Universitas Gunadarma menjadi salah satu nama besar dalam skena esports Mobile Legends di Indonesia. Tim Universitas Gunadarma berhasil menjuarai gelaran MLCC 2020. Dengan roster berbeda, Universitas Gunadarma kembali mengikuti gelaran esports Mobile Legends berskala nasional, yaitu Piala Menpora Esports 2020 AXIS.
Minggu (30/08), Universitas Gunadarma berhasil mengamankan slot untuk berlaga di Grand Final, Piala Menpora Esports 2020 AXIS. Setelah keberhasilan tersebut, KINCIR berhasil mewawancarai Ariq—sebagai in-game leader dari tim Universitas Gunadarma.
Ariq memberikan sedikit gambaran tentang perjalanan Universitas Gunadarma selama Kualifikasi Kloter 1, Piala Menpora Esports 2020 AXIS. Menurutnya, Universitas Gunadarma dapat mengalahkan musuh-musuhnya dengan cukup mudah. Namun, memasuki babak final, Ariq mengakui, kalau MAN 3 Palembang memang masih kuat untuk saat ini.
“Dari awal, lawannya masih gampang-gampang. Seenggaknya, kita masih bisa melaju dengan mulus, lah. Laga final baru susah. Kita juga ada kendala internal, ada miskomunikasi selama bermain. Selain itu, ada kendala device dan sinyal juga. Namun, bukan itu alasan utama kita kalah. Emang, MAN 3 Palembang itu jago, sih,” ucap Ariq.
Kekalahan di babak final membuat Universitas Gunadarma harus memulai babak Grand Final dari lower bracket. Dalam skena double-elimination, lower bracket merupakan area yang sangat berbahaya. Menurut Ariq, lower bracket justru lebih menarik dan menantang untuk Universitas Gunadarma.
“Kalau berangkat dari lower itu kayaknya lebih menantang dan lebih seru. Kita harus latihan lebih keras lagi. Cuma karena risiko eliminasi yang lebih besar, jadinya, kita kalo di lower lebih aware. Kalo menang dari upper itu kan terlalu biasa. Tapi, kalo bisa menang dari lower, baru keren tuh,” jelas Ariq sambil terkekeh.
Bertarung di lower bracket, Universitas Gunadarma dipaksa untuk meningkatkan performa permainannya untuk merebut gelar juara. Pasalnya, jika sekali saja kalah, Ariq dan kawan-kawan akan langsung tereliminasi. Untuk meningkatkan performa permainan, tim Universitas Gunadarma kini aktif melakukan scrin lawan tim lain. Selain itu, Universitas Gunadarma akan memperluas Hero-Pool dan menyiapkan surprise pick nantinya di babak Grand Final.
“Untuk saat ini, kita harus lebih rutin ikut scrin lawan tim lain. Kita juga harus memperluas pool Hero. Karena, saya merasa selama babak kualifikasi kemarin, banyak tim yang memperhatikan draft Gundar. Kayaknya, mereka memang sengaja menyiapkan counter draft untuk lawan Gundar. Terakhir, kita akan siapin senjata rahasia ‘surprise pick’.” ujar Ariq.
Ariq sebagai kapten tim dari Universitas Gunadarma memiliki kepercayaan diri yang tinggi untuk memenangkan Piala Menpora Esports 2020 AXIS. Dalam kata penutupnya, Ariq menitipkan pesan untuk tim-tim yang akan menghadapi Universitas Gunadarma di babak Grand Final.
“Satu kata buat lawan yang akan menghadapi kami: Siap-Siap. Di Grand Final, we will comeback stronger!” tulis Ariq sebagai pesan penutup.
Universitas Gunadarma sebenarnya memiliki eksekusi dan kesolidan kerja sama yang baik. Walau harus memulai dari lower bracket di Grand Final, Piala Menpora Esports 2020 AXIS, Universitas Gunadarma diprediksi tidak akan kesulitan.
Bagaimana menurut kalian dengan tim Universitas Gunadarma di babak Kualifikasi Kloter 1 kemarin? Silahkan tulis pendapat kalian di kolom komentar. Serta, ikuti terus informasi terkini mengenai Piala Menpora Esports 2020 AXIS hanya di KINCIR, ya!