* Ulasan ini dibuat berdasarkan pengalaman hands-on unit ASUS ROG Phone 5 yang dipinjamkan oleh tim ASUS Indonesia selama beberapa pekan.
Perkembangan pasar dan industri mobile gaming bisa dibilang sejalan dengan minat masyarakat untuk bisa memiliki sebuah smartphone gaming. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya smartphone yang membawa embel-embel gaming di belakangnya.
Jika bicara soal siapa pelopor smartphone gaming flagship, ASUS dengan ROG Phone-nya bisa dibilang jadi salah satunya. Sejak merilis seri pertamanya pada 2018, ASUS secara konsisten terus merilis smartphone gaming yang selalu ditunggu oleh mobile gamer di seluruh dunia, termasuk ASUS ROG Phone 5, rilisan keempat yang resmi dirilis pada 18 Juni 2021.
“Bermain” di pasar flagship, ASUS ROG Phone 5 tentu akan berhadapan dengan persaingan yang sangat ketat. Pertanyaannya, apakah smartphone ini mampu bersaing dan bisa menarik minat kalangan non-gamer? Ataukah dengan niche-nya, hape ini tetap mampu tampil strong sebagai smartphone gaming hardcore?
Temukan jawabannya lewat ulasan spesial KINCIR untuk ASUS ROG Phone 5 di bawah ini!
1. Performa
Sebagai smartphone gaming yang membawa embel-embel “ROG”, sudah seharusnya smartphone ini dapat menjajakan performa gaming kelas dewa. Dan sudah dapat diprediksi dari awal, ASUS ROG Phone 5 terbilang mampu memenuhi ekspektasi.
Dalam ulasan ini, KINCIR mendapat kesempatan untuk hands-on varian ROG Phone 5 yang paling standar. Unit ini mengusung Qualcomm Snapdragon (SD) 888, cip SD terbaik untuk saat ini, ditambah RAM 8GB LPDDR5 serta memori internal 128GB UFS 3.1.
Jangan salah, “standar” versi ROG Phone tentu masih lebih “sangar” ketimbang hape-hape flagship lain. Sebab, ASUS merancangnya untuk mampu mengeluarkan performa semaksimal mungkin dengan rancangan termal paling optimal. Hasilnya, kami pun bisa memainkan game dengan grafis superberat seperti Genshin Impact, bahkan dengan setting visual “High” dengan lancar.
Namun, ada sedikit isu eksternal yang sebenarnya cukup mengganggu pengalaman bermain. Saat diatur ke setelan performa “dewa” (X-Mode pada fitur Armoury Crate – akan di jelaskan di bawah), hantaran panas akan sangat terasa. Bukan cuma hangat atau panas saja, tingkat panasnya sudah masuk ke level sangat panas.
Meski mengganggu, isu ini terbilang sangat wajar. Selain karena cip SD 888 yang memang dikenal lebih panas, ASUS dalam penjelasan resminya memang “sengaja” membuat hape ini lebih panas lewat struktur termal terbarunya.
ROG Phone 5 menggunakan struktur metal yang difungsikan untuk menyerap panas dari CPU dan baterai. Jadi, walau panas, hape ini dijamin tetap mampu menyajikan performa gaming seperti sedia kala.
Untuk mengakali panasnya, kalian bisa menggunakan case plastik yang termasuk dalam paket pembelian. Jika masih tidak nyaman, mengganti mode performa ke tingkat paling bawah pun smartphone ini tetap perform meski tidak sesangar X-Mode.
Lagipula, panasnya juga baru terasa jika kalian main game superberat seperti Genshin Impact. Game-game lain yang enggak membutuhkan visual tinggi tetap bisa dimainkan dengan stabil dan hape tetap terasa adem.
2. Fitur
Smartphone gaming kalau enggak ada fitur khusus gaming pasti aneh rasanya. ASUS ROG Phone 5 pun punya segudang fitur gaming yang bukan cuma menarik, tapi juga esensial untuk menunjang kebutuhan bermain game.
Seperti yang KINCIR jelaskan di poin sebelumnya, ROG Phone 5 punya software esensial bernama Armoury Crate yang selama ini jadi fitur bawaan ROG Phone series. Di sini, kalian bisa mengatur segalanya, mulai dari meluncurkan game dengan setting performa tertentu, kualitas grafis, backlight logo ROG di belakang, hingga sensitivitas AirTrigger.
Bicara soal AirTrigger, fitur ini merupakan tombol sentuh “tak terlihat” yang terletak di bagian kanan atas dan bawah hape. Cara kerjanya mendeteksi sentuhan atau gestur seperti remasan dan geser. Kalian pun juga bisa menggunakannya sebagai tombol tambahan untuk game-game FPS atau battle royale seperti PUBG Mobile.
