik.
Mungkin buat lo yang mau serius terjun ke dunia kompetitif, Onmyoji Arena belum bisa memenuhi hasrat lo. Namun, siapa tahu kalau lo serius bermain, pemain lain akan sama bermain serius. NetEase sebagai developer game kelas kakap pasti akan memerhatikan kompetisi di dalam game. Jadi, sabar dulu aja, siapa tahu kesabaran lo bisa berbuah manis di kemudian hari.