Sebagai salah satu perwakilan jenjang SMAN setara, SMAN 103 Jakarta akan memeriahkan babak 16 besar Kualifikasi Kloter 2 Piala Menpora Esports 2020 AXIS. Di babak ini, mereka harus mengamankan dua posisi teratas untuk terus melaju ke babak Grand Final mendatang.
Tentu saja, itu bukanlah perkara mudah. Pasalnya, tim yang diperkuat oleh Muharam Sakhaditya, Sandy Horas, Afzalrafli, Noufal Afif, Fariz Satria Nugraha, dan David tersebut harus melalui laga-laga berat di Kualifikasi Kloter 2. Universitas Udayana dari Bali pun menjadi ujian pertama bagi tim SMA yang satu ini.
Dalam kesempatan singkat, KINCIR telah berhasil melakukan wawancara dengan Muharam Sakhaditya selaku in-game leader tentang kesiapan SMAN 103 Jakarta untuk mengikuti gelaran Piala Menpora Esports 2020 AXIS. Pemain yang akrab disapa Sakha tersebut menjelaskan motifnya mengikuti gelaran tersebut untuk membuktikan prestasi non-akademis dan mengharumkan nama sekolah di skena esports nasional.
“Kami punya keinginan untuk membuktikan kepada sekolah bahwa bermain game juga dapat berprestasi dan membanggakan nama sekolah. Kami juga mendapatkan dukungan dari beberapa guru sekolah yang ingin melihat kami bermain dan bertarung di Piala Menpora Esports 2020 AXIS,” tulis Sakha.
Dalam babak 16 besar, SMAN 103 harus berhadapan dengan Universitas Udayana. Universitas yang terletak di Bali tersebut memang memiliki deretan pengalaman di bidang esports Mobile Legends sehingga tidak dapat lagi diremehkan. Kondisi tersebut disadari penuh oleh Sakha untuk mempersiapkan beberapa strategi khusus dalam menghadapi lawannya pada Sabtu mendatang.
“Universitas Udayana merupakan lawan yang cukup berat bagi kami. Apalagi, dilihat dari pengalaman turnamen mereka sebelumnya. Namun, hal itu tidak membuat kami down. Justru, itu membuat kami lebih semangat untuk memenangkan pertandingannya,” tulisnya.
Bagi Sakha, Piala Menpora Esports 2020 AXIS penting dilakukan sebagai ajang prestasi bagi seluruh pelajar dan mahasiswa di Indonesia. Dia juga menambahkan bahwa gelaran tersebut juga dapat memberikan stigma yang positif kepada masyarakat Indonesia. Bahwa, esports sebenarnya industri olahraga yang bermanfaat untuk perkembangan anak muda di Indonesia.
“Menurut saya, Piala Menpora Esport 2020 AXIS merupakan ajang pembuktian bagi seluruh pelajar dan mahasiswa untuk menunjukkan bakat-bakat mereka dalam bermain game. Sekaligus, menyadarkan masyarakat Indonesia terhadap eksistensi dari dunia esports yang terus berkembang setiap tahunnya,” tulis Sakha.
Pemain kelahiran 2003 tersebut menutup wawancara singkat kami dengan meceritakan harapan mereka dalam Piala Menpora Esports 2020 AXIS. Sakha dan kawan-kawan sangat yakin dapat merebut gelar juara. Namun, di sisi lain, mereka juga memberikan sedikit pesan kepada teman-teman yang akan bertarung untuk tetap semangan dan jangan mudah menyerah.
“Ekspektasi kami sangat besar di turnamen ini. Tentunya, kami sangat ingin juara. Kami juga ingin menyampaikan pesan kepada tim lain: jangan menyerah, tetap semangat!” tutupnya.
Bagi kalian yang ingin mendukung dan penasaran dengan performa SMAN 103 Jakarta, kalian dapat menyaksikan mereka di Kualifikasi Kloter 2 secara langsung di kanal YouTube IESPL_ID, Sabtu (05/09), pukul 15.00 WIB.