Masih ada beberapa fitur menarik lain yang ada di dalam ROG Phone 5 seperti Game Genie atau mode esports. Namun, tak bisa bohong fitur yang paling menarik perhatian adalah ekosistem bawaan hape ini dalam wujud beberapa aksesoris tambahan.
Ada beberapa aksesoris yang bisa kalian beli secara terpisah dan digunakan di smartphone ini. Salah satu yang paling esensial adalah kipas AeroActive Cooler 5 yang bisa meningkatkan performa secara signifikan serta menangkal isu panas yang tadi dijelaskan.
Sayangnya, ada secuil hal yang menyebalkan dalam urusan aksesoris ini. Kalau kalian sebelumnya pernah pakai ROG Phone 3 atau sebelumnya dan juga beli aksesoris tambahannya, beberapa seri aksesoris tidak kompatibel dengan ROG Phone 5. Jadi, kalian harus benar-benar beli aksesoris tipe baru yang memang disediakan khusus untuk hape ini.
Selain itu, ASUS juga punya kejutan lain. Saat kalian unboxing pertama kali, kalian akan diarahkan untuk memindai sisi belakang kardus. Di sinilah kalian akan melihat pemanfaatan teknologi AR yang keren abis. Salut buat tim ASUS yang punya ide unboxing anti-mainstream ini!
3. Baterai
Bukan cuma soal performa dan fitur, satu hal penting yang dilihat dari sebuah smartphone gaming adalah kekuatan baterainya. Akan jadi hal yang sia-sia jika dua aspek tadi sudah bisa terpenuhi, tapi tidak ditunjang dengan baterai berkapasitas besar serta fitur-fitur penunjangnya.
KINCIR pun mengakui ASUS ROG Phone 5 telah melebihi ekspektasi dari segi performa baterai. Sebab, hape ini ternyata bisa bertahan lama dan benar-benar menunjang pengalaman bermain dengan performanya yang di atas rata-rata.
Ditunjang baterai 6.000 mAh, smartphone ini bisa betah meladeni hobi main game kalian bermain hingga berjam-jam. KINCIR pun bisa memainkan Genshin Impact dari baterai penuh hingga 15% dalam waktu sekitar 4 jam di mode normal, dan bisa lebih lama lagi di mode hemat baterai.
Masih ngerasa kurang lama? Selisihkan aja waktu 1 jam untuk ngecas. ROG Phone 5 mengusung fitur fast charging 65W dengan struktur dua baterai terpisah yang memungkinkannya mengisi daya lebih cepat. KINCIR pun telah mencoba mengisi baterai dari 15% ke 100% dan hanya butuh waktu kurang dari 1 jam.
Jika dibandingkan dengan unit Samsung Galaxy M62 yang KINCIR telah ulas sebelumnya, performa baterai ROG Phone 5 memang masih kalah. Namun, secara keseluruhan fitur fast charging 65W membuat hape ini lebih unggul, terlebih dengan performanya yang jauh lebih sangar.
4. Visual & Audio
Demi memanjakan mobile gamer, ASUS juga mencurahkan perhatiannya pada pengalaman visual dan audio pengguna ROG Phone 5 dengan fitur serta teknologinya yang terdepan. Hasilnya, bukan cuma gamer yang bakal puas, pengguna non-gamer pun juga bakal merasakan hal yang sama, terutama buat yang suka nonton film.
Pertama dari visual dengan layar yang sudah “kekinian” banget dan setara dengan flagship lain. Ada layar AMOLED dengan 1 juta warna dengan resolusi Full HD+ yang menampilkan visual yang cerah dan berwarna. Layarnya memang tidak bezel-less, tapi tetap terlihat besar dengan dimensi 6,78 inci, lebih besar dari ROG Phone 3.
Sebagai flagship, smartphone ini mengusung layar 144Hz dengan latensi sentuh yang sangat rendah sehingga kalian bisa bermain dengan lebih lancar. Layarnya juga telah diperkuat dengan Corning Gorilla Glass 5 di bagian depan, serta Gorilla Glass 3 di bagian belakang.
Beralih ke segi audio, harus diakui ini menjadi salah satu aspek yang paling underrated dari ROG Phone 5. Soalnya, KINCIR tidak pernah merasakan pengalaman audio semantap hape ini di gawai-gawai lain.
Suara stereo yang keluar benar-benar di luar nalar, tentu dalam makna yang positif. Suaranya kedengaran amat jernih, detail, tapi tetap powerful. Karena speaker-nya berada di sisi atas dan bawah bodi, suara yang keluar juga jadi terasa balanced. Rasanya jadi enggak perlu pasang headset. Soalnya kalian dijamin bakal puas dengan presentasi audio-nya!
5. Kamera dan Video
Kamera dan video biasanya menjadi fitur yang paling diunggulkan pada smartphone flagship. Lalu bagaimana dengan kamera pada ASUS ROG Phone 5, flagship tapi smartphone gaming?
