Masuknya Mobile Premier League (MPL) ke Piala Presiden Esports 2020, membuktikan jika setiap game dapat dipertandingkan. Platform penyedia game arcade ini pun berhasil menyentuh berbagai lapisan masyarakat di Indonesia. Salah satunya, Yudi Susanto yang berhasil lolos ke tahap Grand Final dari Regional Barat. Menariknya, pemain tersebut merupakan mantan sopir ojek online (ojol).
Seperti kebanyakan orang, Yudi juga kerap menghabiskan waktu senggang sembari mencari penumpang dengan bermain game. Hobi ini dia lakoni sejak menemukan game MPL, platform yang juga memberikan hadiah untuk para pemainnya dengan mengikuti turnamen online. Pemain yang mempunyai nickname PrjectOneSeven ini merasa sedikit terbantu dari sisi finansial.
“Di saat menunggu penumpang, biasanya saya habiskan waktu dengan bermain game. Sepinya penumpang juga membuat saya memutuskan untuk berhenti dan mencari pekerjaan lain. Saya juga berusaha untuk mencari aplikasi yang bisa menghasilkan. Senang rasanya bisa menemukan MPL. kita bisa bermain game dan juga mendapat hadiah,” ungkap Yudi.
Menurut Yudi, perkembangan esports di Indonesia sudah semakin berkembang. Apalagi bisa menjadi salah satu sumber pendapatan untuknya dan para pelaku lainnya. Apalagi kini pemerintah juga telah mendukung dengan mengadakan Piala Presiden Esports.
“Esports di Indonesia semakin berkembang, saya sebagai penikmat saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah mengadakan Piala Presiden Esports. Apalagi game yang saya mainkan bisa masuk ke dalam turnamen besar ini,” ungkap Yudi.
Banyak harapan dari pemain tersebut di ajang ini. Pasalnya, MPL menyediakan total hadiah sebesar Rp250 juta. Dirinya pun berniat untuk membuat sebuah usaha dari hadiah tersebut. Perjuangannya pun untuk menghadiri Grand Final Piala Presiden Esports 2020 cukup berat. Yudi harus menempuh perjalanan lima jam melalui jalur laut dari Pontianak menuju Jakarta.
“Besar harapan saya di ajang ini. Jika menang, hadiahnya bisa dipakai untuk modal usaha. Semoga saya bisa menampilkan performa terbaik dan usaha saya enggak sia-sia,” ungkap Yudi.
Di samping itu, Yudi juga merupakan seorang ayah dari putra berumur tujuh tahun. Seperti yang kita tahu, stigma negatif bermain game masih melekat di kalangan orang tua. Namun, pemain tersebut telah membuktikan jika industri ini bisa menjadi salah satu pilihan karier untuk generasi mendatang. Dirinya pun enggak melarang sang anak yang nanti memilih bekerja di ranah esports.
“Jika anak saya nanti ingin terjun ke ranah esports, saya enggak akan melarang. Yang jelas, dia harus menuntaskan pendidikan dan jangan sampai pelajaran terganggu,” tutur Yudi.
Bagaimana menurut kalian tentang kisah Yudi Susanto, seorang mantan pengemudi ojol di Piala Presiden Esports 2020? Jangan sungkan untuk memberikan komentar kalian di kolom bawah, ya!
Yuk, saksikan Grand Final Piala Presiden Esports secara langsung dengan membeli tiketnya di sini! Tetap di KINCIR agar kalian enggak ketinggalan berita seputar esports.