Karena bawa embel-embel “gaming“, sebenarnya ekspektasi KINCIR tidak begitu tinggi untuk kamera di ROG Phone 5. Kamera yang diusung pun sama dengan ROG Phone 3 dengan sensor utama 64MP Sony IMX686 tanpa OIS, wide-angle 13MP, dan 5MP untuk makro, serta sensor 24MP untuk kamera selfie.
Untuk hasil fotonya, semua kembali lagi ke ekspektasi. Kualitasnya tentu tidak bisa disamakan dengan flagship lain yang memang fokus pada glorifikasi kamera mengingat statusnya sebagai smartphone gaming. Namun, ROG Phone 5 tetap mampu menghasilkan gambar yang maksimal.
Dalam pencahayaan yang cukup, khususnya di luar ruangan, smartphone ini menangkap gambar dengan sangat baik. Efek HDR-nya pun bisa memaksimalkan gambar dan detail. Namun, isu noise pada pencahayaan kurang masih terasa.
Meski noise jadi isu, foto di malam hari bisa jadi hal yang fun dengan hape ini. ROG Phone 5 mampu memaksimalkan potensinya sebagai “flagship” dengan fitur-fitur penunjang untuk mengambil gambar gelap, khususnya teknologi AI yang membantu menangkap cahaya sehingga bisa menghasilkan gambar yang baik di malam hari.
Kamera ROG Phone 5 juga terasa flagship-nya di fitur videonya. Hape ini telah mendukung perekaman gambar 8K 30fps dan 4K 30fps serta stabilisasi EIS. Kalau kalian anaknya videografer banget, ada mode manual yang bisa menunjang hobi kalian dengan fitur-fitur menariknya.
Salah satu yang paling menarik ada pada pengaturan mikrofonnya. Sekadar info, hape ini punya total empat mikrofon yang berada di sisi bodi sehingga suara yang ditangkap pun bakal terdengar detail.
6. Desain
Dari desain bodi yang diusung ROG Phone 5, ASUS nampaknya berupaya untuk tampil lebih “ramah” kepada kalangan non-gamer. Sebab, desainnya secara keseluruhan lebih simpel dan “kalem” dibanding para pendahulunya.
Sudut-sudut tajam yang biasa nampak pada ornamen di bagian belakang, kini tampak lebih berkurang. Hanya kamera yang masih “edgy“, namun ornamen lain kini lebih kalem.
Masih ada logo ROG di bagian belakang yang jadi ciri khas ROG Phone sejak seri pertamanya. Namun, logo tersebut kini hadir dalam format matrix-dot yang bisa dikustomisasi dari segi warna maupun mode pencahayaannya. Mirip-mirip dengan logo pada casing laptop ROG Zephyrus G14 atau G15.
Dari segi dimensi, smartphone ini secara resmi lebih tinggi 1,8 cm dari seri sebelumnya. Terasa lebih besar, memang. Namun, smartphone ini sebenarnya lebih ringan dibanding ROG Phone 3. Secara hands-on, ROG Phone 5 pun masih terasa nyaman untuk dibawa bermain.
Secara fungsional, ROG Phone 5 masih punya slot jack 3.5 mm, kabar baik buat kalian para audiophile yang masih cinta dengan headset kabel. Selain itu, ada slot tambahan di bagian samping kiri yang berfungsi sebagai colokan untuk aksesoris dan baterai.
***
Mungkin kalian sudah melihat banyak ulasan atau opini di dunia maya yang menyebutkan bahwa tidak adanya inovasi yang dibawa di ASUS ROG Phone 5. Bagi KINCIR, hal tersebut sebenarnya bukan menjadi isu karena smartphone ini tampil sebagai penyempurnaan dari seri pendahulunya.
Hampir semua sisi tampil istimewa di ROG Phone 5. Audio pun menjadi catatan tersendiri. Aspek ini justru menjadi yang paling istimewa di hape ini karena KINCIR tak menyangka bakal seepik itu. Mungkin isunya ada pada thermal throttling, tapi masih bisa dimaklumi dan diantisipasi.
Nah, ada satu sisi lain yang bisa jadi bekal buat lini ROG Phone 5 selanjutnya. Dibanding pendahulunya, hape ini terasa lebih “bersahabat” dengan kalangan non-gamer. Makanya, smartphone ini bisa jadi alternatif buat kalian yang enggak suka main game, tapi butuh flagship yang enggak tampilannya enggak ngebosenin.
Jadi, bagaimana pendapat kalian tentang ASUS ROG Phone 5 setelah baca ulasan dari KINCIR? Kalau kalian tertarik, langsung saja serbu marketplace terpercaya dan dapatkan penawaran menariknya!